Senin, 15 April 2013

Metodelogi Study Media Dan Sistem Sosial_Quinn Rizqy_Tgs Ke 5

Metodelogi Study Media Dan Sistem Sosial
Pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi melahirkan suatu peradaban baru yang mampu mengubah kehidupan yang sudah tidak di batasi oleh ruang maupun waktu. Komunikasi dengan menggunakan bantuan media, menurut para ahli komunikasi cukup besar pengaruhnya dalam membentuk dan merubah pola pikir serta tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Karena keberadaan media seperti televisi, film, radio, surat kabar, majalah atau internet sebagai komunikasi abad modern yang dapat berpengaruh luas bila dibandingkan dengan komunikasi tatap muka.

Untuk memahami metodologi dalam studi media dan sistem sosial perlu diketahui pengertian dari masing-masing komponennya. Metodologi berasal dari bahasa Yunani "metodos" dan "logos". Kata "metodos" terdiri dari dua suku kata yaitu "metha" yang berarti melalui atau melewati dan "hodos" yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. "Logos" artinya ilmu. Jadi, metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Sedangkan pengertian dari sistem sosial[1] ialah suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain., dan saling pengaruh-mempengaruhi, dalam kesatuan.
Dalam hal ini, sistem sosial yang dimaksud adalah Proses sosial yang mana individu, kelompok atau masyarakat bertemu, berinteraksi, dan berkomunikasi sehingga melahirkan sistem-sistem sosial dan pranata sosial serta semua aspek kebudayaan. Proses sosial ini kemudian mengalami dinamika sosial lain yang disebut dengan perubahan sosial yang terus menerus secara simultan bergerak dalam sistem-sistem sosial yang lebih besar. Proses-proses sosial ini akan mengalami pasang surut seirama dengan perubahan-perubahan sosial secara global. Bentuk umum dari proses sosial adalah interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia (Soekanto,2000).
·                               Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.

1.      Kontak Sosial

Menurut soekanto (2000) kontak sosial secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Misalnya kontak sosial sudah terjadi ketika sesorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak sosial juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, radio, surat, televisi, internet dan sebagainya, seperti kontak telepon yang menggunakan teknologi teleconference dimana kontak terjadi antara orang perorang (orang dengan kelompok, dsb), secara tatap muka dan orang saling menyapa dari tempat yang berjauhan dan sangat jauh. Juga umpamanya kontak-kontak pribadi yang terjadi melalui internet dapat juga saling menyapa dan bertetap muka walaupun tempat mereka sangat berjauhan.
2.      Komunikasi
Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhdap informasi, sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi oleh media yang digunakan, sehingga media kadangkala juga ikut mempengaruhi isi informasi dan penafsiran, bahkan menurut Marshal McLuhan (1999) bahwa medium is the messages (media adalah pesan itu sendiri).
Contoh, seorang pria memberikan bunga kepada seorang gadis. Pemberian bunga tersebut bisa ditafsirkan sebagai cinta, persahabatan, perdamaian, simpati dan sebagainya. Dengan demikian hal penting dalam komunikasi yaitu bagaimana seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, seperti umpamanya; pembicaraan, gerakan, sikap dan simbol-simbol yang digunakan.
Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu menyertai dalam setiap situasi komunikasi, yaitu sumber informasi, media, dan penerima informasi. Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Media adalah saluran yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk khalayak umum. Sedangkan penerima informasi adalah orang atau kelompok dari masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi. Selain tiga unsur ini yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknai informasi yang disampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh khalayak terhadap informasi yang diterimanya. Pemaknaan terhadap informasi bersifat subjektif dan kontekstual. Subjektif artinya masing-masing pihak memiliki kapasitas untuk memaknai informasi yang disebarkan atau yang diterimanya berdasarkan pada apa yang dirasakan, diyakini, dan dimengerti berdasarkan pada pengetahuan kedua pihak. Sedangkan kontekstual adalah bahwa pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan tempat di mana informasi itu ada dan di mana kedua pihak itu berada.[2]
Dengan demikian, dalam mempelajari hubungan study media dan sistem sosial maka perlu adanya metodelogi, supaya dapat mengetahui cara atau prosedur untuk mencapai sebuah tujuan yang akan dicapainya. Karena dalam hal ini, antara media dan sistem sosial sangat berkaitan satu sama lainnya. Yang menyebabkan media berfungsi sebagi pengendalian sosial (control social), yakni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi, karena media itu sendiri menjadi objek pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat yang sifatnya adalah timbal balik antara media dengan  sistem sosial (masyarakat) itu sendiri.
Daftar Pustaka
  1. http://cdma.wordpress.com/2007/04/25/pengertian-sistem-sosial/ (16 april 2013;23.25)
  2. http://prestasidisekolah.blogspot.com/2012/12/proses-dan-interaksi-sosial.html (16 april 2013;23.25)


[1] http://cdma.wordpress.com/2007/04/25/pengertian-sistem-sosial/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini