PERANAN AGAMA ISLAM MELALUI MASJID AL-HUDA
Nama : Fitri Permata Sari
NIM : 1112051000151
a) Latar Belakang
Berdiri pada tanggal 2 Februari 1993 dengan hasil pengumpulan anggaran dari warga setempat, Berawal dari musholah Al-Huda yang berfungsi sebagai tempat ibadah bagi para umat islam yang berada di perumahan reni jaya baru. Seiring berjalannya waktu, musholah ini di ubah menjadi sebuah Masjid pada tahun 1995 karena berbagai aspek kebutuhan penggunaan masjid itu sendiri. Dengan pengurus awal bpk.H.Faruk Nasution (alm) yang semasa hidup nya sangat berdedikasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan di masjid tersebut.
b) Pertanyaan Pokok
1. Apa peranan Masjid Al-Huda bagi warga sekitar dan juga masyarakat lain?
Selain sebagai tempat ibadah yang di dalamnya berkumpul berbagai macam orang yang membaur menjadi satu tanpa mempertimbangkan suku, ras,dan golongan, masjid juga merupakan sarana bersosialisasi dan tukar pikiran. Dan juga sebagai tempat kegiatan keislaman lainnya, mulai dari acara kecil sampai acara besar seperti pengajian, TPA, sholat idul fitri, dll. Masyarakat di sekitar Masjid Al-Huda banyak dan bervariasi karakternya namun hampir sebagian besar mereka adalah orang awam (orang yang sedikit mengetahui tentang agama) sehingga eksistensi (keberadaan) masjid tersebut justru sangat penting dan dibutuhkan
2. Apa Keunggulan agama islam di bandingkan dengan agama lain?
Di dalam agama Islam masalah 'aqidah ketuhanan terli-hat jelas pada prinsip ajaran Tauhid, yaitu hanya Allah semata Tuhan seluruh alam semesta, sehingga yang ber-hak untuk disembah pun hanya Allah semata. Agama Islam meyakini bahwa sosok para nabi adalah pri badi pilihan yang terjaga dari segala macam sifat tercela, bahkan sebelum mereka diangkat menjadi nabi. Namun demikian, para nabi adalah manusia biasa yang tidak me-miliki sifat-sifat ketuhanan. Serta Banyak ajaran agama islam yang berhubungan dengan kesehatan dan baru bisa dibuktikan sekarang dengan teknologi canggih.Serta banyaknya kejadian alam yang tidak terduga diungkapkan didalam Al-Quran. Namun semuanya kembali kepada pribadi masing-masing yang menjalani nya.
c) Metode Penelitian
Metode Penelitian : Kualitatif, Penelitian di lakukan di Masjid Al-Huda adalah dengan wawancara (face to face) dan observasi langsung dengan H.Cecep Syaifullah yang dipercayai masyarakat sebagai imam dan takmir Masjid Al-Huda
Waktu : Jumat, 16 November 2012, Jam 20.00-21.00.
Tempat : Masjid Al-Huda, Jl. Pinus Raya blok AH 1 No.20 Reni Jaya-Pamulang.
d) Gambaran Tokoh
Narasumber, H.Cecep Syaifullah , beliau merupakan Ketua DKM Masjid Al-Huda
e) Analisis
Shalat adalah kegiatan utama yang dilaksanakan di masjid. Shalat yang memiliki shaf, mengandung makna kedisiplinan, keteraturan dan kepatuhan terhadap waktu. Itu artinya masjid tidak hanya bisa dipakai untuk shalat saja. Hal-hal lain yang terkait dengan kepatuhan terhadap Allah swt. bisa dilakukan di sana . Seperti pada masa Rasulullah masjid memiliki fungsi lain seperti pusat pemerintahan.
Selain itu masjid juga harus mampu memberikan ketenangan dan ketenteraman pada pengunjung dan lingkungannya. Apabila masjid dituntut berfungsi membina umat, tentu sarana yang dimilikinya harus tepat, menyenangkan dan menarik umat, baik dewasa, anak-anak, maupun remaja, laki-laki maupun perempuan.Hal-hal tersebut tentunya harus diwarnai oleh kesederhanaan fisik bangunan, namun tetap menunjang peranan masjid yang ideal. Dari sini semoga umat dapat menghapus pandangan sempit tentang peran dan fungsi masjid. Tentunya dengan tanpa membatasi siapapun, laki-laki dan perempuan berkunjung ke rumah Allah agar dapat belajar dan beribadah hanya karena Allah swt. (Uib Sholahuddin Al Ayubi, Banten)
Selain itu masjid juga harus mampu memberikan ketenangan dan ketenteraman pada pengunjung dan lingkungannya. Apabila masjid dituntut berfungsi membina umat, tentu sarana yang dimilikinya harus tepat, menyenangkan dan menarik umat, baik dewasa, anak-anak, maupun remaja, laki-laki maupun perempuan.Hal-hal tersebut tentunya harus diwarnai oleh kesederhanaan fisik bangunan, namun tetap menunjang peranan masjid yang ideal. Dari sini semoga umat dapat menghapus pandangan sempit tentang peran dan fungsi masjid. Tentunya dengan tanpa membatasi siapapun, laki-laki dan perempuan berkunjung ke rumah Allah agar dapat belajar dan beribadah hanya karena Allah swt. (Uib Sholahuddin Al Ayubi, Banten)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar