Kamis, 13 Desember 2012

LAPORAN KE 3

Judul Penelitian:
Kegiatan Ibadah umat kristen di Gereja Tiberias
 
Peneliti:
Nicky Franida Nugrahani /1112051000107 /KPI 1D
 
Latar Belakang:
Dalam perspektif sosiologis, agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwujudkan dalam perilaku sosial tertentu dan setiap perilaku yang diperankannya akan terkait dengan sitem keyakinan dari ajaran agama yang dianutnya. Ada lima dimensi beragama menurut C.Y Glock dan R. Stark yaitu :
1. dimensi keyakinan
2. dimensi praktik agama
3. dimensi pengalaman keagamaan
4. dimensi pengetahuan agama
5. dimensi konsekuensi
Gereja merupakan tempat ibadah bagi umat beragama kristen. Melihat begitu banyaknya perbedaan cara keyakinan maupun praktik agama antar sesama agama secara kasat mata. Maka dari itu saya tertarik untuk mengamati kegiatan beribadah bagi umat kristen.
 
 
Pertanyaan Pokok Peneliti:
Bagaimana kegiatan mupun cara beribadah umat kristen di gereja?
 
Metode Penelitian:
Metode penelitian :
kualitatif (wawancara)
lokasi penelitian :
Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Karet Semanggi-Jakarta selatan (Gereja Tiberias)
waktu penelitian :
Minggu, 9 Desember 2012 /pukul 16.00
 
Gambaran Subyek/Objek:
Ada beberapa narasumber yang saya temui, yaitu :
Dyan ia seorang wanita berumur 19 tahun. Ia adalah teman saya semasa sma yang beragamakan kristen protestan. Ketika lahir sampai sekitar kelas 3 sd ia adalah seorang muslim, namun setelah kedua orang tuanya bercerai ia berpindah agama menjadi kristen sama seperti ibunya.
 
Ibu Elisa merupakan salah satu member jemaat kristen yang selalu beribadah digereja Tiberias Dan ia salah satu anggota aktif dari panitia kegiataan di gereja Tiberias. Sedangkan Thela adalah mahasiswa berumur 21, Ia salah satu member jemaat yang mengisi acara gereja dengan bernyanyi. Dimas adalah pria berumur 15, Ia mengaku sebagai jemaat baru yang beribadah di gereja Tiberias
 
 
Analisis:
Dari apa yang telah saya amati didalam gereja, hal pertama kali yang saya rasakan disana seperti pementasan seni musik. Disana terdapat panggung megah, dan aula kursi untuk para jemaat kristen sangatlah banyak dan luas.
 
Dyan menuturkan susunan ibadah yang akan dilaksanakan ialah
Pengucapan syukur
Khotbah
Doa syafaat
 
Thela menjelaskan bahwa pengucapan syukur diungkapkan melalui lagu, dan alunan musik lagunya bisa disesuaikan dengan masa kini. Siapapun bisa menyumbangkan suara dan keahliannya dalam alat musik, untuk ibadah pengucapan syukur bersama. Penguacapan syukur biasanya dilakukan selama 15 menit.
Setelah pengucapan syukur, suasana berubah menjadi lebih khusuk dan tenang. Tidak lama kemudian pendeta pun datang untuk berkhotbah. Kegiatan khotbah diisi dengan cerita-cerita pengalaman dari para jemaat kristen yang pernah melewati masa-masa kehidupan sulit. Ketika dalam kegiatan berkhotbah, kami semua yang berada digereja mendapatkan jamuan makanan. Makanan itu ialah roti tawar kecil dengan segelas kecil air sirup berwarna merah. Ibu elisa menjelaskan bahwa makanan itu dinamakan jamuan kudus. roti itu diibaratkan tubuh yesus, sedangkan air sirup itu diibaratkan darah yesus.
 
Setelah khotbah selesai, semua jemaat kristen kembali bernyanyi bersama dan beberapa jemaat nampak terburu buru maju kedepan mimbar agar berdekataan dengan pendeta. Dyan menambahkan  penjelasannya, bahwa orang-orang yang maju kedepan mimbar biasanya orang-orang yang butuh pertolongan doa syafaat. Biasanya mereka sedang sakit atau sedang mengalami permasalahan hidup yang sangat rumit. Mereka maju kedepan supaya bisa diberkati oleh pendeta  dengan disuapi roti lalu disentuh kepalanya dengan tangan pendeta.
Kegiatan ibadah pun ditutup dengan doa syafaat beralunkan musik lagi. Dan satu persatu jemaat mulai meninggalkan aula.
 
Saya kembali memperhatikan sekitar, saya memperhatikan bagaimana mereka berpakaian untuk menjalani ibadah. Dimas menjelaskan bahwa kami yang beribadah digereja bebas dalam mengenakan pakaian, asalkan rapi dan sopan. "Seperti pakaian yang saya kenakan sekarang, saya mengenakan kemeja dan celana panjang bahan, dengan dilengkapi dengan sepatu" (Dimas).
 
 Jadi kegiatan ibadah umat kristen digereja ialah diawali dengan Pengucapan syukur, Khotbah pendeta, dan di akhiri dengan Doa syafaat. Kegiatan ibadah umat kristen banyak diisi doa dalam bentuk lagu. Dan kegiatan ibadah banyak diisi oleh para jemaat umat kristen itu sendiri. Saya ingin menambahkan analisis menurut pandangan saya sendiri, saya memandang bahwa semua agama itu sama dalam hal mengajarkan kebaikan. Saya yakin semua agama membawa kita kedalam hal-hal kebaikan dan lebih baik lagi. Namun yang membedakan ialah cara beribadahnya. Dan setiap agama memiliki keyakinan dan ciri identik yang melekat di agamanya, seperti halnya islam yang memiliki air zamzam sedangkan agama kristen memiliki air sirup anggur merah, Islam memiliki buah kurma sedangkan kristen memiliki roti kudus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini