Rabu, 21 November 2012

Rizky Ananda_Jurnalistik1B_laporan Institusi Bisnis

Judul Penelitian:
Perkembangan Bisnis Kuliner Bakso Sebagai Pangan Segala Golongan
Peneliti:
Rizky Ananda (1112051100031)

I. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang heterogen terdiri dari berbgai suku bangsa, ras, agama dan latar belakang pendidikan. hal ini menyebabkan adanya peluang bisnis untuk berkembang ditengah tengah masyarakat. persaingan bisnis sekarang ini dapat diasakan sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari hari, dapat dilihat bahwa sekarang ini banyak sekali bisnis yang berkambang dan bersaing disekitar kita dari bisnis alat elektronik, pendidikan, perhiasan, properti, sampai bisnis kuliner dan banyak lainnya. dalam penelitian institusi bisnis kali ini, akan mengangkat tentang bisnis kuliner yang berkembang ditengah tengah masyarakat. 
di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali buadaya asing yang berpengaruh dalam perkembangan bisnis di Indonesia. pengaruhnya dapat bersifat positif maupun negatif. semua itu tergantung bagaimana kita menilai dan menelaah dampak globalisasi tersebut. banyak bisnis kuliner yang berkembang mengambil unsur tradisional, hal itu sangat berdampak positif bagi pelestarian budaya bangsa. namun dengan adanya globalisasi seperti ini menyebabkan bissnis kuliner tradisional berkurang peminat atau biasa disebut konsumen atau pelanggan. hal itu  disebabkan oleh banyaknya pengaruhnasing terhadap gaya hidup masyarakat moderen sekarang ini. 
ditengah persaingan bisnis kuliner tradisional dan moderen seperti ini, dapat disaksikan bahwa masih ada satu bisnis kuliner yang bertahan dari dahulu hingga sekarang tanpa berkurang peminat, yaitu bisnis kuliner bakso. Bakso merupakan panganan favorit masyarakat indonesia dari segala jenis usia dan dolongan, konsumen bakso tidak mengenal jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan juga tidak mengenal golongan. bakso merupakan makanan yang merakyat dari segi rasa dan harga. ditengah persaingan globalisasi ini, bakso juga memberikan inovasi inovasi bagi para penggemarnya agar tidak tertinggal zaman dan bisa tetap eksis ditengah tengah masyarakat.

II. Pertanyaan Pokok
1. Bagaimana cara mempertahankan bisnis bakso ditengah persaingan, seperti sekarang ini?

2.  bagaimana pengaruh bisnis bakso bagi masyarakat sekitar?

III. Metode Penelitian
metode yang dipilih dan digunkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. metode kualitatif adalah suatu metode yang dimana untuk mendapatkan hasil penelitiannya dilakukan pendambilan data secara langsung dimana peneliti sebagai instrument. metode ini dilakukan dengan dasar mencari data data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber.
pada penelitian kali ini, peneliti melakukan wawancara terhadap narasumber yang merupakan seorang pemilik sekaligus pendiri dari bisnis bakso Lesus.
Lokasi: Kedai Bakso Lesus2, Ground Plaza Ciputat. Jl. Ki Hajar Dewantara, Ciputat,               Tangerang Selatan
Waktu: Rabu, 21 November 2012. pukul 11.00 WIB

IV. Gambaran Subjek / Objek Penelitian
Bapak Handoko, seorang pedagang bakso yang berasal dari Jogya. Pria berumur 42 tahun ini merantau ke Jakarta pada tahun 1993, memulai usaha pada tahun 1995 sebagai pedagang bakso keliling. lalu dengan tekad yang kuat ia memberanikan diri untuk membuka kedai baksonya sendiri. Pria yang hanya lulusan SMP ini telah memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang semuanya tinggal di jogjakarta. bisnis yang ditempuhnya banyak mengalami kendala termasuk hampir bangkrut, namun sesuai moto hidupnya--kerjakanlah sesuatu dengan tekun, maka akan memberikan hasil yang maksimal--akhirnya setelah perjuangan panjang, akhirnya sekarang ini bapak Handoko telah memiliki 5 cabang bisnis baksonya. salah satu cabangnya ada di Bogor di dekat kampus IPB.
kedai bakso Lesus, berdiri dari tahun 1995 dan mulai berkembang menambah cabang pada tahun tahun berikutnya. saat ini usaha kedai bakso lesus telah membuka 5 cabang, yang ada di berbagai daerah. kedai bakso ini dari awal berdiri sampai saat ini masih bertahan dan belum mengalami perubahan tempat.

V. Analisis
Bakso merupakan kuliner khas Indonesia, yang tetap eksis dan tetap ada di tengah masyarakat. bakso adalah makanan berupa bola bola daging dengan kuah dan dengan pelengkap mi dan bihun. banyak masyarakat indonesia menjadikan kuliner bakso ini sebagai bisnis kuliner yang ada di masyarakat. persaingan bisnis yang ada di Indonesia sangat beragam, hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat Indonesia yang beragam. ini menyebabkan banyaknya persaingan yang timbul ditengah tengah perkembangan zaman dan perkembangan masyarakat saat ini. 
awal mula keberadaan bakso adalah dengan pedagang cina yang berdagang di nusantara, bakso merupakan masakan cina yang berkembang di Imdomesia. karena banyak masyarakat Indonesia yang suka dengan Bakso maka masyarakat indonesia mengkondisikan bahan dasar Bakso dari daging babi menjadi daging sapi. lalu dengan mengikuti perkembangan zaman, kuliner bakso semakin berkembang dan mengalami berbagai inovasi seperti ditambah keju atau ditambah dengan bahan bahan lain yang lebih moderen.
cara untuk mempertahankan bisnis kuliner bakso ditengah tengah persaingan seperti ini adalah dengan mempertahankan kualitas yang ada dan memberikan inovasi pada bakso, agar masyarakat atau konsumen tidak merasa bosan dengan bakso yang telah ada selama ini. juga agar konsumen tetap mejadi pelanggan tetap bakso yang ada selama ini.
bisnis bakso yang ada sekarang ini bukan hanya untuk memuaskan konsumen terhadap rasa suka kepada bakso tetapi juga bisa sebagai lahan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. karena untuk membuka bisnis seperti ini dibutuhkan sedikitnya 2 karyawan untuk membantu bisnis kuliner ini. ini merupakan salah satu wadah bagi perkembangan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, karena bisa menguragni pengangguran yang ada selama ini. 
perkembangan bakso tidak semulus yang diperkirakan, karena sesungguhnya dalam perkembangan bisnis bakso seperti ini juga mengalami banyak kendala dan hambatan. salah satu kendalanya adalah dengan flukuatifnya harga bahan pokok bakso, seperti daging sapi. yang lalu disalah gunakan oleh berbagai pihak dengan membuat berbagai kecurangan pada proses pembuatan bakso seperti ini, dan itu juga merupakan kendala bagi perkembangan bakso. hal itu menyebabkan krangnya krediilitas masyarakat atau berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap bakso yang di perdagangkan ini. dan hal itu sangat merugikan para pedagang bakso yang jujur dan tidak melakukan kecurangan.
cara ampuh untuk mensiasati kendala yang ada adalah dengan cara mengurangi jumlah produksi tana mennurunkan kualitas yang ada hal ini dilakukan untuk menanggulangi kendala pada mahalnya harga pokok bakso. lalu juga bisa dilakukan dengan mengecilkan ukuran bakso tanpa merubah rasa yang ada. untuk mensiasati kendala yang kedua adalah dengan meyakinkan masyarakat bahwa bakso yang dibuatnya bersih yaitu dengan cara dilakukannya penelitian terhadap baksonya lalu hasil peneliiannya di pajang atau di tempel guna meyakinkan masyarakat bahwa bakso yang di produksi benar benar bersih. lalu bagi para pedagang pemula yang belum mempunyai modal yang cukup untuk melakukan penelitian juga bisa dengan memberikan sampel perbandingan contoh bakso bersih dengan bakso curang, guna masyarakat tau mana perbandingan bakso tersebut.
para pedagang bakso tentunya juga memiliki harapan kedepannya yaitu harapan kepada pemerintah agar bisa menekan harga dan menstabilkan harga yang flukuatif agar tidak terlalu mahal. lalu juga para pedagang bakso berharap bahwa polisi dan pemerintah bisa menindak tegas okum oknum yang tidak bertanggungjawab agar ditindak tegas supaya perkembangan bisnis baksonya tetap ada dan eksis juga supaya kredbilitas masyarakat terhadap bakso tetap terjaga.

Daftar Pustaka:
Narasumber: Handoko, pemilik sekaligus pendiri kios Bakso lesus.

1 komentar:

Cari Blog Ini