Senin, 08 Oktober 2012

demografi

Judul   : Mortalitas pada Usia Produktif

Oleh    : Umu Salamah (1110054000016)

Tugas   : ke IV

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985).

Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah indikator yang disebut angka kematian bayi (IMR). Di Indonesia, IMR telah mengalami penurunan dari 142 pada 1967-1971 menjadi 46 pada periode 1992-1997. Penurunan IMR yang drastis ini menyembunyikan perbedaan IMR antar daerah geografis dan kalangan sosial ekonomi yang berbeda. Data dinas kependudukan menyebutkan perbedaan IMR antara perkotaan dan pedesaan semakin melebar, sekitar 42% lebih tinggi di daerah pedesaan dibanding daerah perkotaan.[1]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia dan kaitannya dengan perkembangan penduduk dunia Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran , kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk . Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk . Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara dari waktu ke waktu.

Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk . Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir tahun 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali

·         Pertumbuhan Penduduk Dunia dalam persen Tahun 2000

·         Faktor penyebab pertumbuhan penduduk KELAHIRAN MIGRASI KEMATIAN

·         Angka Kelahiran Adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 orang penduduk per tahun. Terdiri dari Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) dan Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Birth Rate/ASBR)

·         Angka Kematian Adalah angka yang menunjukkan jumlah orang yang meninggal dunia dari setiap 1000 orang penduduk per tahun Terdiri dari : Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR) Angka Kematian Umur Tertentu (Age Specific Death Rate/ASDR) Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)

 

1.      Dampak Mortalitas Pada Usia Produktif

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, dan ini merupakan suatu problem kesehatan yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2006 – 2007 AKI di Indonesia adalah 244 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2008 menjadi 235 per100.000 kelahiran hidup dan diharapkan pada tahun 2009 menjadi 226 per100.000 kelahiran hidup. Sebagian besar (60-80%) kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan saat melahirkan, persalinan macet, sepsis, tekanan darah tinggi pada kehamilan dan komplikasi dari aborsi. Komplikasi kehamilan/persalinan atau yang menyebabkan kematian ibu tak bisa diperkirakan sebelumnya, dan sering terjadi beberapa jam atau hari setelah persalinan. Kematian seorang ibu sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan anak-anak yang ditinggalkannya. Jika seorang ibu meninggal, maka anak-anak yang ditinggalkannya mempunyai tiga hingga sepuluh kali lebih besar untuk meninggal dalam waktu dua tahun bila dibanding dengan mereka yang masih mempunyai orang tua (Azwar, 2002).

Pemerintah Indonesia dalam upaya penurunan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir telah melaksanakan suatu progam yaitu Program Making Pregnancy Safer (MPS). Program ini memiliki target proses untuk tahun 2010 yaitu meningkatkan kunjungan ibu hamil pertama kali kepada petugas kesehatan (KI)95%, kunjungan yang ke empat ibu hamil kepada petugas kesehatan (K4 90%, pertolongan oleh tenaga kesehatan 20% dari seluruh ibu hamil, kunjungan pertama kepada neonatal oleh petugas kesehatan pada umur 8-28 hari (KN II) 90% dari seluruh kelahiran, (Depkes RI, 2001).[2]

Indonesia mempunyai angka kelahiran dan angka kematian lumayan tinggi. Pada tahun 2010 CIA World Factbook menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke 73 di dunia yang masuk pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat kematian.

Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan pencegahan penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat keselamatan ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan, Bandingkan dengan peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun lebih lama 10 tahun dari Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat mementingkan kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah 7,5 % dari GDPnya,dengan tingkat keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000 kelahiran adalaha 7 orang.

Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:

a.       Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.

b.      Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.

c.        Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.

d.       Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.

 

2.      Factor Pengaruh

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

A.    Faktor langsung (faktor dari dalam)

o   Umur,

o    Jenis kelamin,

o    Penyakit,

o    Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.

 

B.     Faktor tidak langsung (faktor dari luar)

§  Tekanan, baik psikis maupun fisik,

§   Kedudukan dalam perkawinan,

§   Kedudukan sosial-ekonomi,

§   Tingkat pendidikan,

§  Pekerjaan,

§  Beban anak yang dilahirkan,

§   Tempat tinggal dan lingkungan,

§  Tingkat pencemaran lingkungan,

§  Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,

§   Politik dan bencana alam.[3]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan  di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: bahwa Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas juga dapat di ukuran dengan jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas  khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat  950 kematian per tahun

 



[1] http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12251-196202041987011001-Chapter1.pdf

[2] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19918/5/Chapter%20I.pdf

[3] http://as-sosunila.blogspot.com/2012/06/makalah-kelahiran-fertilitas-kematian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini