Minggu, 23 September 2012

Rahmah Putri Awaliah_Jurnalistik I A tugas 3

Karl Marx
 
 
Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Orang tuanya adalah keluarga pendeta Yahudi (Rabbi). Pada tahun 1841 Karl Marx menerima gelar doctor filsafat dari Universitas Berlin, universitas yang sangat dipengaruhi oleh hegel dan guru-guru muda penganut filsafat hegel, tetapi berpikiran positif. Marx menikah pada tahun 1843, dan dia meninggal pada tahun 1883.
 
1)      Pertentangan Kelas
 
Setiap masyarakat terdapat dua kelas sosial yakni kelas-kelas yang berkuasa dan kelas-kelas yang dikuasai, kemudian oleh Marx disebut dengan kelas atas dan kelas bawah. Kelas-kelas ini terbentuk akibat dari kepemilikan pribadi. Tetapi dia tidak pernah mendefinisikan secara sistematis apa yang dia maksud tentang istilah ini. Bagi Marx, kelas selalu didefinisikan berdasarkan potensi-potensi yang ada terhadap suatu konflik, Dan individu yang mempunyai kelas tersebut mempunyai konflik tentang nilai suplus (nilai yang hasilnya lebih dari biasanya) dengan individu yang lainnya. Namun Ketika menganalisis kapitalisme, Marx menemukan 2 macam kelas, yaitu; Borjuis dan Protelar. Kelas Borjuis merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern, memiliki alat-alat untuk menjalankan produksi. Dan Protelar merupakan nama untuk orang-orang yang dipekerjakan atau menjual tenaganya.
 
2)      Agama
 
Karl Marx percaya bahwa agama seperti halnya ideologi, merefleksikan kebenaran tetapi terbalik dikarenakan orang-orang tidak bisa melihat bahwa kesukaran dan ketertindasan mereka diciptakan oleh sistem kapitalis dan maka dari itu mereka diberikan suatu bentuk agama.
Bentuk keagamaan ini, mudah dikacaukan dan oleh karena itu selalu berkemungkinan untuk menjadi dasar suatu gerakan revolusioner. Kita juga melihat bahwa gerakan-gerakan keagamaan sering berada digarda depan dalam melawan kapitalisme. Marx merasa bahwa agama khususnya menjadi bentuk kedua ideology dengan menggambarkan ketidakadilan kapitalisme sebagai ujian bagi keyakinan dan mendorong perubahan revolusioner ke akhirat.
 
 
3)      Ideology
 
Karl Marx tidak selalu mendefinisikan secara persis tentang ideologi, tetapi Marx menggunakan kata ideologi untuk menunjukkan bentuk ide-ide yang berhubungan. Pertama, ideologi merujuk kepada ide yang secara alamiah yang muncul didalam kapitalisme. Dalam beberapa naskah karya Marx pemerintah (Negara) ternyata terbatas pada satu peran saja yang sifatnya langsung dan brutal bahwa Negara adalah instrumen atau alat ditangan kelas yang dominan (kaum borjunis) dan di tujukan untuk mendominasi kelas proletar. Dalam naskahnya yang lain Marx memberi nuansa terhadap analisisnya.
 
4)      Modal produksi
Karl Marx berpendapat bahwa dengan bekerja manusia berproduksi untuk dirinya sendiri dan untuk masyarakat. Cara produksi dalam kehidupan material pada umumnya mendominasi perkembangan kehidupan sosial, politik dan intelektual. Bukan kesadaran manusia yang menentukan eksistensinya, namun sebaliknya, eksistensi sosial mereka menentukan kesadaran tersebut. Cara berproduksi seperti ini membentuk penopang yang menyangga superstruktur politik, yuridis dan ideologis masyarakat. Kaum kapitalis secara periodik akan berusaha menanggulangi jatuhnya nilai profit dengan mengurangi infestasi secara berlebih yang dapat menyebabkan aktivitas ekonomi mengalami fluktuasi yang nantinya bisa menyebabkan krisis.
Karl Marx mengatakan bahwa fakor yang menyebabkan fluktuasi dalam aktifitas bisnis, yaitu: jatuhnya nilai profit, faktor teknologi baru yang tidak sama, dan tidak proporsionalnya pengembangan dalam suatu sektor ekonomi yang nantinya dapat menyebabkan penurunan dalam level kegiatan ekonomi. Fluktuasi menurut Marx terjadi dalam suatu system karena pada dasarnya kebanyakan dari aktifitas kapitalis cenderung ingin mencari jumlah profit sebanyak mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini