EMILE DURKHEIM
1. THE RULE OF SOCIOLOGICAL METHOD
Durkheim menyatakan bahwa tugas sosiologi adalah mengkaji apa yang disebut fakta sosial. Ia merumuskan fakta sosial sebagai kekuatan (takla and pope 1985) dan struktur yang ada diluar, akan tetapi memiliki daya paksa terhadap individu, yang memperbincangkan tentang struktut dan kekuatan sekala besar. Misalnya, hukum yang terlembaga dan keyakinan moral yang dipegang bersama dan dampak yang ditimbulkan terhadap seorang yang menjadi pokok perhatian para teoritis.
` dalam bukunya Durkheim yang berjudul THE RULE OF SOCIOLOGICAL METHOD Ia membedakan fakta sosial menjadi dua yaitu: fakta sosial material dan fakta sosial nonmaterial fakta sosial material seperti, gaya arsitektur, bentuk teknologi, dan hukum dan perundang undangan, relatif mudah dipahami karena keduanya bisa diamati secara langsung. Jelas, misalnya, aturan berada diluar individu dan memaksa mereka. Lebih penting lagi, fakto sosial material tersebut sering kali mengekspresikan kekuatan moral yang lebih besar dan kuat yang sama sama berada di luar individu dan memaksa mereka. Kekuatan moral itulah yang dinamakan dengan fakta sosial nonmaterial. Walaupun ia membahas keduanya akan tetapi ia lebih mendalami fakta sosial nonmaterial itu terbukti dalam bukunya yang berjudul THE DIVISION OF LABOR IN SOCIETY (1893/1964) fokusnya dalam pemersatu dalam masyarakat primitif dengan masyarakat moderen. Ia menyimpulkan bawasanya mereka dipersatukan fakta sosial nonmaterial, khususnya moralitas yang dipegang erat bersama sama atau kesadaran kolektif yang begitu kuat. Namun karena kompleksitas masyarakat moderen, terjadi kemunduran kekuatan kesadaran kolektif. Pengikat utama masyarakat moderen adalah pembagian kerja yang rumit, yang menyebabkan ketergantungan satu sama lain. Kesadaran kolektif adalah kesadaran yang timbul dari nurani yaitu pengertian, norma, dan kepercayaan bersama-lebih dari masyarakat moderen.
2. SUICIDE
Suicide adalah buku karangan emile durkhiem, dalam bukunya durkhiem beralasan bahwa jika saja ia dapat mengaitkan prilaku individu contoh, bunuh diri dengan sebab sebab sosial (fakta sosial). Itu berarti ia berhasil membuktikan betapa pentingnya didiplin sosialogi. Namun durkhiem meneliti mengapa individu A atau B melakukan bunuh diri, justru ia tertarik pada sebab sebab perbedaan angka bunuh diri diantara beberapa kelompok, kawasan, negara dan kategori yang berlainan (menikah/lajang). Argumen dasarnya adalah bahwa hakikat dan perubahan fakta sosialah yang menyebabkan angka bunuh diri contoh, perang atau depresi ekonomi akan menciptakan suasan depresi batin secara kolektif. Sehingga pada gilirannya akan meningkatkan angka bunuh diri. Empat jenis bunuh diri antara lain :
· Bunuh diri egoitis : tingginya angka bunuh diri egoitis dapat ditemukan dalam masyarakat atau kelompok dimana individu tidak berinteraksi dengan baik dalam unit sosial yang luas.
· Bunuh diri altruistis : tipe bunuh diri yang kedua yang dibaha durkhiem adalah bunuh diri altruistis. Kalau bunuh diri egoitis terjadi ketika integrasisosial menurun, bunuh diri altruistis terjadi ketika "integrasi sosial sangat kuat" (Durkhiem 1897/1951: 217). Secara harfiah, individu dipaksa untuk melakukan bunuh diri.
· Bunuh diri anomik : bunuh diri yang terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat terganggu. Gangguan itu mungkin akan membuat individu merasa tidak puas karena lemahnya kontrol terhadap nafsu mereka, yang akan bebas berkeliaran dalam ras yang tidak pernah puas terhadap kesenangan.
· Bunuh diri fatalistis : bunuh diri ini terjadi ketika regulasi meningkat. Ini kebalikan dari bunuh diri egoistis.
Teori bunuh diri durkhiem bisa dilihat jelas jika kita mencermati hubungan jenis jenis bunuh diri dengan dua fakta sosial utamanya-integrasi dan regulasi (pope, 1976). Integrasi merujuk pada kuat tindakannya keterkaitan dengan masyarakat. Regulasi merujuk pada tingkat paksaan eksternal dirasakan individu. Menurut durkhiem, dua arus sosial tersebut adalah variabel yang saling berkaitan dan bunuhdiri meningkat ketika salah satu arus menurun dan yang lain meningkat.
Sumber:George Ritzer Douglas J. Goodman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar