Rabu, 02 Desember 2015

TUGAS SOSIOLOGI OBSERVASI_Misbahul Anam 11150510000071 KPI 1B dan Qusyairi Sazali Kuba 11150510000018 Jurnalistik 1A

PENDAHULUAN

 

Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan diniah atau terpadu dengan jenis pendidikan lain (Ikapi,2010:146), yang bertujuan untuk mengambangkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan peserta didik untuk menjadi ahli agama, atau menjadi muslim yang memiliki ketrampilan atau keahlian untuk membangun kehidupan yang islami dalam masyarakat, dengan pertanyaan itu peran pondok pesanteran sangat berpengaruh dalam kehidupan di indonesia.

Tentunya lembaga pendidikan mendidik manusia menjadi lebih baik, di beberapa pesantren terdapat sebuah fenomena yang sudah menjadi tradisi dan budaya, bukan hanya pada intansi keagamaan juga meliputi di sekolah umum dan swasta, permasalahan konflik internal sesama siswa, senioritas dan junioritas menjadi masalah di masa kini.

Menurut  Sejarah Teori konflik muncul sebagai reaksi atas teori fungsionalisme struktural yang kurang memperhatikan fenomena konflik di dalam masyarakat. Asumsi dasar teori ini ialah bahwa semua elemen atau unsur kehidupan masyarakat harus berfungsi atau fungsional sehingga masyarakat secara keseluruhan bias menjalankan fungsinya dengan baik. Namun demikian, teori ini mempunyai akar dalam karya Karl Marx di dalam teori sosiologi klasik dan dikembangkan oleh beberapa pemikir sosial yang berasal dari masa-masa kemudian. Pada dasarnya pandangan teori konflik tentang masyarakat sebetulnya tidak banyak berbeda dari pandangan teori funsionalisme structural karena keduanya sama-sama memandang masyarakat sebagai satu sistem yang tediri dari bagian-bagian. Perbedaan antara keduanya terletak dalam asumsi mereka yang berbeda-beda tentang elemen-elemen pembentuk masyarakat itu.

Dalam kehidupan pesantren, khususnya di pondok pesantren yang berasrama dan menuntut santrinya menetap dan menjalani proses belajar mengajar selama dua puluh empat jam, bukan hanya secara teoritis juga menerapkan nilai agama dalam kehidupan sehari hari, dalam perjalanan waktu, pesantren telah menyumbang banyak pemikiran terhadap bangsa, oleh karena itu pengaruh pesantren dan islam menjadi lebih terkental di Indonesia.

Perbeda pemikiran dalam agama islam juga kerap sekali meimbulkan konflik, misalnya saja, pembunuhan dan pembakaran jamaah ahmdaiah yang dia anggap sesat oleh kelompok tertentu.

 

TINJAUAN TEORITIS

 

Pandangan Marx Mengenai Agama

            Marx memandang agama sebagai penghambat perubahan sosial. Pandangan ini tercermin pada ucapan Marx bahwa 'agama adalah candu bagi rakyat'. Menurutnya, karena ajaran agamalah maka rakyat menerima saja nasib buruk mereka dan tidak tergerak untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan. Marx melihat kaum buruh yang dikontekskan pada zaman itu, mereka pasrah akan keadaan yang mereka terima. Eksploitasi dari kaum kapitalis diterima dengan dingin tanpa ada usaha untuk melawan. Agamalah yang menjadi tempat mereka bersandar sebagai penghiburan dengan menjanjikan kebahagiaan di alam sesudah kehidupan . Usaha Marx untuk menciptakan kesadaran kelas dianggapnya hambatan yang paling berpengaruh ialah agama. Agama menjadi tempat pelarian manusia dari kondisi dunia nyata. Keadaan konkrit yang tidak beres membuat manusia menderita dan mencari obat penenang dalam kehidupan keagamaan.

            Menurut Marx, yang diperlukan bukanlah kritik agama, melainkan revolusi. Agama menurut Marx akan menghilang dengan sendirinya, apabila manusia dapat membangun dunia yang memungkinkan manusia untuk mengembangkan hakekatnya secara nyata dan positif. Marx menarik kesimpulan: "Kritik surga berubah menjadi kritik dunia, kritik agama menjadi kritik hukum, kritik teologi menjadi kritik politik". Selain negara atau hukum adalah alat kekuasaan kelas, agama dianggap juga oleh Marx digunakan kaum penguasa sebagai alat untuk melanggengkan eksploitasi terhadap kaum tertindas (kaum buruh).

            Pandangan Marx tentang kritik agama banyak ditentang ahli sosiologi lain. Banyak bukti menunjukkan bahwa dalam banyak masyarakat kaum agama merupakan kekuatan revolusioner yang memimpin gerakan sosial untuk mengubah masyarakat. Contoh yang dapat diajukan untuk mendukung pendapat demikian antara lain ialah berbagai gerakan perlawanan yang dipelopori kaum ulama di Indonesia terhadap penjajahan Belanda. Contoh lainnya yaitu kepeloporan para rohaniawan katolik dalam menghadapi diktator dan rezim militer di berbagai Negara Amerika Selatan, perlawanan rohaniawan katolik di polandia terhadap rezim komunis, dan gerakan para Ayatollah yang berhasil menjatuhkan rezim Shah Iran. Pendapat Marx juga sangat bertentangan dengan tesis Weber tentang perkembangan semangat kapitalisme di Eropa Barat yang berhubungan erat dengan perkembangan etika protestan.

            Teori konflik ini sebenarnya dibangun dalam rangka untuk menentang secara langsung terhadap teori fungsionalisme struktural. Karenanya tidak mengherankan apabila proposisi yang dikemukakan oleh penganutnya bertentangan dengan proposisi yang terdapat dalam teori fungsionarisme struktural.

            Teori ini mulai muncul dalam sosiologi Amerika serikat pada tahun 1960-an yang merupakan kebangkitan kembali berbagai gagasan yang diungkapkan sebelumnya oleh Karl Marx dan Max weber. Kedua tokoh ini merupakan "teoritis konflik" tetapi teori mereka berbeda satu sama lain, karena itu teori konflik modern pun terpecah menjadi dua tipe utama, yaitu teori.konflik neo-Marxian dan teori konftik neo-weberian. Versi neo_Marx_ ian lebih terkenal dan berpengeruh ketimbang versi neo-Weberian.

            Kedua teoretis konflik ini, Marx dan weber, adalah penolakan terhadap gagasan bahwa masyarakat cenderung kepada beberapa konsensus dasar atau harmoni, dimana struktur masyarakat bekerja untuk kebaikan setiap orang. Para teoretisi konflik memandang konflik dan pertentangan kepentingan dan concern dari berbagai individu dan kelompok yang saling bertentangan sebagai determinan utama dalam pengorganisasian kehidupan sosial. Dengan kata lain, struktur dasar masyarakat sangat ditentukan oleh upaya-upaya yang dilakukan berbagai individu dan kelompok untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas yang akan memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan mereka. Karena sumber-sumber daya ini dalam kadar tertentu selalu terbatas, maka konflik untuk mendapatkannya selalu terjadi.Marx dan weber menerapkan gagasan umum ini dalam teori posilogi mereka dengan cara yang berbeda dan mereka pandang menguntungkan.


HASIL OBSERVASI LAPANGAN

A.    Biodata singkat Narasumber

Nama                               : KH. Bahrudin Misbah ( Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin kedua)

Tempat, tanggal lahir       :

Agama                             : Islam

Alamat                             : Jl. Jelambar Ilir Rt 12 Rw 010 Kec. Jelambar Baru

                                           Kel. Grogol Petamburan, Jakarta Barat

Setatus                             : Sudah Menikah

 

B.     Pertanyaan Wawancara

1.      Kapan Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin didirikan?

2.      Siapa pendiri pertama Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin didirikan?

3.      Lembaga apa saja yang ada dalam Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin?

4.      Kegiatan apa saja yang ada di dalam Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin?

5.      Sarana dan Prasarana apa saja yang yang di gunakan untuk mendukung kegiatan di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin?

6.      Apa saja peranan yang di lakukan Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin terhadap Masyarakat sekitarnya?

7.      Apa saja konflik yang timbul di dalam Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin dan bagai mana menyikapi serta menangani konflik tersebut?

8.      Apa Visi, Misi, dan Motto Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin?

 

C.    Hasil Observasi dan Wawancara

Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin adalah salah satu dari puluhan Pesantren yang ada di DKI Jakarta Raya, Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin ini didirikan oleh salam satu ulama di Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat yang bernama KH. Muhammad Suhaimi yang berdiri pada tanggal 29 Mei 1990.Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin ini di dirikan di atas tanah wakaf pemberian Bapak H. Kamal seluas 1061 M2.

Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin ini didirikan dengan maksud memberikan tempat atau wadah untuk memberikan bekal  pengetahuan Agama Islam  pada Masyarakat guna mengantisipasi berbagai gejolak sosial dalam perkembangan kehidupan.

Di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin terdapat lembaga-lembaga pendidikan Fomal maupun Non Formal, yaitu :

1.      Ma'had, di sini Murid atau Santri mendapatkan pendidikan 100% Agama Islam seperti Ilmu Nahwu, Shorof, Al-Qur'an, Hadits, Fiqih, dll. Jenjang Pendidikannya ini dilaksanakan dengan model Kelas, yaitu :

·         Kelas Persiapan

·         Kelas Satu (Al Ula)

·         Kelas Dua (Wustha)

·         Kelas Tiga (Ulya)

2.      Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

3.      Roudhotul Athfal (RA/TK)

4.      Sekolah Lanjut Tingkat Perama (MTs dan SMP)

Bukan hanya Pendidikan Formal maupun Non Formal, di Pondok Pensantren Riyadhul Mu'minin juga terdapat Majlis Ta'lim yang di bukan untuk Masyarakat Sekitar Jelambar Baru, yaitu

1.      Majlis Ta'lim Bapak-bapak (setiap Malam Rabu)

2.      Majlis Ta'lim Ibu-ibu (setiap hari Minggu sore)

3.      Majlis Ta'lim Remaja (setiap Malam Kamis)

4.      Dan Majlis Dzikir dan Solawat (setiap Malam Minggu ketiga pada setiap Bulan)

Kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin di mulai dari sebelum sholat subuh seperti sholat tahajjud, kemudian di teruskan dengan sholat subuh berjama'ah, setelah itu para santri diwajibkan membaca Al-Qur'an hingga bel berbunyi. Setelah kegiatan subuh para santri di haruskan untuk persiapan sekolah seperti mandi, makan, dan mempersiapkan peralatan sekolah.

Kegiatan malam di mulai dari setelah ibadat Sholat Isya Berjama'ah, setelah sholat para santri diharuskan memasuki kelas-kelas Ma'had masing-masing dan selesai apabila bel tanda selesai sudah berbunyi. Para Santri diwajibkan tidur sebelum pukul 23.00 WIB.

Untuk Mendukungnya semua kegiatan di suatu Lembaga pendidikan tentu harus adanya tempat atau sarana dan prasarana yang memadai, begitu pula sarana  dan prasarana yang terdapat di dalam Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin, yaitu :

·         Ruang belajar dua tingkat

·         Pemondokan Santri dan rumah singgah

·         Masjid

·         Ruang Kantor

·         Koprasi Pondok Pesantren (KOPONTREN)

·         Pusat Kesehatan Pesantren (PUSKESTREN)

·         Lapangan Olah Raga

·         Laboratorium Komputer

·         Perpustakaan

·         Kantin

Peranan Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin pada Masyarakat sekitar Jelambar Baru adalah sebagai wadah Masyarakat untuk memperdalam Ilmu Agama Islam mereka karena di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin bukan hanya santri saja yang boleh mengaji atau sekolah, Pondok Pesantren juga mempersilahkan Masyarakat sekitar yang hanya ingin mengaji atau belajar saja di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin.

Bukan Hanya itu, Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin disamping memberikan pendidikan pada Santri dan Masyarakat, Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin juga memberikan pendidikan dan pembiinaan terhadap Anak-anak Jalanan di daerah sekitar Jakarta Barat khususnya sekitar Jelambar Baru, dengan mendirikan Rumah Singgah yang diberi nama Rumah Singgah Harapan Mulia. Untuk membina Anak-anak Jalanan dengan diberikan dasar-dasar Ilmu Agama Islam dan berbagai kegiatan, ketrampilan dan aktivitas positif, seperti : Pembinaan Agama Islam, Kursus Mengemudi, Kursus menjahit, Sablon, Kursus Elektronik, dan sebagainya.

Dengan semua kegiatan-kegiatan yang ada di Pesantren, Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin memiliki Visi, Misi dan Motto dalam memajukan Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin, yaitu :

·         Visi Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minnin

" Terwujudnya tatanan  kehidupan Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin yang mampu mengakomodir tuntutan perubahan dalam kultur kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi kehidupan sosial keagamaan ".

·         Misi Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin

" Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin merupakan Lembaga Pendidikan Islam tradisional dengan tradisi sosial keagamaan yang kuat, yang turut berperan serta dalam pengembangan sumber daya Manusia dan Masyarakat yang mampu mewujudkan Manusia mandiri yang memiliki bekal Pengetahuan Agama dan Ketakwaan kepada Allah S.W.T. Memberi Ketrampilan dan Wawasan Pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan Zaman dan mampu meningkatkan Kesejahteraan  kehidupan sosial ". 

·         Motto Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin

" Membentuk pribadi Manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia ".

Di setiap tempat atau lingkungan masyarakat mesti terdapat konflik-konflik di dalamnya, begitu pula di suatu lembaga seperti Pondok Pesantren. Konflik yang ada di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin hampir sama dengan Pondok Pensantren yang lainnya, yaitu mengenai Senioritas ataupun perbedaan pandangan mengenai pemahaman tentang Agama Islam itu sendiri. Namun Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin menyikapinya dengan suatu hal yang positif karna dengan adanya konflik tersebut membuat para santrinya berfikiran luas untuk saling menghormati dan tidak saling menyalahkan. Karna di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin memberikan bekal kepada para santrinya dengan dasar-dasar Ilmu Agama Islam secara bertahap, agar pandangan para santri terhadap situasi di dalam maupun di luar Pondok Pesantren  luas, dan para santri tidak terjerumus kedalam kelompok yang berpikiran Radikal maupun Liberal. Di Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Norma atau Adab yang ada di Masyarakat, Negara maupun di dalam Agama Islam itu sendiri, seperti di wajibkannya junior memanggil senior dengan sebutan akang atau abang, di sini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai norma atau adab itu sendiri.

 

 

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa di dunia ini manusia  membutuhkan peranan manusia lain dalam berbagai aspek, secara langsung maupun tidak langsung. Dan di dalam semua itu terdapat Konflik-konflik di dalamnya, kita harus menyikapinya dengan suatu hal yang membangun kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, bukannya saling memusuhi maupun saling menjatuhkan satu sama lain.

Pondok Pesantren adalah salah satu contoh lembaga yang selalu mengedepankan hidup bersosial yang baik, Karena dengan hidup bersosial baik lah kita dapat membangun suatu Bangsa dan Negara yang baik dan beradab. Bukan hanya sosial, Pondok Pesantren  yang lebih menekan nilai-nilai tentang beragama Islam, karena dengan beragama kita dapat menjadi manusia  yang berjalan dengan pegangan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://sociologyimagination.blogspot.co.id/2011/06/pandangan-karl-marx-tentang-agama.html

hasil wawancara dengan Bapak KH. Bahrudin Misbah (Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Mu'minin), 28 November 2015 : Jakarta

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini