"KLUB PECINTA IKAN CUPANG HIAS INDONESIA (InBS CLUB)"
ARIE PERMANA (1112051100012),
JURNALISTIK 1A
1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kontes cupang hias di beberapa kota di Indonesia semakin menjamur, baik kontes tingkat regional maupun nasional. Ini menjadi sebuah gebrakan baru setelah ikan cupang sempat "mati suri" pada tahun 2003 karena ekplorasi ikan louhan yang sempat menjadi primadona kala itu.
Ikan cupang memang tidak ada matinya, karena ikan ini dapat diternakkan di segala musim. Di seluruh pelosok negeri ini banyak sekali yang menernakkan ikan ini baik dalam sekala besar maupun dalam skala rumahan.
Berdasarkan hal itulah klub pecinta ikan cupang atau Indo Betta Splendens club (InBS) berdiri, sebagai wadah pemersatu para peternak maupun hobbies ikan cupang seluruh Indonesia agar dapat mengenalkan ikan cupang asli Indonesia ke seluruh dunia dan juga bisa bersaing dengan Thailand yang notabene lubuk ikan cupang dunia.
2. Pertanyaan Pokok
- Bagaimanakah cara InBS dalam mempopulerkan ikan cupang hias ke seluruh pelosok masyarakat Indonesia dan dunia ?
3. Metode Penelitian
Saya kembali menggunakan metode kualitatif untuk penelitian ini. Hal ini dikarenakan saya sudah punya kedekatan secara personal dengan ketua maupun mantan ketua InBS ditambah sebagai anggota InBS, sehingga saya bisa memperoleh data yang mendalam dan sebanyak banyaknya mengenai komunitas ini.
Waktu : Minggu, 11 November 2012 pukul 13.00-15.00 WIB
Tempat : Kontes InBS, Green Central City, Jl. Gajah Mada 188, Jakarta Barat
4. Gambaran Tokoh
Saya meneliti tentang komunitas ini dari sudut pandang beberapa tokoh penting komunitas ini. Diantaranya ada Bpk. Joty Atmadjaya, mantan ketua umum InBS periode tahun 2004-2006 yang sedang bertindak menjadi juri pada kontes ini. Lalu ada om Ahmad Rifai yang tidak lain adalah ketua umum periode saat ini yaitu tahun 2012-2014. Dari merekalah saya dapat informasi mengenai Indo Betta Splendens Club.
5. Analisis
Indo Betta Splendens adalah klub para pecinta, pedagang, dan peternak cupang hias (Betta Splendens). Berawal dari mailing list di http://clubs.yahoo.com/clubs/indobettasplenden, maka pada tanggal 28 Juli 2001 dibentuklah klub ini dengan nama sesuai dengan alamat di mailing list, yaitu Indo Betta Splendens dan kemudian disingkat menjadi InBS.
Pada masa awal berdirinya, berbagai aral dan batu sandungan kerap menimpa dan menghadang perjalanan klub, namun dengan komitmen dan kemauan yang luar biasa besar, para anggota dan pengurus terus berupaya agar klub ini tetap eksis. Dan salah satu upaya yang sangat spektakular dilakukan para anggota InBS adalah penyelenggaraan kontes "Indo Betta Splendens Award 2001" pada tanggal 11 Nopember 2001 di Gedung Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan kontes tersebut, seluruh anggota memandang bahwa kontes dapat dijadikan ajang untuk tetap menjaga kepopuleran ikan cupang hias. Dengan dasar pemikiran seperti itu, maka InBS kembali menyelenggarakan kontes kedua bertajuk "InBS Award II" pada tahun 2003.
Kontes memang bukan merupakan target utama InBS. Kontes hanya merupakan salah satu jembatan untuk mempopulerkan cupang hias, terutama jenis crowntail yang merupakan trade mark Indonesia di tingkat dunia. Oleh karena itu, disamping kontes, bidang lain pun mulai digarap, diantaranya adalah mengajak para angotanya untuk aktif di pada pasar ikan hias dunia melalui www.aquabid.com . Disini upaya mempopulerkan crown tail dimulai dengan cara melelang ikan-ikan yang layak jual ke para hobbies di mancanegara.
Ada dua sisi manfaat yang dirasakan dari lelang ini. Pertama, cupang-cupang hias khas Indonesia dapat tersebar ke berbagai penjuru dunia. Kedua, ada benefit yang bisa didapat oleh para anggota dan klub sehingga diharapkan akan mampu terus membangkitkan semangat mereka pada percupanghiasan Indonesia.
Mengingat klub ini berawal dari mailing list, maka untuk memberi bobot serta mempermudah menjalin komunikasi antarsesama anggota, maka klub pun membentuk web site www.inbsc.com. Tentu, sekalipun klub ini berbasis dunia maya, bukan berarti segala sesuatu dilakukan hanya di internet. Buktinya, ini adalah klub pertama di Indonesia yang memiliki AD/ART lengkap di samping berbagai aturan lain yang tertulis ataupun tidak. Dibidani oleh Ukar Yudianto dan Agung Purbianto, pembahasan sekaligus pengesahan AD/ART pun dilakukan di rumah Joty Atmadjaja kala itu.
InBS memiliki hubungan sangat erat dengan klub klub lainnya yang juga berorientasi di sektor ikan cupang hias, seperti Asian Betta Congress (ABA), International Betta Congress (IBC), dan beberapa klub regional dalam negeri yang jumlahnya hingga puluhan. Hal ini dimaksudkan agar menjalin interaksi dan relasi dengan masyarakat luas khususnya masyarakat percupanghiasan dunia.
Selain itu InBS juga mempunyai tujuan untuk memperkenalkan ikan cupang hias kepada masyarakat dengan cara mengadakan beberapa pelatihan dan seminar untuk tata cara budidaya, strategi pemasaran hingga mengembangkan hobi menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan. Teranyar, InBS mengadakan webminar, suatu seminar yang diadakan di internet dengan model video streaming yang dapat diakses oleh seluruh rakyat Indonesia. Pengambilan gambarnya dilakukan di tempat kontes InBS di Green Central City, 11 November 2012 silam.
Segala kegiatan InBS tidak lepas hubungannya dengan masyarakat luas, apalagi menyangkut dengan promosi. Seperti mengutip dari Pak Joty Atmadjaya, "Asalkan ada tempat dan waktu yang memadai, tak dibayar pun saya rela memberikan seminar kepada masyarakat asalkan mereka bisa tahu komoditi yang selama ini menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia".
Keberadaan klub ini dipengaruhi oleh adanya aktifitas yang mampu membuat anggotanya betah berada didalamnya. Oleh karena itu, para pengurus mengelola klub ini selain ajang tatap muka dan bersilaturrahmi juga sebagai ajang untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk maksud tersebut adalah dengan membantu semaksimal mungkin untuk menjual ikan para anggotanya melalui media lelang internet seperti disebut diatas.
InBS bisa jadi merupakan klub ikan cupang hias yang berbasis internet pertama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah, dalam hal ini Dinas Perikanan DKI Jakarta. Namun keanggotaannya tidak terbatas di wilayah DKI Jakarta saja melainkan juga tersebar ke mancanegara. Pada saat ini InBS diketuai oleh Ahmad Rifai dan sekertariatnya berkedudukan di Jakarta, yaitu di Jl. Cilandak Permai no. 77 RT 003/02, Cilandak Barat, 12430 Jakarta.
Inilah nama-nama ketua InBS dari awal hingga sekarang :
1. Periode 2001-2004 : Abdul Sahal
2. Periode 2004-2006 : Joty Atmadjaya
3. Periode 2006-2008 : Tony Hidayat
4. Periode 2008-2010 : Martinus Johan Mosi
5. Periode 2010-2012 : Orca
6. Periode 2012-2014 : Ahmad Rifai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar