DEFINISI-DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT BEBERAPA PERINTIS:
1. Menurut Auguste Comte
Auguste Comte yang dijuluki sebagai "Bapak Sosiologi" berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat,kondisi,dan perubahan sosial, serta ciri-ciri khas masyarakat dalam setiap peradaban. Auguste comte berfikiran bahwa ilmu sosiologi merupakan ilmu tentang alam dimana ilmu tersebut mengandung unsur empiris atau mengandung unsur ilmiah, sesuai akal sehat, berdasarkan fakta dan tidak dimanipulasi masyarakat berkembang melalui tiga fase:
· Metafisika, fase dimana individu menjelaskan gejala disekitarnya menggunakan kekuatan abstrak
· Positif /Ilmiah, dimana manusia mencari penjelasan gejala dan alam mengacu pada penjabaran ilmiah, fase positif inilah yang menyebabkan Auguste Comte dikenal sebagai perintis positivisme.
2. Menurut Emile Durkheim
Pendiri fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa ini telah meneliti bagaimana tatanan sosial dipertahankan dalam berbagai bentuk masyarakat. Ia memusatkan perhatian pada pembagian kerja, dan meneliti bagaimana hal itu berbeda dalam masyarakat tradisional dan modern, dan bagaimana karakter yang terjadi atau berkembang jika masyarakat tradisional dirubah menjadi masyarakat modern atau sebaliknya.Dalam masyarakat modern, demikian pendapatnya, pembagian kerja yang sangat kompleks menghasilkan solidaritas 'Organik'. Spesialisasi yang berbeda-beda dalam bidang pekerjaan dan peranan sosial menciptakan ketergantungan yang mengikat orang sesamanya, karena mereka tidak lagi dapat memenuhi seluruh kebutuhan mereka sendiri. Sementara dalam masyarakat yang sederhana atau tradisional menghasilkan solidaritas 'mekanis'.Dimana peranan setiap orang rata-rata sama, misalnya, para petani jagung hidup dalam masyarakat yang swasembada dan terjalin bersama oleh warisan bersama dan pekerjaan bersama sehingga integritas masyarakat sederhana kemungkinan besar lebih kuat dibanding dengan masyakarat modern.
3. Menurut Max Webber
Adalah seorang ahli sosiolog dari jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Max beranggapan bahwa sosiologi adalah ilmu yang memahami tindakan-tindakan sosial serta menjelaskan sebab-sebab tindakan tersebut dan gejala yang diakibatkan dari tindakan tersebut.Dimana perbuatan seorang individu berlandaskan adat istiadat,religi, dan kebiasaan.Pemahaman yang menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.Max membagi empat tindakan sosial dalam sosiologi yaitu:
· Rasional instrumental, dimana tindakan yang dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
· Rasional berorientasi nilai, tindakan yang dilakukan berdasarkan nilai yang dianut masyarakat
· Tradisional, dimana individu bertindak berdasarkan adat istiadat
· Afektif, suatu tindakan yang dilakukan karena dorongan emosional
4. Menurut Karl Marx
Marx terkenal dengan analisis yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku 'Communist Manifesto': "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini adalah sejarah tentang pertentangan kelas." Marx percaya bahwa kapitalisme yang selama ini ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat (kaum paling bawah di negara Romawi).Marx berpendapat bahwa hal yang menjadi bahasan dalam sosiologi menyangkut tentang pertentangan antarkelas, dimana beliau menjadikannya sebagai kunci dari perubahan dan kemajuan sosial serta perkembangan di masyarakat.Bagi Karl Marx kelas bukanlah sebuah komunitas, melainkan sekumpulan manusia yang berada dalam suatu tempat tanpa ada unsur perencanaan
Referensi:
Agger, Ben, Teori Sosial Kritis: Kritik, Penerapan, dan Implikasinya, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2003.
Ritzer, George, Sosiologi; Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta, 1985.
Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar