Sosiologi agama
1.pengertian sosiologi
Sosiologi berasal dari dua kata yaitu kata socious (bahasa latin) yang artinya teman dan logos (bahasa yunani) yang berarti kata, perkataan atau pembiacaraan. Sedangkan secara harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Istilah sosiologi sendiri digunakan pertama kali oleh Auguste Comte(1789-1857).dikembangkan lagi oleh karl max(1818-1883) herbert spencer(1820-1903), Emile Durkheim (1858-1917), Max Weber (1864-1920) dan sebagainya. Berikut ini adalah pendapat dari tokoh-tokoh terkemuka sosiologi diantaranya;
Istilah sosiologi sendiri digunakan pertama kali oleh Auguste Comte(1789-1857).dikembangkan lagi oleh karl max(1818-1883) herbert spencer(1820-1903), Emile Durkheim (1858-1917), Max Weber (1864-1920) dan sebagainya. Berikut ini adalah pendapat dari tokoh-tokoh terkemuka sosiologi diantaranya;
1. Auguste Comte (1798-1857)
Perkataan sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte seorang ahli filsafat berkebangsaan perancis. Ia juga dikenal sebagai "Bapak Sosiologi". berikut ini beberapa pemikiran Comte terhadap sosiologi;
a. Ia mengatakan bahwa ilmu sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematis.
b. Ia menyumbangkan pemikiran yang mendorong perkembangan sosiologi yang dikenal dengan hukum kemajuan manusia atau hukum tiga jenjang. Dalam gejala alam dan gejala sosial manusia akan melewati tiga jenjang yaitu;
1. Jenjang teologi merupakan segala sesuatu yang dijelaskan dengan mengacu kepada hal-hal yang bersifat adikodrati.
2. Jenjang metafisika merupakan manusia memahami sesuatu dengan mengacu pada ketentuan metafisik atau abstrak.
3. Jenjang positif merupakan gejala alam dan sosial dijelaskan dengan mengacu kepada deskripsi ilmiah.
c. Ia mengatakan sosiologi merupakan 'ratu' ilmu-ilmu sosial dan menempati peringkat teratas
d. Ia membagi sosiologi ke dalam dua bagian besar, yaitu statika sosial (social statics) yang mewakili stabilitas tatanan sosial dan kemantapan serta dinamika sosial (social dynamics)
2. Karl marx (1818-1883)
Ia mengembangkan konsep sejarah perjuangan kelas, yaitu lahirnya kelompok borjuis dengan kelompok proletar. Menurutnya kelompok proletar memberontak melawan borjuis kemudian melahirkan masyarakat tanpa kelas. Meskipun itu tidak pernah terwujud, pemikiran marx mengenai stratifikasi sosial dan konflik tetap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah besar ahli sosiologi.
3. Emile Durkheim (1858-1917)
Emile durkheim adalah seorang pelopor perkembangan sosiologi. menurutnya, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses sosial. Durkheim memperkenalkan pembagian sosiologi berdasarkan pokok bahasannya. Sosiologi mereka klasifikasikan menjadi tujuh bagian.
1. Sosiologi umum, mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.
2. Sosiologi agama.
3. Sosiologi hukum dan moral.
4. Sosiologi tentang kejahatan.
5. Sosiologi ekonomi, yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja.
6. Sosiologi masyarakat.
7. Sosiologi estetika.
Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas. Ia membedakan antara dua tipe utama solidaritas; solidaritas mekanik, dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan suatu tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan sedangkan solidaritas organik merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung.
4. Max weber (1864-1920)
Menurut Max weber, sosiologi sebagai ilmu berusaha memberikan pengertian adalah tentang aksi-aksi sosial. Ia memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.
Sumbangan Weber yang tidak kalah pentingnya ialah kajiannya mengenai konsep dasar sosiologi. Dalam uraian ini weber menyebutkan bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami "tindakan sosial". Ini terlihat dari definisi berikut ini: " sociology is a science which attemps the interpretivve uinderstanding of social action in order hereby to arrive at a causal explanation of its course and effects". Ini menjadi acuan bagi dikembangkannya teori sosiologi yang membahas interaksi sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar