Nama: Milva Susanti D Putri
Nim: 1113054000015
MORTALITAS, FERTILITAS, DAN MIGRASI
(Analisis Kasus Mortalitas Di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu)
Komponen demografi mencakup tiga hal utama yaitu mortalitas , fertilitas dan migrasi. Mortalitas (kematian) merupakan peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dalam demografi, mortalitas diartikan sebagai ukuran jumlah kematian (secara umum atau spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas terdiri dari kematian dewasa dan kematian bayi dan balita. Yang paling banyak menjadi perhatian dan sorotan pemerintah adalah kematian ibu dan kematian bayi. Hal tersebut dikarenakan angka kematian ibu dan bayi menjadi tolak ukur derajat kesehatan suatu Negara.
Sedangkan, fertilitas merupakan jumlah kelahiran, kelahiran yang dimaksud disini adalah mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang dilahirkan menunjukkan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya bayi itu dikandung. Istilah fertilitas sering juga disebut live birth (kelahiran hidup), yaitu terlahirnya seorang bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan seperti bergerak, bernapas dan sebagainya. Apabila waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka disebut sebagai still live (lahir mati) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai peristiwa kelahiran.
Pengukuran fertilitas lebih kompleks dari pada mortalitas (kematian) karena seorang perempuan hanya meninggal sekali namun dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Kompleksnya pengukuran fertilitas ini karena kelahiran melibatkan suami dan istri (dua orang), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja. Seseorang yang meninggal saat itu juga dia sudah tidak punya resiko kematian lagi, sedangkan jika seorang ibu melahirkan seorang anak maka sejak saat itu dia masih berpotensi melahirkan lagi.
Sedangkan migrasi merupakan perpindahan penduduk dari tempat (daerah) ke tempat yang lain (daerah yang lain). Dalam mobiltas penduduk ada perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lainnya (migrasi internasional), ada juga perpindahan penduduk hanya di sekitar wilayah satu Negara saja.
Dalam hal ini, saya sebagai penulis akan menganalisi sebuah kasus mortalitas (kematian) di daerah kabupaten Kaur Bengkulu Selatan provinsi Bengkulu. Dalam kasus yang disebutkan pada sebuah situs yang pernah saya baca, dengan judul "Kematian Ibu dan Bayi Kurang Diperhatikan" di Kabupaten Kaur Bengkulu Selatan, yakni terdapat kesalahan data calon ibu dan bayi yang tercatat dari petugas survey dengan yang nyata ada di lapangan. Karena perbedaan (kesalahan) data tersebut akibatnya terjadi keterlambatan dalam penanganan terhadap proses persalinan ibu. Hal ini terjadi karena kurangnya tenaga medis dan kurangnya kesadaran asyarakat untuk melaporkan data kehamilan (calon ibu dan bayi). Kasus ini sudah terjadi sejak tahun 2000, meskipun sudah cukup menjadi salah satu wacana oleh departemen kesehatan setempat namun dalam kenyataan penanganannya kasus seperti ini masih sering terjadi di daerah ini.
Sebenarnya pemerintah kabupaten setempat sudah cukup peka dalam menangan ni kasus seperti ini dengan cara menurunkan petugas survey, dan menyediakan tambahan tenaga medis di beberapa desa yang terbilang rawan. Namun masih saja kasus seperti ini terulang, hal ini akibat rendahnya kesadaran masyarakat atau minimnya kepekaan masyarakat setempat tentang kematian seorang ibu atau bayi ataupun keduanya.
Dari kasus di atas, dapat kita ketahui bahwa sebenarnya ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mortalitas (kematian). Faktor-faktor tersebut tidak hanya faktor fisik yang terlihat secara langsung seperti adanya penyakit dan sebagainya. Namun ada juga faktor non fisik (yang tidak terlihat) seperti tingkat kesadaran masyarakat sekitar lingkungan seseorang berada dalam hal ini masyarakat kurang peka terhadap adanya kehamilan (yang mempunyai resiko kematian ibu ataupun bayi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar