Senin, 16 September 2013

Kholifah kpi 1/A_tugas 2 sosiologi_Emile Durkheim

EMILE DHURKHEIM
A.  Biografi Emile Durkheim
Emile Durkheim lahir di Epinal, Prancis, pada  15 april 1858. Dhurkheim berasal dari keturanan pemdeta Yahudi dan ia ingin belajar untuk menjadi seorang pendeta. Namun ketika ia berusia sepuluh tahun, ia menolak untuk menjadi pendeta karena ia merasa kecewa terhadap pendidikan agama yang ia anggap bersifat akademis dan bukan bersifat teologis. Tetapi Dhurkheim juga merasa kecewa terhadap pendidikan umum lainnya dan banyak memberi perhatian pada masalah kesusastraan  dan estetika. Pada umur 21 tahun, Durkheim masuk perguruan tinggi Ecole Normale Superieure dan dimasa itulah ia memiliki perhatian yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan.   
Durkheim juga mendalami metodologi ilmiah dan prinsip moral yang diperlukan untuk menuntun kehidupan sosial. Ia menolak karier tradisional dalam filsafat dan berusaha menciptakan pendidikan ilmiah yang dapat membantu memberikan pedoman moral untuk masyarakat. Meski Durkheim sangat senang terhadap sosiologi ilmiah  karena saat itu tidak ada bidang studi sosiologi maka ia mengajar filsafat di beberapa sekolah yang ada di Paris yakni pada tahun 1882-1887. Beberapa tahun setelah Durkheim pergi ke Jerman, ia menerbitkan beberapa buku tentang pengalamannya di Jerman (R. Jones, 1994) sehingga membantunya memiliki jabatan di jurusan Filsafat Universitas Bordeaux tahun 1887. Di tempat inilah Dhurkeim memberikan kuliah ilmu sosial di Universitas Perancis dan ini juga merupakan suatu prestasi istimewa. Sekitar tahun 1896 ia menjadi profesor penuh di Universitas Bordeaux. Tahun 1902 ia mendapat kehormatan mengajar di Universitas Perancis yang terkenal yakni Sorbonne dan pada tahun 1906  ia menjadi profesor ilmu pendidikan dan pada 1913 gelarnya berubah menjadi profesor ilmu pendidikan dan sosiologi.
       Durkheim meninggal pada 15 november 1917 sebagai seorang tokoh intelektual Perancis terkenal. Namun, karyanya mulai berpengaruh terhadap sosiologi Amerika dua puluh tahun sesudah kematiannya, yaitu setelah terbitnya the structure of social action (1937) karya Talcott Parsons.

B.  Karya Emile Durkheim
·      (1901) 1960 "rousseau's social contract," dalam Montesquieu and Rosseau: forerunners of sociology. Diterjemahkan oleh Ralph Manheim. Ann Arbor: university of Michigan Press. Pertama terbit 1918 dalam usaha perancis dengan judul "Le Contract social Rosseau."
·      (1902) 1956 "pedagogy and sociology," dalam education and sociology. Diterjemahkan dengan kata pengantar, oleh Sherwood D. Fox.Glencoe, III: Free Press. Pertama terbit dalam bahasa perancis dengan judul "pedagogie et sociologie".
·      (1902-1906) 1961 Moral Education: A Study in theory and application of the sociology of education. New york: Free Press. Kumpulan ceramah, pertama terbit dalam bahasa perancis. Edisi paperback diterbitkan 1973 oleh The Free Press.
·      (1903) 1963 DURKHEIM, EMILE; and MAUSS, MARCEL. Primitive Classification. Diterjemahkan dan diedit oleh Rodney Needham. Univ. Of chicago press. Pertama terbit dengan judul "De quelques formes primitive the classification" in L'annee Sociologique.
·      (1905) 1938 L'evolution Pedagogique France, 2 jilid. Paris: Felix Alcan.
·      (1906) 1953 The Dertimination of Moral Facts. Hal. 35-62.dalam Emile Dhurkheim, sociology and philosophy. Glenco, III: Free Press. Pertama terbit dalam bahasa perancis.
·      1909 "sociologie religieuse et theorie de la connaissance." Revue de Metaphysique et de Morare, xv11, 733-758.
·      1900 Diskusi mengenai "L'Efficacite des doctrines morares." Seace du 20 mei, 1909. Bulletin de la societe francaise de Philosophie, 1X, 193-231, passim.


C.  Fakta Sosial
Fakta sosial didapat dari dua karya Durkheim yaitu The Rules of Sociological Method (1895) dan suicide (1897). Durkheim menginginkan bahwa ilmu sosiologi yang baru lahir dapat menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena ia merasa bahwa ilmu sosiologi sedang dalam ancaman dari ilmu filsafat sebagai ancaman dari dalam melalui dua tokoh besar  yaitu Comte dan Spencer juga terancam dari ilmu  psikologi. Untuk memisahkan sosiologi dari pengaruh filsafat dan untuk membantu sosiologi mendapatkan lapangan penyelidikannya sendiri maka Durkheim membangun sebuah konsep yaitu fakta sosial.
Fakta sosial ini menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi. Fakta sosial dinyatakan sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide. Barang sesuatu inilah yang menjadi obyek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif). Fakta soaial harus diteliti di dalam dunia nyata sebagaimana orang mencari barang sesuatu yang lainnya. Durkheim membagi fakta sosial menjadi dua macam yaitu pertama fakta sosial dalam bentuk material, yang mengatakan bahwa fakta sosial adalah barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi. Fakta sosial yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata seperti arsitektur dan norma hukum. Kedua fakta sosial dalam bentuk non material yang mengatakan bahwa fakta sosial adalah sesuatu yang dianggap nyata dan bersifat inter subjective yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia seperti egoisme, altruisme dan opini.

D.  Contoh Fakta Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari
·      Fakta sosial dalam acara pesta pernikahan. Dilihat dari sudut sebab akibat, suatu pernikahan diadakan untuk memberitahukan kepada orang ramaai bahwa hubungan pria dan wanita itu telah resmi menjadi sepasang suami istri melalui ikatan pernikahan tersebut. Untuk itu muncullah fakta sosial untuk merayakan dengan mengadakan sebuah pesta. Fakta sosial seperti ini masih ada hingga kini karena acara ini masih dianggap mendukung nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan memiliki dampak yang baik bagi sebuah keluarga serta diyakini menjadi pola hubungan dimasyarakat tersebut.
·      Fakta sosial dalam musik hiburan di indonesia. Sebuah contoh adalah lagu sms, belum genap satu tahun sejak lagu tersebut diterbitkan syair lagu dan alunan musik disco-dangdutnya telah akrab menghibur masyarakat. Berbagai respon muncul dalam bentuk aneh. Terlepas dari berbagai tanggapan suka ataupun tidak suka, gemar atau tidak, lagu tersebut dengan cepat telah menyebar luas dikalangan masyarakat dalam berbagai kelas sosial karena cerita yang ada dalam lagu sms tersebut merupakan realitas sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti fenomena perselingkuhan dan perceraian memang telah menjadi kebiasaan yang berkembang luas dalam rumah tangga kehidupan manusia.


Daftra Pustaka:
Ritzer, George, dan Goodman, J. Douglas. Teori sosiologi modern.jakarta, Kencana Prenada Media Group. 2007.
Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007.
Dirdjosisworo, Soedjono. Sosiologi dan filsafat. Jakarta, erlangga.1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini