Minggu, 23 September 2012

Karl Marx oleh Maimunah Permata Hati Hasibuan jurnalistik 1A

Karl Marx
Pertentangan Kelas
Marx menyebutkan bahwa setiap masyarakat memiliki 2 kelas sosial, yaitu  disebut kelas atas dan kelas bawah. Individu-individu membentuk kelas sepanjang mereka berada didalam suatu konflik biasa dengan individu-individu yang lain tentang nilai surplus.
Kelas borjuis, merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern. Mereka memiliki alat-alat produksi dan memperkerjakan pekerja upahan. Ini juga disebut sebagai Kelas atas atau biasa.
Hubungan antara kelas atas dengan kelas bawah adalah hubungan kekuasaan, dimana kelas atas menguasai hidup kelas bawah dan kelas bawah bersedia melakukan apa saja demi mempertahakan pekerjaan mereka. Sehingga Marx menyebut hubungan ini adalah hubungan yang menindas, dimana kelas berusaha untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya dari hasil pekerjaan kelas bawah.
Agama
            Marx juga melihat agama sebagai sebuah ideologi. Dia merujuk agama sebagai candu masyarakat, namun berikut adalah kutipan catatan Marx :
Kesukaran agama-agama pada saat yang sama merupakan ekspresi dari kesukaran yang sebenarnya dan juga protes melawan kesukaran yang sebenarnya. Agama adalah napas lega makhluk yang tertindas, hatinya dunia yang tidak punya hati, spiritnya kondisi yang tanpa spirit. Agama adalah candu masyarakat. (Marx, 1843/1970).
Ideologi
            Gagasan radikal marx dan perubahan sosial radikal yang ia ramalkan, dan yang ia coba kembangkan, jelas menakutkan dan dibenci oleh pemikiran konservatif. Pemikiran sosiologi Marx ditolak karena dianggap berbau ideologi.
            Karl Marx mengartikan ideologi sebagai keseluruhan ide yang dominan dan diusung oleh masyarakat sebagai kelompok sosial dalam bingkai atau batasan ekonomi dan menjadi semacam refleksi atas bingkai.
Modal Produksi
            Cara produksi dalam kehidupan material pada umumnya mendominasi perkembangan kehidupan sosial, politik dan intelektual. Bukan kesadaran manusia yang menentukan eksistensinya, namun sebaliknya, eksistensi sosial mereka menentukan kesadaran tersebut.
            Terdapat kekacauan dalam kondisi-kondisi produksi ekonomi. Namun ada juga bentuk-bentuk yuridis, politik, religius, artistik, dan filosofis, pendeknya bentuk-bentuk ideologis tempat manusia didalamnya memperoleh kesadaran akan adanya konflik itu dan akan mendorongnya hingga ke ujung akhir.
            Jika direduksi hingga ke garis-garis besarnya, maka cara produksi ala asia, kuno, feudal, dan borjuis tampak sebagai zaman progresif terbentuknya ekonomi dalam masyarakat. Hubungan hubungan produksi model borjuis adalah bentuk antagonis terakhir dalam proses sosial produksi. Masa prasejarah kemanusiaan berakhir dengan sistem sosial ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini