Nama:M.Hidayatul Munir Kelas : KPI E NIM :1112051000131 Tugas:ke 3 (Sosiologi Agama) Judu:Sosiologi Karl Mark 1.Pertentangan kelas Mark sering menggunakan istilah kelas di dalam tulisannya,karena kelas didefinisikan sebagai sesuatu yang berpotensi menimbulkan konflik,maka kondep ini berbeda-beda baik secara teoretis maupun historis. Sebelum mengidentifikasikan sebuah kelas,diperlukan suatu teori tentang di mana suatu konflik berpotensi terjadi dalam sebuah masyarakat.Richard Miller menyatakan bahwa tidak ada aturan yang pada prinsipnya bias digunakan untuk mengelompokan orang di dalam masyarakat tanpa mempelajari interaksi-interaksi dan antara proses-proses politis dan cultural disisi lain. Bagi Marx sebuah kelas benar-benar eksis hanya ketika orang menyadari kalau dia sedang berkonflik dengan kelas-kelas lain.Tanpa kesadaran ini disebut Marx dengan suatu kelas dalam dirinya.namun kretika menyadari maka terbentuknya kelas yang sebenarnya untuk dirinya. Ada dua macam kelas yang ditemukan MARX KETIKA MENGANALISIS kapitalisme borjuis dan proletar.Kelas borjuis merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern yang memiliki alat-alat produksi dan pekerja upahan.Konflik antara borjuis dan proletar adalah contoh lain dari kontradiksi material yang sebenarnya. Marx mengakui bahwa konflik kelas sering disebabkan oleh bentuk-bentuk lain dari stratifikasi,seperti etnis,ras,gender,dan agama dan Marx tidak menjadikan sesuatu ini yang utama.walaupun karya teoritisnya memperhatikan dua kelas ini.yang paling penting adalah kelas borjuis bawahan –bawahan –pengusaha took-toko kecil yang memperkerjakan sedikit pekerja dan lumproletariat-proletar yang siap menjual habis kepada kapitalis.Bagi Marx kelas-kelas lain hanya bisa dipahami di dalam term hubungan-hubungan mendasar antara borjuis dan proletariat. 2.Agama Sebagai Candu Agama.Marx juga melihat agama sebagai ideology.Dia merujuk pada agama sebagai candu masyarakat,namun sebaiknya kita simak seluruhnya: Marx percaya bahwa agama seperti halnya ideology,merefleksikan suatu kebenaran,namun terbalik.Karena orang-orang tidak bisa melihat bahwa kesukaran dan ketertindasan mereka diciptakan oleh system kapitalis,maka mereka diberikan suatu agama.Marx dengan jelas dia tidak menolak agama. Kesukaran agama-agama pada saat yang sama merupakan ekspresi dari kesukaran yang sebenarnya dan juga protes melawan kesukaran yang sebenarnya.Agama adalah nafas lega makhluk yang tertindas,hatinya dunia yang tidak punya hati,spiritnya kondisi yang tanpa spirit.Agama sebagai candu Masyarakat. 3.Ideologi Perubahan-perubahan yang penting untuk perkembangan kekuatan-kekuatan produksi tidak hanya cenderung dicegah oleh relasi-relasi yang sedang eksis,tetapi juga oleh relasi-relasi pendukung,instituisi,dan khususnya,ide-ide umum.Ketika ide-ide umum menunjukan fungsi ini,Marx memberikan nama khusus terhadapnya ideology. Ketika gangguan gangguan muncul dan kontradiksi material mendasar terungkap,tipe kedua ideologi muncul .Disini Marx menggunakan istilah ideology untuk merujuk kepada system aturan ide-ide yang menyembunyikan kontradiksi-kontradiksi yang berada di pusat system kapitalis.Pada kebanyakan kasus mereka melakukan hal ini dengan salah satu tiga cara tersebut: 1)Mereka menghadirkan suatu system ide-sistem agama,filsafat,literature,hokum yang menjadiakan kontradiksi koheren 2)Mereka menjelaskan pengalaman-pengalaman tersebut yang mengungkapkan kontradiksi-kontradiksi. 3)Mereka menghadirkan kontradiksi kapitalis sebagai yang benar-benar suatu kontradiksi pada hakikat manusia dan hal ini tidak bisa dipenuhi oleh perubahan social. 4.Mode Produksi Di dalam proses produksi social yang dilakukannya,manusia memasuki relasi-relasi tertentu yang niscaya dan tidak bergantung pada keinginan mereka.Relasi-relasi produksi ini tergantung pada suatu langkah tertentu dari perkembangan kekuatan produksi material mereka.Kekuatan tersebut adalah alat-alat yang actual,mesin,mesin,pabrik-pabrik,dan seterusnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Relaksi-relaksi produksi merujuk kepada jenis asosiasi atau perkumpulan yang diciptakan manusia satu sama lain didalam kebutuhan mereka.Totalitas hubungan-hubungan produksi ini membentuk struktur ekonomi masyarakat,yang m,erupakan pondasi sebenarnya dari suatu superstruktur hokum dan politik yang berhubungan satu banding satu dengan bentuk kesadaran social yang jelas. Dari bentuk-bentuk perkembangan kekuatan produksi ini,relasi-relasi tersebut berubah menjadi kendala-kendala yang mengikat.setelah itu muncullah suatu periode revolusi social.Ketika fondasi ekonomi mengalami perubahan,keseluruhan superstruktur juga mengalami perubahan yang lebih kurang sama. I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar