Minggu, 23 September 2012

Nama : Umi Kulsum Kelas : Jurnalistik 1 A


Pandangan Karl Marx
1.       1. Pertentangan Kelas
Setiap masyarakat terdapat dua kelas sosial yakni kelas-kelas yang berkuasa dan kelas-kelas yang dikuasai, kemudian oleh Marx disebut dengan kelas atas dan kelas bawah. Kelas-kelas ini terbentuk akibat dari kepemilikan pribadi.
Kelas atas atau biasa juga disebut dengan kelas majikan/borjuis adalah para pemilik sumber-sumber produksi, alat-alat produksi, pabrik, mesin dan tanah. Sementara kelas bawah atau biasa disebut buruh/proletiariat adalah mereka yang tidak memiliki tempat dan sarana pekerjaan akhirnya hanya bisa menjual tenaga mereka kepada kelas pemilik. Sehingga para pekerja tidak lagi memiliki tenaga mereka akan tetapi sudah dimiliki oleh para majikan, inilah sumber keterasingan dalam pekerjaan.
Dalam sistem produksi kapialis, sebenarnya kedua kelas ini saling membutuhkan. Sebab para majikan tidak bisa menjalankan usahnya jika tidak memiliki pekerja, sementara pekerja tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya jika tidak memiliki pekerjaan yang ditawarkan oleh para majikan. Akan tetapi hubungan ini tidak seimbangan, sebab keteragantungan kelas pekerja lebih besar, sebab jumlah para pekerja sangat banyak, sehingga para majikan bisa dengan mudah memberhentikan dan mengganti para pekerja. Yang tentunya ini bisa mengancam hidup para pekerja. Sehingga dalam posisi ini, kelas pekerja menjadi lemah dan menerima apa saja syarat yang diajukan oleh pada majikan, termasuk rendahnya upah kerja.
Hubungan antara kelas atas dengan kelas bawah adalah hubungan kekuasaan, dimana kelas atas menguasai hidup kelas bawah dan kelas bawah bersedia melakukan apa saja demi mempertahakan pekerjaan mereka. Sehingga Marx menyebut hubungan ini adalah hubungan yang menindas, dimana kelas berusaha untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya dari hasil pekerjaan kelas bawah.

2.       2.Agama
Mengenai agama, pandangan Karl Marx hampir sama dengan pemikiran Feuerbach. Menurutnya, agama adalah hasil proyeksi keinginan manusia. Perasaan dan gagasan keagamaan adalah hasil suatu bentuk masyarakat tertentu. Jika kita membicarakan manusia tidak boleh kita membicaraknnya sebagai tokoh yang abstrak, yang berada di luar dunia. Manusia berarti dunia manusia, yaitu negara-masyarakat dan masyarakat-negara, hal inilah menurut Marx yang menghasilkan agama. Marx juga melihat agama sebagai sebuah ideologi. Dia merujuk agama sebagai candu masyarakat,
 
3.     3.   Ideologi
Karl Marx mengemukakan bahwa ideologi lahir dari sistem masyarakat yang terbagi menjadi 2 yaitu,kelas atas ( pemilik modal) dan kelas bawah (pekerja). Karl Marx mengartikan ideologi sebagai keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh masyarakat sebagai kelompok sosial dalam bingkai atau batasan ekonomi dan menjadi semacam refleksi atas bingkai. Oleh karenanya kaum Borjuis yang semakin menonjol telah menentukan pemikiran2 tentang kebebasan hak asasi manusia, kesetaraan di hadapan hukum (hak) dalam bingkai pergulatan menghadapi orde baru atau tatanan lama. Kaum borjuis cenderung memindahkan semua yang menjadi ekspresi kepentingan kelasnya menjadi nilai-nilai yang universal.

4.       4. Modal Produksi
Cara produksi dalam kehidupan material pada umumnya mendominasi perkembangan kehidupan sosial, politik dan intelektual. Bukan kesadaran manusia yang menentukan eksistensinya, namun sebaliknya, eksistensi sosial mereka menentukan kesadaran tersebut. Pada taraf perkembangan tertentu tenaga kerja produksi material dalam masyarakat berbenturan dengan hubungan produksi yang ada, mulailah era revolusi sosial. Perubahan dalam pondasi ekonomi disertai dengan kekacauan bangunan besar itu cepat atau lambat. Terdapat kekacauan dalam kondisi-kondisi produksi ekonomi. Namun ada juga bentuk-bentuk yuridis, politik, religius, artistik, dan filosofis, pendeknya bentuk-bentuk ideologis tempat manusia didalamnya memperoleh kesadaran akan adanya konflik itu dan akan mendorongnya hingga ke ujung akhir. Jika direduksi hingga ke garis-garis besarnya, maka cara produksi ala asia, kuno, feudal, dan borjuis tampak sebagai zaman progresif terbentuknya ekonomi dalam masyarakat. Hubungan hubungan produksi model borjuis adalah bentuk antagonis terakhir dalam proses sosial produksi. Masa prasejarah kemanusiaan berakhir dengan sistem sosial ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini