PERAN KEBERADAAN MASJID DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
(MASJID NURUL HUDA)
Nama : Fahmi
NIM : 1112051000129
I. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keragaman dari keragaman budaya, bahasa, suku, ras, flora dan fauna serta keragaman agama. Di Indonesia sendiri memiliki beberapa agama yang diakui oleh hukum seperti Islam, Kristen protestan, Kristen katolik, Budha, Hindu, dan Konguchu. Penduduk di Indonesia mayoritas beragama Islam yang di bawa oleh pedagang dari Gujarat pada zaman dulu, yang lalu disebarkan keseluruh nusantara oleh sembilan ulama yang sering disebut oleh penduduk Indonesia dengan wali songo. Zaman dahulu agama mayoritas orang Indonesia sebelum memeluk Islam pada adalah Hindu-Budha dengan berbagai bukti peninggalan sejarah yang berbentuk candi dan prasasti. Sedangkan agama Kristen masuk di Indonesia dibawa oleh para penjajah seperti Portugis, Belanda, dan Inggris.
Meskipun Indonesia memiliki berbagai ragam agama, hal ini tidak membuat penduduk Indonesia menjadi berantakan atau saling membenci. Karena sifat toleransi dan saling menghargai serta saling menghormati inilah yang membuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Tempat beribadah umat Islam adalah masjid. Kali ini yang menjadi sasaran penelitian saya adalah masjid Nurul Huda, karena masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di daerah tempat saya tinggal. Selain itu, masjid Nurul Huda juga banyak memiliki kegiatan-kegiatan seperti subuh keliling, acara-acara pada saat hari besar umat Islam, pengajian-pengajian dari ibu-ibu, bapak-apak sampai anak muda dan TPA.
II. Pertanyaan Pokok
- Bagaimana antusias masyarakat selama ini dengan keberadaan masjid Nurul Huda? Dan apa saja bentuk dari antusias masyarakat itu sendiri?
III. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Alasan menggunakan metode ini adalah agar mendapat hasil yang lebih jelas dan terperinci.
Lokasi penelitian : Dikediaman Panji Agung Wicaksana
Jalan Pipa gas, kelurahan Krukut - Depok
Waktu : Sabtu, 17 November 2012
IV. Gambaran Tokoh
Narasumber kali ini bernama Panji Agung Wicaksana, beliau adalah mantan sekretaris dari organisasi remaja masjid yang disebut warga sekitar dengan IRMANDA (Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda) yang baru saja berakhir masa jabatannya tahun ini tepatnya hari rabu kemarin. Beliau merupakan salah satu orang yang sudah berpegalaman di IRMANDA ini, ia bergabung dengan IRMANDA sejak masih sma sekitar tahun 2004-an.
V. Analisis
Masjid Nurul Huda merupakan masjid tertua didaerah Krukut. Masjid ini berdiri sejak tahun 1958, masjid ini dibangun atas musyawarah masyarakat sekitar pada masa itu karena disekitaran daerah ini jarang sekali diterdapat masjid. Setelah dibangun, masjid ini sudah mengalami beberapa kali perombakan. Salah satunya perombakan terbesar terjadi pada tahun 1993 dengan dilebarkan lagi luas bangunan serta dibuat bangunan tingkat, karena semakin lama masjid ini tidak cukup menampung para jamaah yang semakin banyak. Dan perombakan terakhir dilakukan pada awal tahun ini hingga sekarang dengan memindahkan tempat wudhu yang tadinya terletak disebelah utara sekarang berada disebelah selatan sekaligus memperluas di area tingkat masjid serta membuat ruangan pengurus masjid. Perombakan ini dilakukan semata-mata untuk memberikan kenyamanan serta untuk dapat menampung kuota para jamaah masjid Nurul Huda yang semakin banyak atau bertambah.
Banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimasjid ini, seperti kegiatan suling (subuh keliling) yang dilakukan setiap minggu yang jamaahnya mayoritas kaum bapak. Ada lagi Pengajian Ibu-ibu yang dilaksanakan tiap hari Jumat. Masjid Nurul Huda juga mempunyai rumah yatim dan dhuafa, organisasi ini dibentuk dengan tujuan membantu kebutuhan ekonomi para anak yatim dan dhuafa khususnya dibidang pendidikan. Banyak orang yang mendukung organisasi ini, tidak hanya dari warga krukut yang membantu memberikan dana tetapi banyak juga orang-orang menengah atas dari daerah lain yang memberikan bantuan dana karena kepeduliannya dengan anak-anak kurang mampu dalam pendidikan karena kekurangan biaya. Di masjid ini juga ada TPA (Taman Pendidikan Al Qur'an) untuk anak-anak yang dilakukan setiap hari dari Senin sampai dengan Jumat dimana pengajarnya berasal dari pengurus masjid khususnya anggota-anggota IRMANDA. Sedangkan IRMANDA (ikatan remaja masjid nurul huda) ini dibentuk bertujuan menyatukan dan menjaga silaturahmi antar remaja disekitaran masjid Nurul Huda. Banyak juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh IRMANDA salah satunya kegiatan rutin setiap tahun untuk menyabut bulan Ramadhan dengan mengadakan pawai obor keliling kampung yang sebagian besar diikuti oleh anak-anak kecil serta banyak kegiatan-kegiatan untuk menyambut hari besar umat Islam lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar