Dedi Soedharma, Prof. Dr.DEA, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB, kelahiran Sukabumi, 18 Februari 1946. Pemilik NIP 130367093 yang ahli biologi laut dan ekologi laut, ini juga menjabat Kepala Pusat Peneltian Lingkungan Hidup (PPLH) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Berbicara tentang komposting dan pengelolaan sampah, Dedi Soedharma mengatakan pengelolaan berbasis komunal masyarakat dianggap salah satu alternatif. Menurutnya, komposting berbasis masyarakat mampu menumbuhkan kesadaran dari tingkat hulu atau sampah rumah tangga. Sebab, sampah inilah yang sulit untuk dikendalikan karena kebiasaan yang tidak sehat.
Dedi mengatakan, dengan komposting yang dilakukan secara baik dan terorganisir mampu menciptakan wilayah yang ramah lingkungan. Karena komposting harus dilakukan dengan menggerakkan masyarakat.
Dedi Soedharma Laut Ekologi IPB Ahli Teknologi currentScroll Algae Kelautan Mikro Pemanfaatan loadUrlvid Beri Biologi Bogor CDATA Chicago.
Lulusan S1 IPB, S2 dan S2 USTL Prancis, ini mengajar mata kuliah Terapan Teknologi Pemanfaatan Mikro Algae & Zooplankton, Ekologi Laut Tropis, Teknologi Pemanfaatan Mikro Algae, Running Water Sistem, Biologi Laut dan Widya Selam.
Lulusan S1 IPB, S2 dan S2 USTL Prancis, ini mengajar mata kuliah Terapan Teknologi Pemanfaatan Mikro Algae & Zooplankton, Ekologi Laut Tropis, Teknologi Pemanfaatan Mikro Algae, Running Water Sistem, Biologi Laut dan Widya Selam.
Dedi mengatakan, dengan komposting yang dilakukan secara baik dan terorganisir mampu menciptakan wilayah yang ramah lingkungan. Karena komposting harus dilakukan dengan menggerakkan masyarakat.
"Komposting adalah upaya menekan jumlah sampah secara terpadu dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mekanismenya, masyarakat mengumpulkan dan memilah sampah organik dan non-organik yang diolah melalui komposting," jelasnya. Menurutnya, komposting bisa berjalan baik bila dilakukan secara profesional dan bisa menghasilkan uang. "Harus ada lahan sebagai gudang sampah, personel yang melakukan proses komposting, fasilitasnya ada, terorganisir secara lembaga dan dukungan serta bantuan pemerintah," ujarnya. Sampah yang diolah melalui komposting, otomatis menjadi kompos. Kompos inilah yang bisa dijual untuk digunakan para petani karena kompos bisa menyuburkan tanah. Mangatur L Paniroy
Copyright © tokohindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar