Rabu, 21 November 2012

AnnisaRahmah_Jurnalistik1B_laporan institusi bisnis

Judul Penelitian :
Bisnis Kuliner Tradisional sebagai Wujud Pelestarian Budaya
Peneliti :
Nama   : Annisa Rahmah (Jurnalistik 1B)
NIM    : 1112051100043
 
I.                   Latar Belakang
 
Di era globalisasi saat ini kebudayaan tradisional tidak lagi diperhatikan banyak orang. Fokus kali ini adalah kebudayaan betawi, bahkan saat ini generasi muda asli betawi sendiri banyak yang tidak mengetahui bahkan melestarikan.
Nilai-nilai budaya Indonesia saat ini mulai terkikis oleh masuknya budaya barat. Pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya perlahan meninggalkan budaya tradisional dengan alasan mengikuti arus globalisasi. Akibatnya, bangsa Indonesia kehilangan ciri atau citra bangsa di mata dunia.
Sewajarnya dari keturunan asli itu sendiri yang mempelajari lalu melestarikannya dan mempromosikannya di kancah yang lebih luas. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti, mempelajari tarian tradisional juga adat istiadat tradisional lalu mempromosikannya ke khalayak banyak. Tidak lupa untuk tetap memperhatikan keseimbangan antara gaya hidup tradisional dan modern.
Selain itu, kuliner tradisional juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengenalkan budaya tradisional. Makanan khas suatu daerah saat ini sudah mulai tergerus oleh makanan-makanan modern yang berasal dari luar negeri.
Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda untuk selalu giat mempromosikan dan tetap melestarikan kebudayaan tradisional khasi Indonesia.
Salah satunya lewat bisnis kuliner, tentu saja tidak mudah dan pasti akan mendapati hambatan-hambatan. Bagaimana bisnis ini bisa bertahan dan seberapa jauh progress dan pengaruhnya, itulah salah satu tujuan penelitian ini dibuat.
 
II.                Pertanyaan Pokok
 
1.      Seberapa besarkah peran bisnis kuliner tradisional dalam menjaga kelestarian budaya?
2.      Mengapa anda memilih berbisnis kuliner tradisional?
 
III.             Metode Penelitian
 
Metode yang digunakan: Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber. Metode kualitatif yang digunakan metode komparatif, yaitu mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
Lokasi: Warung Soto Betawi Mpo Ida
Waktu: Rabu, 21 November 2012
11.00 siang
 
IV.             Gambaran Subyek/Obyek Penelitian
 
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
"
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199
"
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya yaitu rumah adat, tarian, lagu, musik, pakaian, sastra, dan makanan.
Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India,TiongkokTimur Tengah, dan Eropa.
Pemuda adalah calon penerus pengembang bangsa. Mereka ikut andil besar dalam kemajuan bangsa nantinya. Salah satunya dalam melestarikan kebudayaan tradisional dari daerahnya.
Warung soto betawi mpo Ida, merupakan salah satu contoh bisnis yang bergerak di bidang kuliner tradisional. Warung yang telah berdiri sejak tiga tahun lalu ini, terletak di tepi jalan daerah Kampung Utan, Ciputat.
Pemiliknya, seorang ibu bernama Ida yang berumur 47 tahun. Ia memulai bisnisnya karena hobi memasak dan kecintaannya pada budaya betawi. Ia juga merupakan warga keturunan asli betawi.
Selain soto betawi, ia juga menjual sop iga, makanan khas Indonesia lainnya. Ia juga menjual masakannya lewat sistem pesan antar untuk arisan atau wisuda atau lainnya. Awalnya ia menjual berbagai jenis makanan khas betawi seperti sayur asem, gabus pucung, dan lainnya. Keputusan berjualan soto betawi ini dilakukan berdasarkan survei yang ia lakukan sendiri.
 
V.                Analisis
 
Keadaan budaya tradisional Indonesia saat ini cukup terbilang kritis. Banyak warganya yang tidak lagi melestarikan budaya bangsanya. Bahkan enggan untuk mengakui dan mempromosikannya ke dunia mancanegara.
     
      Kebudayaan betawi contohnya, lenong, ondel-ondel, tari topeng, dan lainnya sudah semakin jarang terlihat. Bahkan di daerah asalnya, Jakarta. Budaya-budaya tersebut sudah termakan oleh jaman, tergantikan dengan budaya-budaya dari luar negeri seperti budaya barat (Amerika) juga budaya Korea yang akhir-akhir ini sedang hangat dibicarakan.
 
      Salah satu kebudayaan tradisional adalah makanan. Sebagai contoh, soto betawi. Ada dua macam soto, soto ayam dan soto daging. Kuahnya berasal dari kuah santan yang diberi bumbu rempah-rempah khas Indonesia. Soto betawi, memiliki target pasarnya tersendiri berbeda dengan bakmi jogja atau gudeg.
 
      Bisnis ini bisa saja menjadi bisnis yang menjanjikan bila dikelola dengan baik. Selain itu bisnis dapat dijadikan sebagai cara untuk melestarikan budaya tradisional. Contohnya ibu Ida, karena kecintaan dan rasa ingin melestarikan budaya betawi, maka ia memulai bisnis kuliner ini.
      Ia memahami bahwa usaha ini tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Banyak tantangan yang ia lalui dalam bisnis ini. Dari mulai jatuh bangunnya usaha ini. Dan sekarang ini, ia dihadapkan pada persoalan salah satu bahan pokok pada soto betawinya yakni daging. Kini harga daging mulai melesat naik.
 
      Namun hal itu bijaki dengan tidak menaikkan harga sotonya. Melainkan mengurangi sedikit porsi daging pada sotonya. Wanita ini berprinsip berjualan sebagai ibadah. Ia syukuri semua yang ia dapat tanpa mengeluh dan menyikapinya dengan bijak.
 
      Menurutnya, seharusnya anak mudalah yang kini berperan aktif dalam melestarikan budaya tradisional tentunya dituntun oleh yang sudah berpengalaman. Mereka sepatutnya mengenalkan budaya sejak dini. Dan peran pemerintah tentu sangat besar pengaruhnya. Pemerintah berkewajiban untuk mendukung segala kegiatan postif yang berkenaan dengan kebudayaan.
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012
 
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan di Masa Depan
 
 
http://id.wikipedia.org/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini