Max Weber
Ø Tindakan sosial
Ø Rasionalitas
Ø Tindakan sosial
Bagi weber sosiologi mula-mula adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Ia menolak determinisme oleh Marx dan Durkheim yang mengurung manusia dalam sebuah jaring paksaan sosial yang tidak disadari. Weber menganggap bahwa paksaan dan determinisme itu bersifat relatif. Yang ada bukanlah hukum yang absolut melainkan tendensi-tendensi yang selalu memungkinkan terjadinya suatu kebetulan dan keputusan individual. Iya yakin bahwa masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif dan kalkulasi rasional. Jadi menjelaskan tentang sosial berarti harus menyadari cara manusia mengorientasikan tindakannya. Langkah ini disebut dengan sosiologi"komprehensif" yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dengan cara melakukan interpretasi atas aktivitas sosial.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang rasional Weber menyadari adanya beragam studi komparatif menyangkut bentuk-bentuk hukum, tipe agama, cara organisasi ekonomi dan politik. Sebuah pertanyaan besar mendominasi bidang ini yaitu: "apa hal yang paling menonjol dari masyarakat modern?"
Apa yang dimaksud "rasionalisasi" dalam hal ini? Weber menjelaskan tiga tipe besar aktivitas menulis yaitu:
ü Tindakan tradisional yang terkait dengan adat-istiadat. Aktivitas sehari-hari seperti makan dengan menggunakan garpu atau cara memberi salam kepada teman merupakan tindakan tradisional;
ü Tindakan efektif yang digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penjudi bertindak pada level ini;
ü Tidakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi padda kesesuaian antara tujuan dengan cara. Strategi ini bersifat rasional dalam hal penyesuaian efektivitas tindakan yang lebih baik dan diarahkan ke tujuan materiil (misalnya penaklukkan sebuah wilayah) atau diorientasikan lewat nilai-nilai (misalnya kemenangan).
Menurut Weber tindakan rasional menjadi ciri masyarakat modern: yaitu mewujudkan dirinya sebagai pengusaha kapitalis, ilmuan, konsumen atau pegawai yang bekerja / bertindak sesuai dengan logika tersebut.
Rasionalisasi
Max Weber menganggap bahwa dalam rasionalisasi ada ciri-ciri yang dominan pada masyarakat yang modern. Seluuh bidang aktivtas sosial (ekonomi, hukum, ilmu pengetahua, seni) terbebas dari dominasi tradisi dan mengikuti logikanya sendiri. Demikianlah dalam bidang ekonomi kemajuan perusahaan-perusahaan kapitalis dengan kalkulasinya yang dapat dipercaya, pembagian kerja "yang ilmiah" (Taylor satu zaman dengan Weber), teknik-teknik modern menjadi contoh paling bagus dalam menerjemahkan peralihan dari sebuah prinsip tentang tradisi. Dengan penampilannya yang mirip sesuatu yang sedrhana dan bersifat tetap, istialah rasionalisasi sebenatnya mengandung tiga dimensi yang terkombinasi namun relatif berbeda: yakni kalkulasi strategis, universalisasidan spesialisasi fungsi-fungsi sosial.
Ø Rasionalitas
Dalam maknanya yang lebih umum rasionalitas dalam sosiologi mengacu pada "rasio" (maksudnya adalah motif-motif yang disadari)yang mendorong individu untuk bertindak dengan suatu cara. Orang selanjutnya berbicara tentang "rasionalitasyang subjektif"'. Dalam maknanya yang lebih terbatas rasionalitas menyiratkan adanya efektivitas dan kohorensi antara tujuan dengan cara bertindak . Tindakan yang berusaha mencari cara yang paling efektif demi mencapai tujuannya dianggap sebagai rasional. Bagi para ekonom klasik, postulat tentang rasionalitas perilaku hanya berimplikasi jika si Homoceconomicus menjadi penghitung yang waspada dalam melakukan pilihannya dengan tetap memperhitungkan solde (upah atau saldo – penerj.) biayanya, hasil yang diperoleh dan resikonya.
Sumber : Sosiologi
Sejarah dan Berbagai Pemikirannya
Judul asli(La Sociologie)
Anthony Giddens, Daniel Bell, Michael Forse, etc.
Disusun oleh : Nenden Nelawati
Nim : 1112051000135
Tidak ada komentar:
Posting Komentar