Senin, 15 April 2013

Teori Idealis_Tugas-3 M. saddam Husein. Za

Teori Idealis (Pendekatan Isi/Konten)
PENDAHULUAN
Dealisme dari bahasa Inggris yaitu Idealism dan kadang juga dipakai istilahnya mentalisme atau imaterialisme. Istilah ini pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz pada mula awal abad ke- 18. Leibniz memakai dan menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, secara bertolak belakang dengan materialisme Epikuros. Idealisme ini merupakan kunci masuk ke hakikat realitas.

METODE STUDI
Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis mencari dan mendapatkan sumber informasi yang relevan mengenaiteori-teori sosiologi dan judul materi yang sedang dibahas.
ANALISIS
Teori idealis menekankan perubahan pada sebuah ide, nilai dan ideologi. Ide merujuk pada pengetahuan dan kepercayaan sedangkan nilai merupakan anggapan terhadap suatu yang pantas atau tidak pantas, dan ideologi berarti serangkaian kepercayaan dan nilai yang digunakan untuk membenarkan atau melegitimasi bentuk tindakan masyarakat. Oleh karena itu, Teori idealis merupakan nilai yang di yakini bisa membuat perubahan. Dalam teori ini orang-orang berpaham idealis percaya dengan membangun suatu keyakinan akan membuat dia berubah menjadi orang yang sukses.
Beberapa pengertian Idealisme :
  1. Adanya suatu teori bahwa alam semesta beserta isinya adalah suatu penjelmaan pikiran.
  2. Untuk menyatakan eksistensi realitas, tergantung pada suatu pikiran dan aktivitas-aktivitas pikiran.
  3. Realitas dijelaskan berkenaan dengan gejala-gejala psikis seperti pikiran-pikiran, diri, roh, ide-ide, pikiran mutlak, dan lain sebagainya dan bukan berkenaan dengan materi.
  4. Seluruh realitas sangat bersifat mental (spiritual, psikis). Materi dalam bentuk fisik tidak ada.
  5. Hanya ada aktivitas berjenis pikiran dan isi pikiran yang ada. dunia eksternal tidak bersifat fisik.
Pandangan beberapa filsuf mengenai Idealisme.
1.      Schelling memberikan nama Idealisme subyektif pada filsafat Fichte, dengan alasan bahwa dalam Fichte dunia merupakan postulat subyek yang memutuskan.
2.       Idealisme obyektif adalah nama yang diberikan oleh Schelling pada pemikiran filsafatnya. Menurutnya, alam adalah inteligensi yang kelihatan. Hal tersebut menunjukkan semua filsafat yang mengindentikkan realitas dengan ide, akal atau roh.
3.      Hegel  menerima kasifikasi Schelling, dan mengubahnya menjadi idealisme absolut sebagai sintesis dari pandangan idealisme subjekif  dan obyektif.
4.      Idealismetransendental adalah pandangan dan penyebutan dari Immanuel Kant. Sering disebut juga disebut sebagai idealisme kritis. Pandangan ini mempunyai alternatif yaitu isi dari pengalaman langsung tidak dianggap sebagai benda dalam dirinya sendiri, sedangkan ruang dan waktu merupakan forma intuisi kita sendiri
5.      Idealisme epistemologis merupakan suatu keputusan bahwa kita membuat kontak hanya dengan ide-ide atau pada peristiwa manapun denga entitas-entitas psikis.
6.      Idealisme personal adalah sisitim filsafat Howison dan Bowne.
7.      Idealisme voluntarisme dikembangkan oleh Fouilee dalam suatu sistim yang melibatkan tenaga pemikiran.
8.      Idealisme teistik pandangan dan sistim filsafat dari Ward.
9.      Idealisme monistik adalah penyebutan dan sistim filsafat dari Paulsen.
10.  Idealisme etis adalah pandangan filsafat yang dianut oleh Sorley dan Messer.
11.  Idealisme Jerman, pemicunya adalah Immanuel Kant dan dikembangkan oleh penerus-penerusnya. Idealisme merupakan pembaharuan dari Platonis, karena para pemikir melakukan terobosan-terobosan filosofis yang sangat penting dalam sejarah manusia, hanya dalam tempo yang sangat singkat, yaitu 40 tahun (1790- 1830) dan gerakan intelektual ini mempunyai kedalaman dan kekayaan berpikir yang tiada bandingnya.
Tokoh lain adalah Lewy yang memperjelas pendapat Webber tentang peranan agama dalam perubahan sosial. lewy mengambil contoh sejarah yang menggambarkan bahwa nilai-nilai agama mempengaruhi arah perubahan, seperti adanya pemberontakan Putrian di Inggris.  Sedangkan, Menurut Auguste Comte yang di juluki Bapak Sosiologi berpendapat bahwa sejarah manusia harus dipahami menurut "sejarah pemikiran manusia". Karenanya, Auguste Comte pada dasarnya merupakan seorang idealis.
 Contoh kasus dalam pendekatannya terhadap "perubahan sosial, menekankan prestasi masyarakat yang lebih beradab melalui peningkatan penggunaan nalar.  Sedangkan Hegel secara tegas menyatakan "Bangsa yang melahirkan ide dalam bentuk prinsip alamiah akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengembangan kesadaran diri tentang pemikiran dunia."  Bangsa ini akan menjadi bangsa dominan karena ia menjadi alat dari semangat zaman tertentu. Jadi, idealisme objektif dari Hegel bergabung menjadi pemujaan negara, karena Perubahan adalah akibat aktivitas semangat di dalam diri manusia dan bangsa, dan khususnya di dalam Negara".
  
Daftar Pustaka
1)      Lauer H. Robert, Perspektif tentang Perubahan Sosial, PT. Rineka Cipta,Jakarta;2003, hal 246
2)      Max Lener,Ideas are Weapon, New York, Viking Press,1939 hal.3
3)      Dyahhapsari.blogspot.com/2009/11/mekanisme-perubahan-sosial-perspektif.htm (25 Maret 2013:2.40 )



[1] Lauer H. Robert, Perspektif tentang Perubahan Sosial, PT. Rineka Cipta,Jakarta;2003, hal 246
[2] Max Lener,Ideas are Weapon, New York, Viking Press,1939 hal. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini