Selasa, 22 September 2015

Tugas Pengantar Sosiologi II _Farihatun Nasriyah (11150510000113) Jurnalistik A

Tugas Pengantar Sosiologi II

Farihatun Nasriyah (11150510000113) – Jurnalistik A

 

A.    Konflik Sosial

Konflik merupakan bagian dari kehidupan umat manusia yang tidak pernah dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena manusia sendiri merupakan makhluk konfliktis (homo conflictus) yaitu makhluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan dan persaingan baik sukarela maupun terpaksa. Sepanjang seorang masih hidup hampir mustahil untuk menghilangkan konflik dimuka bumi ini. Konflik menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Poerwadarminta (1976), adalah pertentangan atau percekcokan. Pertetangan sendiri bisa muncul ke dalam bentuk pertentangan ide maupun fisik antara dua belah pihak berseberangan.

Pada umumnya konflik diakibatkan oleh perbedaan pendapat, pemikiran, ucapan dan perbuatan. Sikap dasar tidak ingin menerima, menghargai, dan menghormati pendapat dan perbedaan inilah yang sering kali menjadi pemicu konflik. Konflik menjadi saluran dari akumulasi perasaan yang tersembunyi secara terus menerus yang mendorong seseorang untuk berperilaku dan melakukan sesuatu  berlawanan dengan orang lain. Sebuah keinginan ambisi yang kuat akan menyebabkan terjadinya konflik antar perorangan, sedangkan dorongan emosi yang kuat akan menyebabkan seseorang terlibat konflik dengan orang lain. Dan sebagian besar konflik merupakan pertarungan memperebutkan sumberdaya. Latar belakangnya adalah memperebutkan situasi aspirasi yang sedang meningkat diikuti oleh harapan yang menipis (Atran 2003:11), dan konflik umumnya (meski tidak selalu) memberikan kepada 'pemenang' bagian yang lebih besar dari tanah, modal, atau pengaruh dalam jangka pendek atau jangka panjang. Ini dapat barangkali menjelaskan mengapa tidak adanya kepastian mengenai sumberdaya berkaitan dengan perang di pelbagai masyarakat (Ember dan Ember 1992; Rappaport 1984). Namun demikian, sering menjadi perdebatan hangat apakah para pelaku didorong oleh kepentingan ekonomi, politik, budaya, ideologi, atau oleh kombinasi dari beberapa hal ini.

 

B.     Perebutan Sumberdaya

Sumberdaya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumberdaya merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumberdaya manusia, sumberdaya alam hayati, sumberdaya non hayati,dan sumberdaya buatan (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982). Dengan demikian, semua sumber baik manusia, materi, maupun energi yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia disebut sumberdaya (Manan, 1978). Adapun macam sumberdaya ada banyak, yang mana dua diantaranya adalah sumberdaya yang bisa diperbarui dan yang tidak bisa diperbarui. Akan tetapi, meskipun sumberdaya ada yang dapat diperbarui, hal itu memerlukan waktu yang lama sehingga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang semakin banyak dan bermacam-macam. Sumberdaya yang memadai dan terbatas seringkali bahkan hampir selalu menjadi perebutan, yang mana perebutan ini akan menimbulkan konflik. Menurut prespektif konflik sendiri, masyarakat terdiri dari individu-individu yang bersaing untuk sumberdaya yang terbatas. Jadi bukan hal yang tidak umum lagi jika terjadi perebutan sumberdaya.

 

 

C.    Contoh dalam kehidupan sehari-hari

·      Contoh konflik sosial 

-          Konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

-          Konflik Agama dan Etnis di Indonesia

-       Konflik Penggusuran Kampung Pulo

                                                            

·      Contoh perebutan sumberdaya

-    Konflik Perebutan Batik Indonesia oleh Malaysia

-    Konflik Perebutan Minyak dan Gas Bumi Papua oleh Negara Asing

 

Daftar Pustaka :

-          https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya

-          Asy'ari, Suaidi, Konflik Komunal di Indonesia Saat ini, 2003, Jakarta; Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta.

                                        

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini