Minggu, 23 September 2012

KARL MARX-DEBY NOVIA JURNALISTIK I A

KARL MARX
 
A.    Sebuah konsepsi tentang masyarakat
 
Dalam tulisannya avant-propos de la critique de l'economie politique (1859) Marx membuat ikhtisar dalam satu kutipannya yang terkenal tentang 'rute perjalanan' intelektual yang menyebabkan ia meninggalkan studi filsafat dan mencurahkan diri pada studi ekonomi politik. "untuk menghilangkan keraguan yang begitu mengungkung, tulisnya, saya lalu berusaha menulis karya pertama yaitu sebuah revisi kritis terhadap filsafat hukum hegel (…)."
 
 
B.    Teori tentang kelas-kelas social
 
Analisis tentang masyarakat dalam masalah kelas social sebenarnya tidak ditemukan oleh Marx. Proyek yang dilakukan Marx kurang mengungkapkan eksistensi kelas-kelas social atau mendeskripsikan situasinya dibanding memahami dinamika pergulatan kelas. Pertama, iya mendefinisikan kelas-kelas itu lewat situasi yang dikaitkan dengan hubungan produksi. Marx membedakan "kelas sebagaimana kondisi dirinya sendiri" dari "kelas bagi dirinya sendiri".
Kelas sebagaimana kondisi dirinya sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan individu yang secara umum memiliki kondisi kerja yang sama, status yang sama dan permasalahan yang sama, namun tidak harus terorganisasikan dalam suatu proyek atau rencana bersama. Sedangkan kelas bagi dirinya sendiri, merupakan sebuah kelas yang karena telah menyadari akan adanya kepentingan bersama, lalu mengorganisasikan diri menjadi gerakan social berbentuk sindikat dan partai, yang berarti menempa diri untuk mencari identitas. Marx menyadari sepenuhnya eksistensi dan peran berbagai kelas dalam masyarakat.
Dalam les luttes de classes en france ia secara tajam mendeskripsikan sekurang-kurangnya tujuh kelas dan fraksi kelas yang berbeda: yaitu kelas aristokrasi financial, borjuis industrial, borjuis kecil, proletar, petani kecil, tuan-tuan tanah besar dan sebagainya.
 
 
C.     Teori ideologi
 
Marx tidak memiliki teori yang sistematik tentang ideology. Yang ada hanya analisis-analisis parsial dan belum rampung namun seringkali berbobot dan tajam. Marx menempatkan ideology sebagai keseluruhan ide yang dominan yang diusung oleh sebuah masyarakat sebagai kelompok social dalam bingkai superstruktur masyarakat.
Ideology ini dikondisikan oleh bingkai atau batas ekonomi dan menjadi semacam reflexi atas bingkai itu. Marx juga memiliki sebuah teori tentang ideology sebagai semacam alienasi. Pengertian ini dipinjam filsuf Ludwig Feuerbach. Bagi Feuerbach agama itu merupakan proyeksi dalam bentuk surga bagi pemikiran.
 
 
D.    Ekonomi politik
 
Marx sangat tertarik pada ekonom politik seperti adam smith dan david Ricardo. Ia memuji premis dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan sumber seluruh kekayaan. Pada dasarnya premis inilah yang menyebabkan Marx merumuskan teori nilai tenaga kerja. Dalam teori ini ia menegaskan bahwa keuntungan kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga kerja.
Marx juga dipengaruhi oleh para ekonom politik yang melukiskan system kapitalis dan eksploitasi kapitalis terhadap kaum buruh. Tetapi ketika mereka ini melukiskan kejahatan kapitalisme, Marx mengecamnya karena dia menganggap mereka hanya melihat kejahatan ini sebagai unsure kapitalisme yang tak terelakkan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SUMBER:
a)   Sosiologi sejarah dan berbagai pemikirannya; Anthony Giddens etc; 2009.
b)  Teori sosiologi modern; George Ritzer; 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini