Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Kamis, 14 November 2013
Idha Chusaini_PMI3_Proposal Penelitian Sosiologi Perkotaan
Rabu, 13 November 2013
Anjani Naka Murti_KPI 1A_Tugas7 Sosiologi_Proposal Studi Lapangan
Ahmad_Lutfi_Andalusi_KPI_1A_Tugas_7_Proposal_Studi_Lapangan
Santika Oktaviani Fajrin_KPI 1A_Tugas 7_Proposal Studi Lapangan
Di Indonesia ada 6 agama yang diakui, seperti Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Budha, Hindu, dan Konghucu. Tentu pastinya
kita sudah mengetahui tempat ibadah yang digunakan oleh keenam agama
tersebut. Seperti tempat ibadah agama Islam yaitu Masjid dan tempat
ibadah agama Kristen adalah Gereja. Tentu sudah kita ketahui fungsi
tempat ibadah tersebut adalah untuk beribadah dan tempat untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan. Apakah ada fungsi lain selian itu? Saya
akan melakukan pengamatan mengenai fungsi tempat ibadah tersebut di
salah satu Gereja di Jakarta Selatan.
tugas_7 achmad daud darmawan KPI 1 A study lapangan
Nur Ratika Puri_KPI 1 A_ Tugas 7 Sosiologi_Proposal Penelitian
SITI UTAMI_KPI1A_TUGAS7_PROPOSAL PENELITIAN
Ida Parida KPI IA_ Tugas Sosiologi 7_ Proposal Penelitian
Vanny Rosa Marini KPI 1A_tugas 7 sosiologi_proposal studi lapangan
1113051000025
Aanisa Natasya Wulandari_KPI 1A_Tugas 7 sosiologi_Studi lapangan
Vicky Dianiya_KPI 1A_Tugas 7 Sosiologi_Proposal Penelitian
MOHAMMAD FAUZI ARDIANSYAH_KPI 1A_Tugas 7 Sosiologi_Proposal penelitian
Halida Septianidar_KPI 1A_Tugas 7 Sosiologi_Proposal penelitian
Gilang Adhitya Putra_KPI1A_Tugas7Sosiologi_Proposal penelitian sosiologi
-
- Nama : Gilang Adhitya P.
- Nim : 1113051000071
I. Dasar Pemikiran
Dalam pengertiannya masjid berarti tempat untuk bersujud. Secara terminologis diartikan sebagai tempat beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat. Masjid sering disebut Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada Allah.
Fungsi Masjid paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat berjama'ah, meskipun fungsi utamanya sebagai tempat menegakkan shalat, namun Masjid bukanlah hanya tempat untuk melaksanakan shalat saja, kini Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas muslim di situ ada Masjid. Memang umat Islam tidak bisa terlepas dari Masjid. Disamping menjadi tempat beribadah masjid juga berfungsi sebagai sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat da'wah dan lain sebagainya.
Di Indonesia khususnya Banyak Masjid didirikan umat Islam, baik Masjid umum, Masjid Sekolah, Masjid Kantor, Masjid Kampus maupun yang lainnya. Masjid didirikan untuk memenuhi kebutuhan beragama para umatnya umatnya, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Dalam penelitian ini peneliti mencoba meneliti kondisi, fungsi dan kegiatan lain yang ada di masjid at-taqwa raya pamulang permai 2.
R.Dirgantria.A_KPI 1A_Tugas Proposal_Tugas 7 Sosiologi
Chika Cintia Ayu_KPI 1A_ Tugas Sosiologi Agama 7 PROPOSAL PENELITIAN
M.Fazlurrahman KPI 1A Tugas 7 Proposal Penelitian
Selasa, 12 November 2013
analisis piramida
LK
|
PR
| |
0-2
|
3.0
|
- 1.0
|
3 - 5
|
20.0
|
- 25.0
|
6 - 13
|
20.0
|
- 25.0
|
14 - 17
|
11.0
|
- 13.0
|
18 - 25
|
16.0
|
- 21.0
|
26 - 55
|
62.0
|
- 63.0
|
55 - >
|
18.0
|
- 12.0
|
Muhammad Dzul Azmi pmi 5. analisis piramida penduduk
Muhammad Wildan Chair_Tugas Demografi_analisis piramida penduduk
Mustofa Hamdi PMI 5 tugas Demografi analisa piramida penduduk.
Mustofa Hamdi PMI 5 tugas Demografi , resume bab 4 dan 5
Mustofa Hamdi PMI 5 tugas demografi Resume bab 1,2 dan 3
Nama : Mustofa Hamdi
Prodi : PMI V
judul : tugas demografi resume bab 1,2, dan 3
Bab 1
Pendahuluan
Ilmu Kependudukan dan Demografi
Studi kependudukan merupakan istilah lain bagi ilmu kependudukanyang di gunakan di sini. Studi kepependudukan terdiri dari analisis-analisis yang bertujuan dan mencakup:
1. Memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan-perubahannya.
2. Menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut.
3. Menganalisis segala konseksuensi yang mungkin sekali terjadi di masa depan sebagai hasil perubahan-perubahan itu.
Intruduksi istilah ilmu kependudukan sesungguhnya dimaksud untuk memberi pengertian lebih luas tentang demografi,karena sejumlah ahli telah menggunakan istilah demografi untuk menujukan pad demografi teoritis.kata demografi berasal dari Greek (yunani) yang untuk pertama kalinya di gunakan oleh Guillard lebih dari seabad yang silam,di gunakan sebagai sinonim bagi population study sedangkan population bersumber dari bahasa latin,
Demografi adalah studi mengenai jumlah,distribusi teritorial,dan komposisi penduduk, perubahan-perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang bersangkutan yang dapat diidentifikasi sebagai natalitas moralitas,gerak penduduk teritorial yang memobilitas sosial (perubahan status).
Demografi formal hanya mempersoalkan hubungan antar variabel demografi baik yang di perlakukan sebagai variabel independen maupun variabel dependen. Studi kependudukan dapat pula di lihat sebagai mencakup penelitian makro demografi dan mikro demografi. Penelitian makro demografi terdiri dari penelitian unit skala besar, agregat orang dengan keseluruhan sistem dengan kebudayaan dan masyarakat. Sasaran ruang lingkup daerah penelitian makro demografi adalah benua, bangsa. Sedangkan penelitian makro demografi merupakan penelitian unit skla kecilyang umumnya bersifat internal. Penelitian mikro demografi memusatkan diri atas individu,kesatuan-kesatuan keluarga autonomous,kelomp[ok-kelompok kevil dan lingkungan ketetanggan.
Robert Thomas Maltus dan Teori-teori Alamiah
Robert thomas maltus (1766-1834) terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan (population studies) sebagai bagian dari rentetan perkembangan demografi yang telah di mulai sejak pertengahan abad ke-17.
Maltus memulai dengan merumuskan 2 pospulat yaitu :
· Bahwa pangan di butuhkan untuk hidup manusia dan,
· Bahwa kebutuhan nafsu seksuil antara jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa.
Atas dasar pospulat tersebut maltus menyatakan bahwa, jika tidak ada pengekangan, kecenderungan pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari pertambahan subsisten (pangan). Menurut Malthus,pengekangan perkembangan pendududuk dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Faktor pengekang hakiki adalah pangan, sedangkan pengekangan positif. Pengekangan prefentif adalah faktor-faktor yang bekerja mengurangi angka kelahiran. Pengekangan presfetif yang dianjurkan malthus dalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksuil antara jenis seperti penundaan perkawinan. Pengekangan positif faktor yang mempengaruhi angka kematian dapat berupa epidemi,penyakit-penyakit dan kemiskinan.
Kritik-kritik teori kependudukan Malthus yang juga sering dipandang sebagai kelemahan-kelemahan dari teori tersebut antaranya berkisar pada:
1. Malthus terlalu menekankan bketerbatasan persedian tanah meskipun dia adalah salah seorang penganjur idustrialisasi dan penggunaan tanah secara lebih efisien.
2. Dia kurang memperhitungkan bahwa, penemuan-penuman baru, teknologi unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang cukup nerarti peningkatan tingkat hisup.
3. Dia berpandangan bahwa pengontrolan kelahiran tidak bermoral dan tidak pernah meramalkan pengunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas.
4. Dengan majunya sistem transportasi dan berlangsungnya perdagangan internasional membuka pasaran baru bagi barang-barang hasil pabrik/industri, sumber-sumber bahan mentah tambahan, dan mempermudah emigrasi.
Teori Malthus melemah, karena adanya penemuan baru,timbul kesadaran bahwa eksploitasi sumber daya dunia ada batasanya. Jika cepatnya perkembangan penduduk dunia berlangsung terus pada suatu saat akan melampaui kemampuan dunia menyediakan berbagai kebutuhan untuk memdukung suatu tingkat hidup yang layak.
Teori Transisi Demografi dan Aliran-aliran Pemikiran
Teori transisi demografi menyatakan bahwa setiap masyarakat memulai dengan fase angka kelahiran-kematian tinggi,kemudian di susul oleh fase menurunnya angka kematian sementara angka kelahiran masih tetap tinggi dan fase menurunya angka kelahiran secara perlahan-lahan hingga berada pada angka kelahiran dan kematian rendah.
Dalam arah perkembangan teori kependudukan ini,telahpula muncul suatu aliran pemikiran yang agak berbeda, di pelopori oleh Caldwell yang umpannya dapat di lihat dari tulisannya Toward A restatement of demographic transition theory yang mengemukakan bahwa hanya ada 2 tipe rezim fertilitas pertam, tipe rezim dimana individu-individu tidak memperoleh keuntungan ekonomis dengan membatasi fertilitas. Tipe kedua merupakan rezim yang sering atau kemungkinan besar memberikan keuntungan ekonomi bagi individu-individu yang membatasi fertilitas.
Bab 2
Beberpa Ukuran Dasar Teknik Analisa Kependudukan
Angka Mutlak dan Relatif
Dalam beberapa hal dan untuk tujuan tertentu mutlak berguna secara langsung,bahkan sangat penting. Namun bagi tujuan-tujuan perbandingan,penggunaan angka-angka mutlak saja sering tidak memadai bahkan sering tidak banyak memberi arti. Ada beragam ukuran relatif seperti rasio, presentase dan reit. Dengan menggunakan angka-angka relatif dapat membantu dalam membandingkan keadaan berbagai peristiwa demografi dari penduduk-penduduk yang jumlahnya sangat berbeda.
Rasio dan Reit
Rasio merupakan besaran hasil hasil perbandingan antara dua angka. Rasio adalah ukuran relatif, sehingga tidak merupakan indikator besar angka-angka yang di perbandingkan. Adapun tujuan dari penyajian rasio adalah untuk menjawab semua pernyataan.
Dalam berbagai studi terdapat peristiwa demografi, pengukuran dengan menggunakan rasio tanpa memasukkan unsur waktu di pandang kurang memuaskan. Karena jumlah peristiwa-peristiwa demografi seperti kelahiran,kematian dan nigrasi yang bergantung pada interval waktu tertentu,biasanya dengan interval satu tahun disaat di sebut sebagai reit.umpannya dengan reit kelahiran kasar dan reit kematian kasar.
Distribusi frekuensi
Dalam Ilmu Kependudukan ditribusi frekuensi merupakan alat untuk menggambarkan profil penduduk menurut karekteristik tertentu. Karakteristik ini umpanya umur, jenis kelamin,daerah tempat tinggal, lapangan pekerjaan, agama dan kewarganegaraan frekuensi dapat berbentuk angka-angka mutlak atau proporsi dan persentase (angka-angka relatif). Proporsi adalah suatu rasio yang menunjukan bagian relatif dari angka total.
Teknik Pro-rating
Melakukan teknik pro-rating terhadap penduduk kategori itu berarti mendistribusikan merekan ke dalam struktur umur kependudukan yang ada dari penduduk yang ada dari penduduk yang bersangkutan. Pro-rating biasanya di lakukan untuk masing-masing jenis kelamin,pro-rating dapet pula di lakukakan terhadap penduduk total perkiraan tahun-tahun di depan (biasanya untuk jangka waktu yang singkat) dengan menggunakan struktur umur penduduk sebelumnya, atau terhadap penduduk total yang tak diketahui struktur umurnya dengan mengasumsikan suatu struktur umur penduduk yang polanya dianggap kurang lebih sama.
Teknik Perhitungan Umur Median
Biasanya umur median di pakai sebagai salah satu petunujuk untuk melihat struktur umur penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu dalam suatu negara. Struktur umur penduduk muda akan memperlihatkan umur median rendah,dan struktur umur penduduk tua akan menunjukan umur median tinggi. Semakin mengarah ke struktur umur tua semakiin tinggi umur median penduduk suatu wilayah. Umur median adalah umur yang berada pada titik tengah yang membagi penduduk suatu wilayah dalam jumlah yang sama.
Untuk menghitung umur median dengan sendirinya perlu tersedia data penduduk menurut umur. Umur median dapat di hitung masing-masing untuk penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di samping untuk kependudukan keseluruhan dari suatu wilayah atau negara.
Cara-cara Pengukuran Perkembangan Penduduk
Jika suatu daerah mempunyai suatu sistem pencatatan penduduk berjalan dengan baik, jumlah penduduk pada akhir suatu periode waktu daerah yang bersangkutan dapat di perkirakan dengan menggunakan persamaan.
Pt = Po +B-D+I-E
Pt = jumlah penduduk pada akhir priode
Po = jumlah penduduk pada awal periode
D = jumlah kematian yang terjadi pada periode
I = jumlah imigran yang terjadi dalam periode
E = jumlah imigran atau migran yang ke luar
Persamaan di atas di kenal dengan persamaan penduduk berimbang. Jika angka-angka kematian dan kelahiran tak tersedia,dan yang tersedia hanya angka jumlah penduduk pada waktu-waktu tertentu seperti pada waktu-waktu sensus, perkembangan penduduk dapat di perkirakan antara lain dengan menggunakan rumus-rumus geometrik dan eksponensial.
Walupun secara teoritis perkembangan penduduk berlangsung secara eksponensial, terjadi setiap saat, setiap detik, pada prakteknya reit perkembangan penduduk pertahun yang di peroleh dengan persamaan geometrik tak banyak berbeda dengan reit perkembangan penduduk pertahun menggunakan persamaan eksponensial.
Bab 3
Sejarah Perkembangan Penduduk
Dunia dan Indonesia
Kesimbangan Lama dan Baru
Keseimbangan lama dari perkembangan penduduk adalah, ketika reit kematian dan kelahiran dari penduduk suatu wilayah masing-masing berada pada tingkat yang tinggi, sehingga perkembangan jumlah penduduk sangat lambat, bahkan untuk sebagian besar periode, jumlah kelahiran tak banyak berbeda dengan jumlah kematian. Fluktuasi reit kematian yang besar sering terjadi sementara reit kelahiran relatif stabil pada tingkat yang tinggi. Keseimbangan yang lama. Dewasa ini hampir tidak ada negeri yang berada pada keseimbangan lama, namun masih ada masyarakat-masyarakat yang tergolong mempunyai reit kematian relatif tinggi seperti negara-nagara tertentu di Afrika Barat dan Tengah.
Keseimbangan baru berarti keadaan dimana reit kelahiran dan kematian berada pada tingkat yang rendah. Borrie membedakan masyarakat kedalam tiga tipe yaitu : masyarakat yang tidak mengontrol fertilitas atau mortalitas secara efisien, masyarakat yang tidak mengontrol fertilitas akan tetapi sedang mengalami penurunan reit kematian, dan masyarakat yang mengontrol fertilitas dengan cara yang sangat efisien dan mempunyai harapan hidup rata-rata yang panjang. Proses menuju ke keseimbangan baru setelah terganggunya keseimbangan lama dalam arti turunnya reit kematian (adalah mulai turunnya reit kematian) adalah mulai turunnya reit kelahiran.
Suatu masyarakat yang bareda pada keseimbangan baru (kelahiran rendah-kematian rendah) berarti masyarakat yangb bersangkutan telah melalui fase transisi demografi. Banyak negara-negara industri mulai mengalami turunnya reit-reit kelahiran dalam abad ke-19.
Angka-angka Perkembangan Penduduk Dunia pada Berbagai Periode
Bagi hampir keseluruhan periode adanya manusia di bumi, reit perkembangan penduduk tahunan dunia hampir-hampir mendekati nol. Kemajuan pesat dalam perkembangan jumlah manusia paralel dengan penemuan-penemuan besar yaitu penemuan sistem pertanian, mulai kehidupan perkotaan dan perdagangan, pengendalian kekuatan-kekuatan non-manusiawi, dan revolusi teknologi.
Perkembangan penduduk yang cepat sedang terjadi di negara-negara berkembang. Di kawasan negara-negara berkembang tidak saja menonjol ciri reit perkembangan penduduk yang cepat, tetapi juga di kawasan ini dijumpai sejumlah negara-negara raksasa ditinjau dari segi jumlah penduduk.
Perkembangan Penduduk Jawa Abad ke-19
Di Indonesia, sekalipun untuk Jawa, informasi atau data demografi abad ke-19 yang tersedia. Bahkan informasi yang sangat dasar seperti angka-angka jumlah jumlah penduduk sering merupakan sumber perdebatan. Para ahli pada umumnya berpendapat adanya under enumeration bagi angka-angka jumlah penduduk resmi awal abad ke-19. Namun angka-angka tersebut seperti angka "sensus" Raffles masih dipandang bermanfaat. Bahkan ada penulis-penulis yang walaupun mengakui angka Raffles terlalu rendah sebagai penduduk Jawa dipermulaan abad ke-19, telah mengambil data "sensus" Raffles tersebut sebagai starting point.
Breman berpendapat bahwa angka-angka pertambahan penduduk Jawa abad ke-19 atas dasar angka-angka resmi lebih tinggi daripada kenyataan yang sesungguhnya walaupun dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya dan dengan masyarakat praindustri lainnya, Jawa mengalami pertambahan penduduk yang sangat cepat.
Alsan-alasan terpenting yang umumnya di kemukakan untuk menerangkan perkembangan penduduk cepat di jawa berkisar pada
1. terjadinya perbaikan tingkat hidup dari penduduk pribumi
2. meluasnya pelayannan kesehatan
3. perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh pemerintah belanda
Perkembangan penduduk di hubungkan dengan meningkatnya pengaruh sistem pemrintah kolonioal belanda terhadap beebagai lapangan kehidupan. Ungkapan ungkapan seperti expansi statis dan kemiskinan berbagi patut pula di sebut dalam rangka memahami perkembangan penduduk di jawa
Penduduk indonesia di Abad ke-20
Dalam zaman seluruh indonesia merdeka pengumpulan data jumlah penduduk yang lebih seksama mencakup seluruh wilayah indonesia di laksanakan untuk pertama kali pada tahun 1920 yang di kenal sebagai sensus penduduk 1920, sesudah itu telah berlangsung 5 kali pengumpulan data penduduk melalui sensus yaitu 1 kali sebelum indonesia merdeka pada tahun 1930,dan 4 kali setelah indonesia merdeka masing-masing pada tahun 1961,1971,1980 dan 1990. Data jumlah penduduk dari keempat sumber ini cukup dapat di percaya.
Dalam massa 60 tahun antara terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk indonesia hampir menjadi 3 kali lipat. Suatu percepatan perkembangan penduduk telah terjadi di indonessia dalam jangka waktu 5 dekate terakhir hingga tahun 1980. Namun pada priode 1980-1990 reit perkembangan penduduk iondonesia secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 2,0 % pertahun.
Chairunnisa_Tugas 7 Sosiologi Agama_Proposal Studi Lapangan
mustofa hamdi PMI 5 tugas demografi translite video joel colen
mustofa hamdi PMI 5 tugas demografi sensus penduduk.
Nama : Mustofa Hamdi
Prodi : PMI 5
Judul : Tugas Demografi Sensus penduduk.
Pendataan penduduk RT. 06 RW. 10 Duren Sawit, Jakarta Timur
Gambaran umum lokasi
Di lokasi RT 06 RW.010 ini merupakan lingkungan yang belum begitu padat, yang mana masih dapat di temukan sebuah sawah dan empang, masih ada pohon-pohon besar yang mana bisa menjadi sebuah kawasan resapan air hujan, dan selokan air di daerah RT 06 RW 010, kurang baik karena banyaknya pedang-pedangan yang membuang sisah dagangannya ke dalam selokan air seperti tukang bubur ayam, tukang es keliling, tukang mie ayam, tukang soto ayam, semuannya membuang sisah makanannya ke selokan air, dan ini yang menyebabkan banjir pada setiap musim hujan.
Di lokasi ini sering menimbulkan bau yang tidak sedap, karena efek dari segalam macam jenis bau makannan, atau olahan bahan masakan tukang dagang tersebut, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, dan bau ini sudah dapat tercium di pagi hari yang mana pagi itu seharusnya mencium bau udara segar, malah mencium bau yang tidak sedap seperti itu.
Dalam hal pengelolahan sampah RT ini cukup bagus yang mana tukang samapah setiap hari selalu membersihkan sampah yang ada di setiap rumah, mulai dari sampah organik, maupun sampah non organik, dan ini sebuah menjadi pemandangan yang sangat bagus, yang lingkungan ini sangat memperhatikan sampah yang ada di tiap rumah. Namun kurang memperhatikan sampah yang ada selokan-selokan air .
Di daerah ini terdapat beberapa fasilitas, ada masjid, mushola, serta adanya sebuah tempat bimbel, infrastruktur jalannya pun sudah cukup bagus, dan bisa di lewati untuk mobil besar seperti truk, atau mobil pribadi sekalipun, dan lapangan untuk bermain. Hanya saja pemukiman yang lumayan padat, menyebabkan kurangnya lapangan bermain untuk anak-anak, dan tempat mereka bermain hanya di halaman rumahnya saja.
Kehidupan yang kekeluargaan di lingkungan RT 06 RW 010 membuat suasana disini amat tentram, saling membantu, bergotong royong, dan para pendatang pun terkadang langsung dapat di terima di lingkungan ini, dalam kawasan ini banyak sekali kontrakan ada sekitar kurang lebih 70 kontrakan yang mana ni semua yang membuat para penduduk asing atau para pendatang dari luar kota untuk bermigrasi ke kota jakarta karena sudah di sediakan tempat tinggal yang di kontrkan walupun bentuk atau hargannya bermacam-macam mulai dari 300 ribu rupiah bahkan ada yang sampai 500 ribu rupiah perbulan.
Karena banyaknya kontrakan dan ini menyebabkan semakin padat saja lokasi di kawasaan lingkungan RT.06 RW.010, tidak hanya itu saja, membuat kurangnya tempat bermaain untuk anak-anak dan semakin banyaknya tingkat sampah di wilayah tersebut.
Di kawasan ini juga termasuk lingkungan yang terdapat dataran tinggi dan dataran rendah, yang mana pada setiap musim hujan masyarakat yang tinggal di dataran rendah mendapatkan musibah musiman yaitu banjir, dan ini sudah menjadi sebuah rutinitas di daerah RT.06 RW.10 namun yang kebanjiran di daerah tersebut kurang lebihnya ada 30 anggota keluarga. Dan ini menjadi sebuah PR untuk ketua RT maupun bagi masyarakat sekitarnya.
· Metedologi penelitian
* Pendekatan dan Jenis Penelitian
Untuk penelitian kali ini saya menggunakan metode pendekatan kualitatif yang mana pengumpulan data dengan cara seperti ini membuat saya lebih mudah, karena proses pengumpulan data yang saya lakukan melalui survei langsung ke tempat yang saya akan teliti, sehingga mendapatkan data dari apa yang didengar,di lihat, dan dari orang-orang yang kita amati,semua di kumpulkan menjadi satu.
Pendekatan yang saya lakukan menggunakan pedekatan metode observasi,yang mana metode ini harus terjun langsung ke tempat yang kita teliti,untuk melakukan wawancara dengan objek yang akan kita amati,agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan faktanya,dan pada kali ini peneliti akan meneliti tentang sensus penduduk yang mana pada sensus ini membahas tentang jumlah migrasi, jumlah angka kematian, dan jumlah angka kelahiran. Di wilayah jakarta timur yang tepatnya RT 06 RW 010 duren Sawit.
Penyajian data-data
a. Struktur penduduk dengan paradigmanya
Ini adalah struktur penduduk di RT. 06 RW. 010, kelurahan duren sawit , kecamatan duren sawit jakarta timur. Kawasan yang dapat dikatakan kawasan yang merata dari segi kependudukannya. Dalam pendataan yang telah saya amati ini saya memcoba membuat sebuah piramida penduduk sebagai berikut :
· 103 kepala keluarga di RT O6 RW.010
· 404 penduduk di lingkungan RT 06 RW.010 yang terdata di ketua RT
Piramida:
LK | PR | |
0-2 | 4,0 | - 3,0 |
3 - 5 | 10,0 | - 13,0 |
6 - 13 | 37,0 | - 28,0 |
14 - 17 | 10,0 | - 11,0 |
18 - 25 | 14,0 | - 15,0 |
26 - 55 | 107,0 | - 96,0 |
55 - > | 26,0 | - 30,0 |
A. Angka kematian dengan rata-rata penyebabnya
Jumlah penduduk yang meninggal di RT.06 RW.0101 pada tahun 2013 ini berjumlah 4 orang. Dengan total jumlah penduduk 404 orang. Dan yang meninggal itu semuanya berbeda kepala keluarga. Jadi jumlah 1 kematian dari 101 orang. Dan yang menjadi penyebab kematian bermacam-macam, ada yang meninggal karena faktor usia yaitu 2 orang, ada pula yang meninggal karena faktor penyakit diabetes 1 orang, ada yang meninggal karena terkena penyakit demam berdarah 1 orang .
Jumlah yang meninggal pada tahun tsb | 4 |
Ptt (Jumlah penduduk tengah tahun) yang sama | 404 |
Pengali (1000) | 1.000 |
CBR | 10 |
Dari hasil pengitungan di atas, angka kematian di RT 06 RW 010 termasuk dalam golongan sedang yaitu sebanyak 10 orang.
B. Angka rata-rata dan ibu yang melahirkannya
Jumlah kelahiran yang tercatat pada tahun 2013 ini berjumlah 1 orang. Dengan total jumlah penduduk 404. Jadi jumlah kelahiran di RT. 006 RW. 010 berjumlah 1 orang dari setiap 404 orang.
Jumlah Lahir Hidup pada tahun tsb | 1 |
Ptt (Jumlah penduduk tengah tahun) yang sama | 404 |
Pengali (1000) | 1.000 |
CBR | 2 |
Dari hasil penghitungan di atas angka jumlah lahir di RT 06 RW 010 berjumlah 2 orang dan ini termasuk dalam golongan rendah.
C. Angka migrasi dengan tujuan dan bidang pekerjaannya
Dengan berdasarkan data yang didapat, terdapat beberapa data migrasi di RT. 06 RW. 010 jumlah kontrakan yang kosong di buat oleh para warga pribumi yang membuat para pendatang dari luar kota untuk tinggal di tempat tersebut. Ada yang tinggal menetap ada pula yang hanya tinggal sementara, jumlah warga yang migrasi di karenakan faktor pekerjaan ada sekitar 5 orang seperti yang menjadi seorang kuli bangunan/atau pekerja bangunan yang mana tinggal di tempat tersebut hanya 6 bulan saja, dan ada yang tinggal hanya untuk menyelesaikan urusan di kota itu berjumlah 2 orang dan orang tersebut tinggal sekitar 1 bulan. Ada juga yang migran karena menikah dengan warga pribumi sekitar 3 orang.
Di antara beberapa imigran ada yang memiliki KK (kartu keluarga) akan tetapi KK tersebut bukan KK di daerah tersebut, dan ada juga yang tidak memiliki kartu keluarga karena dengan alasan kartu KK nya tertinggal di kampungnya.
Dari 103 kepala keluarga, ada 5 keluarga yang yang tidak memiliki KK asli wilayah tersebut, itu disebabkan mereka berpindah-pindah tempat tinggal, dengan kata lain, mengontrak yang hanya sementara, dan dapat di katakan penduduk yang baru datang dari daerah.
Migran Masuk | 10 |
migran keluar | - |
Total jumlah penduduk | 404 |
Angka pengali (1000) | 1.000 |
25 |
Angka migrasi di RT 06 RW 010 termasuk dalam golongan tinggi yaitu sebanyak 25 orang