Senin, 19 November 2012

Arif Syahrizal (MASJID )

MANIFESTASI NILAI AGAMA DALAM PANDANGAN KEROHANIAN AGAMA ( MASJID )

MASJID BAITUL MUCHLISIN

Nama                   : Arif Syahrizal

NIM            :1112051000133

 

A.   Latar Belakang

 

Agama merupakan bentuk pencitraan sang pemilik terhadap hambanya yang berada diberbagai penjuru dunia. Agama mempunyai berbagai macam pedoman, diantaranya adalah kitab Jabur yang dibawah oleh Nabi Musa AS , kitab Taurat yang dibawa oleh Nabi Daud AS, kitab Injil yang dibawa oleh Nabi Isa AS, kemudian kiatb Al-Qur'an yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Pada hakikatnya semua kitab tersebut diturunkan oleh yang maha kuasa dan maha agung, yaitu Allah SWT yang menunjukan kepada jalan kebenaran.

 

Sesungguhnya seseorang lahir kedunia ini berada dalam kesucian dan orang tualah yang mengarahkan anak tersebut menuju jalan yang mana, dan kedua orang tualah yang memajusikannya atau menasranikannya atau mungkin mengislamkannya. Manusia didunia ini tidak ada yang sempurna, walaupun itu Nabi sekalipun karena yang memiliki kesempurnaan hanyalah Allah SWT.

 

Setiap agama memiliki symbol tersendiri dalam mengabdikan hambanya kepada tuhan mereka. Agama Kristen disimboly dengan tempat peribadatannya yaitu gereja, agama budha disimboly dengan tempat peribadatannya yaitu wiara, kemudian agama islam disimboly dengan tempat peribadahannya yaitu masjid.

 

Pengabdian seorang hamba terhadap para tuhan yang mereka yakini bukan melalui hanya perkatan saja akan tetapi harus direalisasikan dalam kehidupannya sehari-hari melalui kegiatan kegitan yang ada hubungannya dengan agama itu sendiri. Keyakinan itu harus berdasarkan fakta yang terjadi, sebagai contoh apabila kita meyakini Allah sebagai Tuhan umat islam maka umat islam harus percaya bahwa apa yang ada didunia ini hanya milik Allah dan diciptakan oleh Allah yang maha kuasa atas segala-galanya.

 

Dalam penelitian kali ini saya mengangkat tema yang berasal dari islam yaitu sebuah bangunan yang dijadikan umat islam sebagai tempat mengabdikan dirinya kepada sang pemilik islam dan nama bangunan tersebut adalah masjid, karena saya menganggap bahwa islam adalah agama yang banyak memiliki konsekuensinya dalam ibadahnya dan islam adalah penyempurna dari agama lain yang dijadikan agama yang terakhir. Agama islam adalah agama yang diridhai oleh Allah karena sesuai firmannya : Innad dina inda Allahil islam, yang artinya agama yang diridhai oleh allah adalah agama islam.

 

Dengan didirikannya masjid, diharapkan kepada seluruh masyarakat yang berada disekitar masjid dapat memanfaatkan masjid dengan sebaik baiknya. Adapun nilai tersendiri yang menjadi landasan berdirinya masjid harus sesuai dengan nilai yang berada di dalam ruang lingkup agama islam. Keharusan seorang pengurus dapat mengaplikasikan atau mengurus sebuah kepengurusannya dengan ikhlas karena Allah dan tanpa mengharapkan imbalan apapun.

 

B.   Pertanyaan Pokok

 

1)      Apakah masyarakat berperan aktif dalam kegiatan agama di dalam masjid ?

Dalam pertanyaan yang diajukan ini  guna untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi masyarakat  dalam kegiatan agama yang sering diadakan oleh pengurus masjid dan dimana letak peran masyarakat dalam menghidupkan nilai islam dalam masjid.

2)      Bagaimana cara pengurus masjid mengaktifkan kegiatan kegiatan agama ?

Pengajuan pertanyaan ini guna untuk mengetahui sistem apa saja yang diterapkan pengurus masjid dalam pengaktifan kegiatan agama atau nilai nilai islam serta apa saja yang menjadi landasan para pengurus dapat melaksanakan kegiatan agama di dalam masjid.

 

C.   Metode Penelitian

Metode Penelitian       : kualitatif, metode ini digunakan untuk mengetahui atau menggali     tentang peran masjid dalam kegiatan agama dan sejauh mana sumbangan masyarakat yang diberikan dalam kegiatan yang berada dalam nilai-nilai keislaman.

Waktu                         : 18 November 2012, jam 09.00-09.30

Tempat                        : Masjid Baitul Muchlisin. Jln. Tanah Kusir 3 kebayoran lam       Jakarta selatan

 

D.   Sumber Penelitian

Nara sumber dalam penelitian ini adalah Bpk. Satir. Beliau adalah ketua pengurus masjid baitul muchlisin dan beliau adalah seorang tokoh agama yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan nilai nilai keagamaannya. Beliau bukan hanya sebagai ketua pengurus masjid, namun beliau juga seorang penceramah yang terkenal didaerah sekitar masjidnya.

 

 

 

 

 

 

E.   Analisis

 

            Masjid baitul muchlisin didirikan oleh tiga orang pendiri, yaitu H Fain, H Muhsin, H Hasbie. Kemudian setelah mereka wafat dinisbahkan kepada Bpk Satiri yang sekarang menjabat sebagai ketua masjid baitul muchlisin. Dalam kepengurusannya beliau diberikan amanat dari H Hasbie bahwa nilai-nilai islam yang ada sejak dulu jangan sampai ditinggalkan apalagi sampai ditiadakan, mulai itu dari kegiatan agama yang bersifat formal maupun informal.

 

Masyarakat setempat juga mendukung kegiatan kegiatan yang dahulu diadakan namun sekarang masyarakat juga mendukungnya dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan kerohanian islam yang didakan di masjid baitul muchlisin. Sumbangan masyarakat juga bukan hanya kehadirannya saja dalam kegiatan tersebut melaikan mereka juga ikut menyumbang secara material yang biasanya diedarkan kotak amal sebelum acara kegiatan kegiatan agama itu dilaksanakan. Kegiatan kegiatan yang sering diadakan oleh pengurus masjid diantaranya, adalah maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal, Isra Mi"ra yang dilaksanakan setiap tanggal 27 Rajab, kegiatan yang menyangkut masalah peribahan setahun sekali, yaitu pelaksanaan shalat Tarawih yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan.

 

Pengurus masjid dalam meningkatkan shalat berjamah atau dalam menambahkan atau mengajak para jamaah untuk melaksanakan shalat berjamaah dengan cara sering memberikan tausiah agama yang menyangkut masalah shalat berjamaah. Kadang kala masyarakat setempat jarang yang mau berjamaah dimasjid walaupun rumah mereka dekat dengan masjid.

 

Banyak sekali lika liku seorang pengurs dalam menerapkan sistem yang terdahulu diajarkan oleh orang yang mewakafkan masjid tersebut, karena orang pada jaman sekarang berbeda dengan orang jaman dahulu. Jadi orang orang jaman sekarang ketika diadakannya kegiatan kegiatan kerohanian islam hanya terpaku kepada konsumsi dan bingkisan yang dibawa, mereka mengahdirkan dirinya hanya untuk konsumsi bukan karena Allah, jadi apa yang didapat bukan ridha Allah melaikan makanan. Kesulitan tersebut yang menjadi dasar jamaah jarang ada yang mengikuti kegiatan kegiatan islam.

 

Manusia jaman sekarang sulit sekali untuk diajak menuju kebaikan baik itu bapak bapak, ibu ibu,bahkan pemuda. Namun yang sulit untuk diarahkan pada jaman sekarang adalah para generasi muda karena mereka sudah dirasuki oleh teknologi yang sudah canggih sehingga jiwanya terpaku pada teknologi- teknologi tertentu. Sebenarnya pemuda adalah generasi penerus yang disiapkan untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini