Senin, 15 April 2013

Media Cetak dan Media Konvensional_Nurul Rizki Salam_Tugas 6

Media Cetak dan Media Konvensional (Strukur, Sistem, dan Dampak)_Nurul Rizki Salam_109051000154_Tugas 6
A.    Pendahuluan
Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Everett M. Rogers dalam bukunya mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Masyarakat mengetahui bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak. Perkembangan media tulis telah lama dikenal masyarakat dan menjadi pertanda permulaan peradaban sebuah bangsa. Berbagai macam temuan budaya tulis manusia di berbagai bangsa di dunia dapat ditemukan dam bentuk relief, grafik, ukiran, tanda, dan simbol yang dibuat pada dinding-dinding bangunan, batu, kayu, pohon, pelepah pohon maupun daun, dan lainnya. Beberapa abad kemudian baru masyarakat terbiasa dengan mencetak huruf secara manual yang dilakukan pada media yang ada saat itu. Lalu kemudian barulah ketika Elergi Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1450 muncul sejumlah surat kabar. Teknologi mesin cetak dan era media cetak bertahan selama berabad-abad bahkan hingga saat ini.[1]

Penemuan ini membuat orang-orang awam mampu membeli buku dan mendapat informasi yang semula hanya bisa diketahui oleh bangsawan atau aristokrat belaka. Salah satu buku pertama yang dicetak adalah Bible atau Kitab Suci. Tentu saja perkembangan mesin cetak pada akhirnya memungkinkan orang-orang untuk mencetak buku di luar Kitab Suci. Di Amerika Serikat, terutama di Boston, Philadelphia, dan New York, mulai dicetak majalah, koran, dan almanak. Salah satu tokoh Amerika yang berperan besar dalam media cetak adalah Benjamin Franklin, yang pada tahun 1732 pertama kalinya mencetak buku "Poor Richard's Almanac", salah satu buku pertama selain Kitab Suci yang sukses di pasaran. Sedangkan perkembangan majalah dapat ditelusuri hingga tahun 1700-an, ketika di Inggris untuk pertama kalinya "Gentleman's Magazine" diterbitkan sebagai majalah pertama di dunia. Karakteristik "Gentleman's Magazine" turut membentuk karakteristik majalah zaman sekarang, yaitu mengandung humor, fiksi, dan esai-esai mengenai politik, sastra, musik, teater, dan orang-orang terkenal. (Straubhaar dkk., 2010)[2]
B.     Metode Studi
Metode yang penulis gunakan pada penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka.Yakni penulis melakukan pencarian terhadap bahan bacaan relevan yang sesuai dengan judul materi tersebut.
C.     Analisis
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian orang lain. Sedangkan media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata,gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Media cetak merupakan dokumen atas segala dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar , foto, dan sebagainya.[3]
Fungsi dan peran media cetak secara umum yaitu terlahir  dan berkembangnya surat kabar di Indonesia dapat menunjang terlaksananya cita – cita pembangunan di Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju. Untuk dapat menunjang terlaksananya cita – cita tersebut, peranan surat kabar di Indonesia adalah:
1. Sebagai media informasi yang mencerahkan.
2. Sebagai media pendidikan yang mencerdaskan.
3. Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat.
4. Membantu memperkuat kesatuan nasional.
Sedankan Manfaat media itu sendiri antara lain:
1.      Sebagai pemberi informasi.
2.      Sebagai pemberi identitas pribadi dimana media dapat dijadikan sebagai salah satu kacamata yang dipergunakan untuk melihat siapa, apa serta bagaimana diri kita sesungguhnya.
3.     Media massa membantu kita dengan memberikan berbagai pilhan topik yang bisa digunakan dalam membangun dialog dengan orang lain. Hal ini menjadikan media massa sebagai sarana integrasi dan interaksi sosial yang berfungsi untuk penyedia bahan percakapan dalam interaksi sosial.
4.      Media memungkinkan seseorang untuk dapat mengetahui posisi sanak keluarga, teman dan masyarakat. Baik posisi secara fisik, secara intelektual maupun secara moral mengenai suatu peristiwa.
5.      Media dapat bermanfaat sebagai alternatif hiburan yang membantu kita di dalam melepaskan diri dari problem yang sedang dihadapi atau lari dari perasaan jenuh.
Daftar Pustaka
Prof.Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos,M. Si, "Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi, Komunikasi di masyarakat", Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008
http://pelangii21sekretariis.blogspot.com/2010/01/pengertian-media-cetak.html



[1] Prof.Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos,M. Si, "Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi, Komunikasi di masyarakat", Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008, hal. 112
[3] http://pelangii21sekretariis.blogspot.com/2010/01/pengertian-media-cetak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini