Selasa, 22 September 2015

Ilmam Fachri Zen_Studi Kasus Kota Boyolali_Tugas 2

 

Nama               : Ilmam Fachri Zen

Jurusan            : Pengembangan Masyarakat Islam

NIM                : 11140540000017

 

            SEJARAH KOTA BOYOLALI : STUDI KASUS KOTA BOYOLALI

Kabupaten Boyolali (Bahasa Jawa:Hanacaraka Boyolali) adalah sebuah Kabupaten di provinsi  Jawa Tengah. Pusat administrasi berada di Kecamatan Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya.

Pembagian administratif

Kabupaten Boyolali terdiri atas 19 kecamatan yang dibagi lagi atas 260 desa dan 7 kelurahan Pusat pemerintahan berada di kecamatan Boyolali.

Di samping Boyolali, kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Sambi Apel, Bondowoso,  Sawit, Mojosongo, Simo, Karanggede, Andong, Musuk, Cepego dan Selo. Kawasan Ngemplak yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, kini telah dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan Solo Raya ke arah barat.

1.      Bagaimana sebuah Kota Boyolali dibangun ?

Asal mula Kota Boyolali menurut legenda nama Boyolali berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI. Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara dia dirampok oleh tiga orang yang mengira dia membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Salatiga. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya Ki Ageng berucap "Baya wis lali wong iki" yang dalam bahasa indonesia artinya "Sudah lupakah orang ini". Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama Boyolali.

2.      Mengapa Kota Boyolali penting saat ini?

A.    Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung Merapi yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo Boyolali-Cipego-Pelo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali.

B.     Kampung lele terletak di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit. Kampung lele merupakan usaha kementrian perikanan Indonesia untuk memenuhi target 2015 sebagai penghasil perikanan terbesar. Pembudidayaan ikan lele di Kampung Lele dianggap berhasil memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan baik lokal maupun nasional. Bahkan keberhasilan pembudidayaan ikan lele di kampung lele tidak hanya dikenal di skala nasional, melainkan hingga kawasan Asia Tenggara.

C.     Terletak 25 km dari Kota Boyolali kearah barat. Obyek Wisata Gunung Merapi salah satu gunung yang teraktif di dunia, selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek untuk mencapai puncak gunung Merapi 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung Merbabu 8 jam. Dengan mendaki puncak Merapi para pendaki dapat melihat matahari terbit "Sun Rise."

D.    Boyolali dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu susu dapat di olah menjadi keju oleh pabrik keju asal Boyolali yaitu keju Indrakila, didaerah Kecamatan Ampel juga terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.

E.     Banyak terdapat perindustrian di wilayah Boyolali yang dapat menampung tenaga kerja yang potensial. Mayoritas industri yang ada di wilayah Boyolali adalah bergerak dalam bidang tekstil, antara lain PT. Sari Warna Asli, PT. Safaritex, PT. Bupatex dll. Di Kecamatan Ampel misaalnya, telah disediakan Kawasan Industri baru yang luasnya berkisar 272-300 hektare (ha). Kawasan industri Boyolali dirancang untuk industri berbasis TPT terintegrasi, termasuk dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai dan fasilitas pusat pelatihan dan inovasi. Kawasan ini difokuskan untuk industri tekstil kering (garmen) karena keterbatasan air.

F.      Boyolali bisa disebut pula nieuw Zeeland van Java Belanda menyebut nieuw Zeeland untuk negara New Zealand. Boyolali dikarenakan mirip dengan Selandia Baru terkenal sebagai negara produsen susu dan daging sapi, begitupula dengan Boyolali yang merupakan produsen susu terbesar di Pulau Jawa. Boyolali juga dikenal sebagai pusat daging sapi lokal, dengan ampel sebagai tempat pemotongan hewan serta pusat produsen berbagai macam abon abon sapi.

 

3.      Apa yang membuat Kota Boyolali bertahan ?

Boyolali adalah kota yang terus mengalami perkembangan baik secara potensi maupun pembangunan. Dengan cukup banyak potensi yang terus dikembangkan secara baik, kota ini mampu bertahan dan terus berkembang. Melalui sektor sektor yang cukup vital, Boyolali terus mengalami peningkatan seperti pada sektor perikanan, sektor peternakan, sektor perindustrian maupun sektor perkebunan.

4.      Bagaimana pemimpin mengelola Kota Boyolali ?

Boyolali memiliki slogan pembangunan Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat). Pemerintah Kota Boyolali mampu membuat masyarakat Boyolali tertib dalam melakukan segala aktivitas yang produktif sehingga menghasilkan keajegan dalam masyarakat. Tidak hanya dalam aktivitas yang produktif saja namun masyarakat juga diajak untuk memperhatikan lingkungan sebagai titipan untuk anak cucu nanti dengan mengelola lingkungan demi terwujudnya lingkungan yang elok, rapi, sehat dan nyaman untuk masyarakat.

 

Daftar Pustaka

Asy'ari, Sapari Imam. 1993. Sosiologi Perkotaan dan Pedesaan. Surabaya:Usaha Nasional

Perpres No. 10 Tahun 2013 diakses pada 2015-09-21

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini