Senin, 08 Oktober 2012

MAX WEBER Nirma Sugiarti KPI 1E Tugas 5

Max Weber
 
Max sampai saat ini tetap dianggap sebagai bapak sosiologi karena member kita hasil-hasil metodologi serta analisisnya perihal masyarakat modern.
 
Max Weber lahir di Erfurt pada tahun 1864. Meski sangat berminat pada bidang politik, namun Weber tidak pernah benar-benar terlibat dalam aksi public. Konsepnya tentang ilmu pengetahuan social terungkap dalam Le Savant et le politique (Ilmuwan dan Politik) menunjukkan adanya perbedaan yang radikal antara penilaian terhadap nilai dan penilaian terhadap tindakan. Weber meninggal pada tahun 1920.
 
Tindakan Sosial
            Pandangan Weber mengenai pokok pembahasan sosiologi sangat berbeda dengan pandangan Durkheim. Menurutnya, tidak semua tindakan manusia dapat dikatakan sebagai tindakan social. Suatu tindakan hanya dapat disebut tindakan social apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang lain. Misalnya, bunuh diri yang terjadi karena tidak dapat lagi menahan penderitaan yang disebabkan suatu penyakit menahan atau karena gangguan jiwa bukan tindakan social, tetapi bunuh diri untuk menghukum suami yang menyeleweng atau terdorong rasa malu setelah melakukan kesalahan merupakan tindakan social.
            Menurut Weber, suatu tindakan ialah perilaku manusia yang mempunyai makna subjektif bagi pelakunya. Sosiologi bertujuan memahami (Verstehen) mengapa tindakan social mempunyai arah dan tindakan tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subjektif bagi pelakunya, maka ahli sosiologi yang hendak melakukan penafsiran bermakna, yang hendak memahami makna subjektif suatu tindakan social harus dapat membayangkan dirinya ditempat pelaku untuk dapat menghayati pengalamannya. (" Put one's self imaginatively in the place of the actor and thus sympathetically to participate in his experiences". Weber 1964 : 90). Hanya dengan menempatkan diri ditempat seorang pekerja seks atau seorang pelaku bunuh diri sejalah, missal, seorang ahli sosiologi dapat memahami makna subjektuf tindakan social mereka : memahami mengapa tindakan social tersebut dilakukan serta dampak tindakan tersebut.
 
Rasionalitas
 
            Menurut sang penulis Economic et Societe ini "rasionalisasi kehidupan social" menjadi cirri paling signifkan masyarakat modern.
Weber menjelaskan tentang tiga tipe besar aktivitas manusia yaitu:
·         Tindakan tradisional, berkaitan dengan adat istiadat.
·         Tindakan efektif, digerakkan oleh nafsu. Para rentenir dan penjudi bertindak pada level ini.
·         Tindakan rasional yang merupakan alat (instrumen), ditujukan ke arah nilai atau tujuan yang bermanfaat dan berimplikasi pada kesesuaian antara tujuan dengan cara. Strategi (militer atau ekonomi) termasuk dalam kategori ini.
 
            Max weber menganggap bahwa dalam rasionalisasi aktivitas manusia adalah ciri-ciriyang dominan pada masyarakat modern. Seluruh bidang aktivitas social ( ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan, seni) terbebas dari dominasi tradisi dan mengikuti logikanya sendiri. Demikian pada bidang ekonomi kemajuan perusahaan-perusahaan kapitalis dengan kalkulasinya yang dapat dipercaya, pembagian kerja "yang ilmiah" (Taylor satu zaman dengan Weber), teknik-teknik modern menjadi contohpaling bagus dalam menerjemahkan peralihan dari sebuah prinsip tentang efektivitas hingga prinsip tantang tradisi.
 
Jenis-jenis Dominasi
Dalam Economic et Societe Weber membedakan tiga bentuk ideal tipe dominasi tersebut yaitu:
·         Dominasi tradisional, didasarkan pada legitimasi karena cirri sakralitas tradisi yang melekat padanya.
·         Dominasi karismatik merupakan dominasi suatu personalitas tertentu dan dikaruniai aura khusus. Pemimpin karismatik mendasarkan kekuasaannya pada kekuatan untuk meyakinkan dan kapasitasnya untuk mengumpulkan dan memobilitasi banyak orang.
·         Dominasi "legal rasional" yang bertumpu pada kekuatan hukum formal dan impersonal. Dominasi ini terkait dengan fungsi, dan bukan pada person.
 
Organisasi birokrasi
Administrasi birokrasi merupakan "tipe murni" dominasi legal. Kekuasaan didasarkan pada kompetensi dan bukan pada asal-usul social masuk kedalam bingkai peraturan imperasional. Pelaksanaan tugas terbagi menjadi bebrapa fungsi yang di khususkan dengan kontur-kontur yang di tentukan secara metodis.
Weber meyakinkan kita bahwa cara organisasi ini bukan cirri khas administrasi piblik namun merupakan cirri perusahaan-perusahaan kapitalis, bahkan hal ini juga terdapat dalam tatanan agama tertentu. Rasionalisasi ini juga menyentuh berbagai bentuk pemikiran seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknik.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini