Sosok pengubat umat dalam Majelis Ta'lim
peneliti
Indah Noviyanti KPI 1D
1112051000115
I. Latar Belakang
Tokoh Pengubah Umat dalam agama islam biasa disebut Ustad untuk Laki-laki dan Ustadzah Untuk Perempuan Kata-kata ini berasal dari bahasa Arab, yakni "Al-Ustad" dan "Al-Ustazatun" yang maknanya adalah "guru", "pengajar" atau "pendidik".
Dalam konteks bahasa Arab sendiri, kata tersebut mencakup guru segala bidang tidak terbatas pada agama belaka.
Dalam bahasa Spanyol, ada kata "Usted" yang artinya "anda", dan diperkirakan berakar dari kata "Al-Ustad" dengan makna yang berbeda. Perlu diketahui bahwa seperempat kosakata bahasa Spanyol berasal dari bahasa Arab.
Sedang di Indonesia, kata "Ustad" dan "Ustazah" mengalami penyempitan makna (peyoratif) dimana kata-kata ini ditujukan kepada seseorang yang ahli dan mengajarkan ilmu keagamaan, alias ulama.
Pondok pesantren masih menggunakan kata 'ustad' dan 'ustazah' dalam makna luas.
Dalam konteks bahasa Arab sendiri, kata tersebut mencakup guru segala bidang tidak terbatas pada agama belaka.
Dalam bahasa Spanyol, ada kata "Usted" yang artinya "anda", dan diperkirakan berakar dari kata "Al-Ustad" dengan makna yang berbeda. Perlu diketahui bahwa seperempat kosakata bahasa Spanyol berasal dari bahasa Arab.
Sedang di Indonesia, kata "Ustad" dan "Ustazah" mengalami penyempitan makna (peyoratif) dimana kata-kata ini ditujukan kepada seseorang yang ahli dan mengajarkan ilmu keagamaan, alias ulama.
Pondok pesantren masih menggunakan kata 'ustad' dan 'ustazah' dalam makna luas.
Saya memilih Ustadzah karena guru dalam bidah agama mulai dari Mengaji Ilmu Fiqh, filsafat. Setiap orang awam pasti selalu bertanya sesuatu/ yang tidak diketahuinya kepada Ustadzah, apalagi permasalahan yang ada dikehidupan sekarang ini semakin kompleks menghasilkan seseorang untuk mengetahuinya yaitu dengan cara berguru atau bertanya dengan ustad/ ustadzah.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
· Perubahan apa saja yang telah diberikan Ibu setelah menjadi Ustadzah?
Mungkin perubahan yang telah saya lakukan adalah dengan mengadakan majelis ta'lim untuk ibu ibu dan untuk remaja putri, mengajarkan disiplin dalam membaca al-Qur'an dan mengajarkan untuk mengerti tentang ilmu agama.
· Bagaimana cara Ustadzah mengubah pola fikir masyarakat agar senantiasa mau mengaji?
Mengenalkan kepada masyarakat secara baik baik tidak dengan paksaan, serta memberikan motivasi tentang pentingnya orang muslim itu mempelajari membaca dan memahami al-Qur'an.
III. Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam penelitian kali ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan metode ini saya dapat mendapatkan informasi secara lengkap dan akurat karena saya berbicara langsung dengan narasumber itu sendiri.
Lokasi Penelitian : jalan Adam No. 15 Rt.001/09 Sukabumi Utara Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Waktu Penelitian : Rabu, 12 Desember 2012 Pukul 19.00 WIB
IV. Gambaran Subyek
Ustadzah Huzaifah lahir di Jakarta, 11 Oktober 1962 lulusan S1 IAIN Syarif Hidayatullah Fakultas Tarbiyah dan keguruan Jurusan Bahasa Arab. Ustadzah memiliki suami yang bernama Bapak Sofi yang menjabat sebagai Ketua RW 001 Serta memiliki 3 orang anak yaitu 2 putra dan 1 putri.
Kegiatan beliau adalah mengajar mengaji, guru Privat, Guru Sekolah MtsN 12 sebagai Guru bahasa arab dan al-Qur'an Hadis.
V. Analisis
Awal mula beliau menjadi ustadzah adalah dengan mengikuti majelis ta'lim remaja, guru Privat, lalu mengajar mengaji keliling serta jadi guru sekolah MTSN 12 Jakarta sebagai guru Bahasa Arab dan Al-Quran Hadis lalu mendirikan majelis ta'lim ibu ibu dan Majelis ta'lim remaja putri yang dinamai "Majelis Talim Nurul Fikri".
Ustadzah Huzaifah mengadakan Majelis Ta'lim di rumahnya sendiri, sehingga beliau tidak memiliki komunitas dan tidak memiliki organisasi karena bersifat Individu/ Perseorangan.
Pandangan Keluarga terhadap Ustadzah beliau adalah sosok istri sekaligus Ibu yang baik untuk keluarganya, dengan ustadzah menjadi seperti sekarang memberikan dampak yang sangat positif untuk keluarga karena bisa mengajarkan ilmu agama kepada orang lain.
Cara Ustadzah berinteraksi dimasyarakat adalah dengan cara diskusi dan ceramah.
Daftar Pustaka
Ibu Huzaifah, Bapak Sofi, Putri, Nurlaila, Ibu Narti
http://bambangpriantono.multiply.com/reviews/item/136?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar