Rabu, 11 September 2013

Nurdin Araniri_Pengembangan Masyarakat Islam_III_Tugas 1_Permasalahan Sosial Perkotaan

Permasalahan Sosial Perkotaan
Dewasa ini banyak orang semakin akrab dengan kota atau kehidupan di perkotaan. Banyaknya pemekaran daerah yang dulunya desa pinggiran, kini berangsur-angsur berubah menjadi perkotaan. Semakin sempitnya tata ruang kota membuat suatu daerah banyak memekarkan daerahnya. Dulu belum banyak suara kebisingan kendaraan, gedung-gedung tinggi dan industri-industri berlahan-lahan berubah menjadi permukiman yang padat ala perkotaan.
Sebagaimana kita ketahui seiring dengan kemajuan berbagai aspek kehidupan yang ditopang dengan kemajuan infrastruktur dan suprastruktur suatu daerah memungkinkan banyak terjadi pergesaran lahan, fungsi dan struktur tata ruang suatu daerah. Modernisasi tidak hanya mempengaruhi kehidupan pribadi namun juga mempengaruhi berbagai kehidupan masyarakat diperkotaan. Realitas sosial yang dapat kita lihat saat ini banyaknya desa yang mulai menuju pada arah perkotaan.  
Kini kota dianggap banyak masyarakat sebagai tempat yang menjanjikan kebahagian kenyaman, banyak hiburan dan kemudahan mencari uang. Tetapi juga tidak sedikit yang menggap kota itu keras, bnyaknya kriminalitas, penuh persaingan (kompetisi), banyak orang stres dan kesenggsraan. Kemajuan teknologi dan informasi ikut andil mempromosikan dan memberi gambaran tentang perkotaan, baik itu sis negatif maupun positifnya.
Apa itu perkotaan? Apakah dampak positif dan negatif atau permasalahan tinggal dikota ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah yang pertama muncul saat mendapat tugas tentang permasalahan sosial perkotaan. Untuk lebih memahaminya saya akan menguraikannya satu per satu
Kota bukan hanya persoalan sosiologi perkotaan tetapi juga sosiologi secara umum. Yang jelas, kota-kota ada dan keberadaannya dirasakan melalui perlawanan, konflik, model, gaya hidup dan lain-lain, tetapi cenderung tidak bersahabat terhadap penyelidikan sosiologis. Apa yang sahih untuk suatu kota bisa jadi tidak relevan bagi kota lain. Karakteristik kota disuatu masyarakat berbeda dengan karakteristik di masyarakat lain atau pada periode sejarah yang lain. Kota-kota masa kini menimbulkan masalah yang sangat amat sulit dalam menganalisisnya. Di satu sisi, kota-kota lenyap kedalam masyarakat urban.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Permasalahan perkotaan dewasa ini semakin terbelit dan mengakar. Dibawa ini beberapa permasalahan-permasalahan social perkotaan.
1.      Pekerja Seks Komersial (PSK)
Masalah-masalah sosial perkotaan PSK sangat beragam. Makin kota semakin beragam pula permasalahan yang dihadapi. Mulai dari putus sekolah, kriminalitas, pengannguran dan yang paling membahayakan moral dan orang-orang berkeluarga adalah Pekerjaan seks komersial (PSK). Fenomena PSK termasuk permasalahan social perkotaan yang sangat membandel. Banyak orang kota yang mengerti agama dan bahaya praktek prostitusi tidak membuat PSK berkurang tetapi malah subur. Masalah-masalah social seperti PSK, tidak terjadi begitu saja tetapi ada penyebabnya misalnya ekonomi, kurangnya pengawasan orang tua, pendidikan dan lingkungan sekitar.
2.      Limbah
Limbah  menjadi masalah  serius terutama di perkotaan. Contohnya limbah pabrik dibuang ke lingkungan sekitar yang mengakibatkan pencemaran udara dan  air tanah, selain masalah tersebut terdapat TPA dan TPS yang tidak dikelola dengan baik sehingga menjadi sumber binatang maupun bakteri pembawa penyakit. Limbah rumah tangga yang dibuang di pinggir jalan kota, seiring dengan melajunya waktu, pertumbuhan penduduk, dan perkembangan tekhnologi, mengakibatkan bertambahnya jenis dan volume limbah, sehingga belum semua limbah penduduk terlayani oleh fasilitas umum pengolahan sampah. Akibatnya sebagian masyarakat yang mencari jalan keluar sendiri dengan membakarnya, atau membuang kesungai yang tentunya bukanlah jalan keluar yang baik, karena akan lebih memperparah kerusakan lingkungan. Jumlah pabrik industri semakin banyak dan penduduk Indonesia yang tinggal diperkotaan semakin meningkat dari tahun ke tahun.Terkonsentrasinya pabrik-pabrik industri dan penduduk didaerah perkotaan membuat daya dukung lingkungan untuk menyerap bahan pencemar semakin menurun.
3.      Kepadatan Penduduk
Semakin bertambahnya pendatang maka kepadatan penduduk pun semakin meningkat, kepadatan penduduk jelas menjadi inti masalah dari keadaan penduduk yang menjadi masalah sosial di kota-kota besar. Perpindahan penduduk dari desa kekota banyak terjadi ketiaka arus balik mudik idul fitri. Iming-iming tinggal dikota mudah dan nyaman membuat orang banyak mengadukan nasib kekota sehinnga menambah permasalhan dikota. Apalagi kota yang semakin sesak dengan jumlah penduduk yang sebelumnya.
4.      Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini