Senin, 08 Oktober 2012

milki amirus sholeh: tugas 5: KPI 1e

TINDAKAN SOSIAL DAN RASIONALISASI MENURUT MAX WABER"
Buku   : TEORI SOSIOLOGI MODERN
Penerbit           :PRENADA MEDIA GROUP
Oleh : Milki Amirus Sholeh
NIM :1112051000138
A.. TINDAKAN SOSIAL
Dalam wacana ini kita akan dikenalkan beberapa aspek kritis dari bapak sosiologi lainnya yaitu max weber, seorang tokoh kelahiran jerman dari kalangan menengah yang hidup dalam banyak himpitan masalah mulai dari nintern (keluarga) sampai maslah extern( masyarakat) , dalam kehidupan seorang weber memang sudah merasakan gejala yang mulai timbul dari berbagai problem hidupnya mulai dari sikap sorang ayah yang nampaknya terasing dengan seorang ibunya bapaknya seorang hedonis sedangkan ibu seorang calvinis , weber pun dihadapakan pada beberapa pilihan yang amat berat ikut perilaku ayahnya ataukah mernjejaki ibunya
            Dalam hati seorang weber inilah yang melahirkan konsep tindakan social yang amat terkenal bagi kalangan para sosiolog modern, pandangan weber mengenai pokok pembahasan sosiologi sangat berbeda dengan pandangan durkheim, apa yang dimaksud weber dengan tindakan social ? menurutnya tidak semua tindakan manusia dapat dianggap tindakan social apa bila tindakan social tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain , dan berorientasi pada perilaku orang lain. menyanyi dikamar mandi untuk menghibur diri sendiri, misalnya , tidak dianggap tindakan social , tetapi menyanyi dikamar mandi dengan maksud menarik perhatian orang lain memang merupakan tindakan social
            Bunuh diri yang terjadi karena tidak dapat lagi menahan penderitaan yang disebabkan suatu penyakit menahun atau karena gangguan jiwa merupakan tindakan social , tapi bunuh diri untuk menghukum suami yang menyeleweng atau karena rasa malu setelah melakukan kesalahan merupakan tindakan social
            Menurut weber suatu tindakan ialah perilaku manusia yang mempunyai makna subjektif bagi pelakunya.dua dari contoh diatas Nampak bahwa tindakan yang sama , menyanyi dan bunuh diri dapat mempunyai makna berlainan bagi pelakunya , karrena sosiologi bertujuan memamhami mengapa tindakan social mempunyai arah dan akibat tertentu , sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subjektif bagi pelakunya , makan ahli sosiologi yang hendak melakukan penafsiran bermakna , yang hendak memahamii subjektif suatu tindakan social harus dapat membayangkan dirinya ditempat pelaku untuk dapat ikut menghayati pengalamannya , hanya dengan menempatkan dirinya ditempat seorang pekerja seks atau seorang pelaku bunh diri sajalah, misalnya ,seorang ahli sosiologi dapat memahami makna subjektif tindak social mereka; memahami mengapa tindakan social  tersebut dilakuakan serta dampak tindakan tersebut
B.RASIONALISASI
Pada masa awalnya marx pada dasarnya mengemukan teori kapitalisme , sedangkan karya weber pada dasarnya adalah teori proses rasionalisasi , weber tertarik pada maslah umum seperti mengapa instuisi sosial didunia barat berkembang semakin rasional sedangkan rintangan kuat tampaknya mencegah perkembangannya serupa dengan belahan bumi lain, meski konsep rasionallitas digunakan dalam berbagai cara yang berlainan dalam karya weber
            Yang juga tak kalah pentingnya bahwa meliputi proses berfiqir aktor dalam membuat pilihan mengenai alat dan tujuan .dalam hal ini pilihan dibuat dengan merujuk pada kebiasaan , peraturan dan hukum yang diterapkan secara universal, ketiganya berasal dari berbagai struktur berskala besar, terutama struktur birokrasi dan ekonomi,weber mengembangkan teorinya dalam kontek study perbandingan sejarah masyarakat barat ,cina,,dan india dan beberapa masyrakat lain,dalam studi ini ia dapat mencoba melukiskan factor yang membantu mendorong atau merintangi perkembangan rasionalisasi
            Weber melihat birokrasi sebagai contoh klasik rasionalisasi ,tetapi mungkin contoh terbaik rasionalisasi dewasa ini adalah restoran cepat saji, restoran cepat saji adalah system rasionalisasi formal dimana seorang pekerja dan pelanggan digiring untuk mencari cara paling rasional dalam mencapai tujuan
            Weber memasukkan diskusinya mengenai pro birokrasi kedalam diskusi yang lebih luas tentang politik , ia membedakan antara tiga jenis system otoritas , tradisonalitas,kharismatik dan rasional legal , system otoritas rasional legal hanya dapat berkembanag dalam masyrakat barat modern dan rasionalitas legal itulah birokrasi modern dapat berkembang penuh. Masyarakat lain didunia tetap mendominasi oleh system otoritas tradisonal atau kharismatik yang umumnya merintangi perkembangan system hukum rasional dan birokrasi modern, singkatnya system otoritas tradisional berasal dari system kepercayaan zaman kuno , contohnya adalah seorang pemimpin yang berkuasa secara garis keluarga atau sukunya selalu merupakan pemimpin kelompok, pemimpin kharismatik mendapatkan otoritas dari kemampuan atau ciri ciri luar biasa , atau mungkin dari keyakinan pihak pengikut bahwa pemimpin itu memang mempunya ciri ciri seperti itu meski kedua jenis otoritas itu mempunyai arti penting di masa lalu , weber yakin bahwa masyrakat barat dan akhirnya masyarakat lainnya , cenderung akan berkembang menuju system otoritas rasional legal . dalam system otoritas semacam ini, otoritas bersal dari peraturan yang diberlakukan secara hukum dan rasional
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini