Nama : Hasyim Asy’ari
NIM : 11140540000021
Prodi : Pngembangan Masyarakat Islam (PMI)
Pendahuluan
Teori Webber adalah Teori Verstehen dimana teori ini adalah metode pengumpulan data yang berhubungan dengan tindakan sosial individu. Teori ini sesuai dengan konsep tindakan sosial. Menurut Weber, hidup manusia dan segala tindak-tanduknya sesungguhnya ditandai suatu upaya pencarian makna, baik disadari maupun tidak. tindakan, didefinisikan oleh Weber, sebagai semua tingkah-laku manusia sepanjang yang (melakukannya berdasarkan) makna subjektif yang diletakkannya pada tindakan tersebut.
Tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna arti subjektif dirinya dan diarahkan pada tindakan orang lain. Tindakan sosial itu dapat berupa tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain, juga dapat berupadengan yang merupakan tindakan perulangan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang menurutnya menguntungkan.
Dalam kaitan ini, weber mengusulkan lima hal pokok yang mesti dikaji dalam melakukan studi tentang tindakan sosiale Tiap tindakan manusia yang menurut pelaku mempunyai makna yang subjektif dan bermanfaat. (2) Tindakan nyata bersifat membatin dengan maksud tertentu dari pelaku, (3) Tindakan yang berkaitan dengan pengaruh positif (menurut pelaku) dengan situasi dan kondisi tertentu. Tindakan tersebut diarahkan kepada orang lain dan bukan pada barang mati. (5) itu dilakukan dengan memerhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain tersebut.
Istilah penelitian yang saya pakai adalah penelitian kualitatif. menurut Kirk dan Miller, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri yang berhubungan dengan orag-orang tersebut dalam bahasanya dan peralihannya.
Dan secara umum penelitin kualitatif yakni, prosedur penelitian yang bertujuan meneliti suatu masalah dengan cara merumuskan permasalahn lalu meneliti dengan cara mendalam yaitu pengamatan, pencatatan, wawancara dan terlibat dalam proses penelitian guna menemukan penjelasan berupa pola-pola, deskripsi dan menyusun indikator.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive atau snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode Kualitatif digunakan apabila :
Bila masalah penelitian belum jelas
Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.
Untuk memahami interaksi sosial.
Memahami perasaan orang.
Untuk mengembangkan teori.
Untuk memastikan kebenaran data.
Meneliti sejarah perkembangan.
Tinjauan teoristis
Karl Marx merupakan sosok filsuf dan teoretikus yang samgat terkemuka pada abat ke-19.sebagaian besar hasil pemikirannya begitu berpengaruh terhadap pemikiran ahli abad berikutnya. Idiologi peruangan politiknya yang disebut Marxisme, masuk dalam gerakan buruh sejak akhir abad ke-19 dan pada abad ke-20 menjadi dasar dari kebanyakan gerakan pembebasan. Istilah Marxisme adalah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi Karl Marx, terutama yang disebarkan oleh temannya yang bernama Mancis Karl Kautsky (1854.1958). Tidak diragukan lagi bahwa mahakarya hasil pemikiran Marı telah menjadi stimulus bagi perkembangan sosiologi ekonomi, filsafat, sikap kritis, politik, dan budaya. Kehadiran teori-teorinya tidak pernah dirasakan sebagai suatu pemikiran intelektual, tetapi sebagai usaha Maru untuk memperbaiki kondisi kehidupan umat manusia keluar dari penindasan dan kesewenang-wenangan.
Kehadiran teori Marx dilatar belakangi oleh konteks sosial yang represif di Prusia yakni sebuah negara yang menguasai sebagian besar Jerman Utara, dan merupakan salah satu dari puluhan Negara yang berdaulat di tanah Jerman pada waktu itu. Negara tersebut telah menghapus semua kebebasan yang diperuangkan oleh rakyat dalam perang melawan Napoleon Bonaparte.
Teori Marxisme adalah campuran asumsi dari berbagai perspektif utama dalam ilmu Hubungan Internasional seperti realisme dan liberalisme namun cukup berbeda dalam beberapa sisi dan bahkan mungkin bertolak belakang. Sebagai contoh, menurut penganut paham liberalisme ekonomi, mereka memandang perekonomian sebagai positive sum game atau keuntungan bagi semua. Namun menurut penganut paham Marxisme, perekonomian sebagai zero sum adalah tempat eksploitasi manusia dan perbedaan kelas dimana para kapitalis ‘memanfaatkan’ para pekerja demi meraih keuntungan maksimal bagi kaum mereka sendiri (Jackson & Sørensen, 1999). Begitu halnya dengan kaum merkantilis yang menganggap ekonomi sebagai alat politik, kaum Marxisme menempatkan ekonomi yang pertama dan politik y
--
dikirim dari Smartphone OPPO saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar