Senin, 05 Oktober 2015

Lisa Gustina-11150510000164-Jurnal 1B-Imajinasi Kenyamanan & Pengaruhnya -Tugas3

Nama : Lisa Gustina
NIM : 11150510000164
Kelas : Jurnalistik 1/B

Imajinasi Kenyamanan dan Pengaruhnya bagi kehidupan sosial

A. Gambarkan tempat yang umumnya menjadi tempat wisata yang umum.

Didalam tugas ini saya akan mengambarkan salah satu tempat atau objek wisata yang ada di Daerah Sumatra barat.
Lubang Jepang Bukittinggi.

Lubang Jepang Bukittinggi (juga dieja Lobang Jepang) adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Lubang Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan. Lubang Jepang mulai dikelola menjadi objek wisata sejarah pada tahun 1984, oleh pemerintah kota Bukittinggi [2]. Beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini diantaranya terletak pada kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi.

Terletak di dalam kawasan Objek wisata Taman Panorama Bukittinggi, Sumatera Barat. Lubang Jepang merupakan objek wisata yang juga merupakan bukti sejarah penjajahan Jepang di Indonesia. Sebuah terowongan bawah tanah yang dibangun untuk kepentingan militer Jepang pada masa Perang Dunia-II; atas perintah Pemerintahan Militer Angkatan Darat Jepang untuk wilayah Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi di bawah komando Jendral Watanabe. Jadi, jika anda berkunjung ke Bukittinggi jangan lupa mengunjungi Taman Panorama dan menelusuri lorong demi lorong dalam Lubang Jepang ini. Keberadaan lubang yang dalam membangunnya sengaja disamarkan, tidak terlihat dari pinggir jalan raya (dari luar taman). Bahkan ketika berada di dalam Taman Panorama, tidak serta merta pintu masuk lubang terlihat kecuali jika berdiri di sekitar mulut lubang.
Untuk masuk ke dalam lorong lubang Jepang, terlebih dahulu harus menuruni 132 anak tangga yang mempunyai kemiringan cukup vertikal. Tangga semen ini dibagi menjadi dua jalur yang dibatasi dengan stainless steel, sehingga terasa lebih nyaman untuk dituruni. Satu sisi ditujukan buat pengunjung yang ingin masuk ke dalam dasar terowongan Lubang Jepang. Sementara sisi lainnya merupakan tangga keluar terowongan. Kedalaman lubang diperkirakan sekitar 40 m dari permukaan tanah. Sedangkan panjangnya lebih kurang 1.470 m. Lorong di dalam terowongan lebarnya sekitar 2 m. Suasana di dalam lubang cukup terang karena telah dilengkapi dengan penerangan listrik yang cukup memadai. Dinding-dinding terowongan juga tidak terlihat suram karena telah dilapisi oleh semen; bahkan sebagian lantainya telah dipasang paving block (seperti terlihat dalam gambar).
Karena alasan keamanan, lorong yang mengarah persis ke sisi jurang Ngarai Sianok, ditutup dengan terali besi. Mulut lorong tersebut hanya berjarak beberapa meter dari sisi jurang. Ada juga lorong yang menuju ke pintu darurat (emergency exit). Sepanjang kiri dan kanan dalam lorong-lorong, terdapat ruangan-ruangan yang jumlah keseluruhannya hingga 21 ruang, terdiri dari:
• Ruang Amunisi
• Dapur
• Penjara
• Ruang Makan
• Barak Tentara,dll

B. Pengaruh kehadiran Lubang Jepang bagi kehidupan masyarakat.

Kehadirannya sebagai objek wisata dapat berdampak baik untuk masyarakat Menambah omset pencarian bagi masyarakat di daerah bukittinggi dengan cara membuat cafe cafe kecil dan menjual makanan minuman untuk pengunjung untuk menambah penghasilan masyarakat. Menambah nilai positif terhadap kota padang untuk mengetahui wisata alam yang dibuat saat jajahan jepang yang di sana terdapat banyak ruangan untuk memberikan kita informasi tentang sejarah tentang lubang jepang dan lainnya. Sebagai penambah devisa untuk indonesia turis turis yang datang untuk mengetahui sejarahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini