Selasa, 22 September 2015

Syifa Nurohmah_studi kasus kota Bogor_tugas2

Nama : Syifa Nurohmah

NIM : 11140540000011

SEJARAH (SEBUAH) KOTA: STUDI KASUS KOTA BOGOR

Bagaimana sebuah kota dibangun?

Dalam perkembangannya sebuah kota berdasarkan tahap perkembanga kota dimulai dari tahap :

1.      Eopolis yaitu tahap perkembangan daerah kota yang sudah diatur ketahap kehidupan kota (kota kecamatan ).

2.      Polis yaitu tahap perkembangan kota yang masih ada pengaruh kehidupan agraris (kota kabupaten).

3.      Metropolis, yaitu tahap perkembangan kota sudah mengarah ke sektor industry.

4.      Megapolis, yaitu tahap perkembangan kota yang telah mencapai tingkat tertinggi diantaranya dengan dengan pemekaran atau perluasan kota.

5.      Trianopolis, yaitu tahap perkembangan kota yang kehidupannya sudah sulit dikendalikan baik masalah lalulintas, pelayanan maupun kriminalitas.

6.      Nekropolis, yaitu tahap perkembangan kota yang kehidupannya mulai sepi bahkan mengarah pada kota mati

 

Prof. Bintarto (1984 : 36) Kota adalah sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai oleh strata sosial ekonomi yang heterogen serta corak matrialistis. Kota sebagai hasil dari peradaban lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan Pedesaan sebagai "daerah yang melindungi kota" (P.J.M. Nas 1979 : 28). Kota seolah-olah mempunyai karakter tersendiri, mempunyai jiwa, organisasi, budaya atau peradaban tersendiri. Seperti sejarah kota Bogor berikut ini:

Sejarah Kota Bogor

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Barat dan letaknya berdekatan dengan kota Jakarta. Berbeda dengan kota- kota yang ada, kota Bogor ini letaknya berada di tengah- tengah daerah kabupaten Bogor sehingga menjadi pusat Wilayah Bogor. Mungkin, orang- orang sering mendengar bahwa kota Bogor tersebut dikenal sebagai kota Hujan karena memang pada kenyataannya kota ini sering mengalami hujan atau memiliki curah hujan yang tinggi. Karena keadaan tersebut sering kali kota Bogor dianggap sebagai penyebab terjadinya banjir yang ada di Ibu Kota atau Jakarta namun, sebenarnya kota Bogor tersebut merupakan wilayah yang letaknya didataran tinggi sehingga saat hujan terjadi air mengalir ke dataran yang lebih rendah namun karena telah berkurangnya daerah resapan air maka Jakarta sering mengalami Banjir. Selain keunikannya sebagai kota yang sering sekali turun hujan, ternyata kota Bogor juga menyimpan banyak sejarah termasuk asal- usul terbentuknya kota Bogor tersebut.

Menurut para ahli sejarah, konon Bogor pada jaman dahulu merupakan tempat berdirinya Kerajaan Hindu Tarumanegara yaitu pada abad ke-5. Selain itu kerajaan- kerajaan lainya juga mulai dibangun pada wilayah ini karena dulunya kota Bogor merupakan kota yang sangat tenang dan juga di halangi oleh banyaknya bukit dan gunung sehingga dipercaya aman dari serangan musuh. Salah satu kerajaan lain yang ikut berada di wilayah Bogor tersebut adalah Kerajaan Sunda dengan ibu kota pemerintahan Pakuan atau Padjajaran. Saat itu kerajaan Sunda tersebut dipimpin oleh Prabu Siliwangi atau yang disebut juga sebagai Sri Baduga Maharaja diresmikan penobatannya pada tanggal 3 juni dan tanggal tersebut hingga kini dijadikan sebagai hari lahir kota Bogor. Hal ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya prasasti- prasasti yang konon memiliki kekuatan ghaib sehingga dilestarikan sebagai wujud dan bukti sejarah.

Selain dikenal dengan sejarah kerajaannya, kota Bogor juga dikenal dengan sejarah colonial Belanda atau pada jaman penjajahan Belanda. Saat itu Bogor direncanakan untuk dibuat sebagai tempat perisitirahatan para Jendral Belanda yaitu Gubernur Jendral Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dengan membangun Istana Bogor serta dibangun pula Jalan Raya Deandless yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan kota Bogor. Selain itu saat Belanda menduduki wilayah Bogor, mereka mulai menyatukan daerah- daerah yang ada di Bogor dan juga menamai Puncak sebagai Biitenzorg yang berarti aman atau tentram.

Tak sampai disitu, setelah pasukan Belanda menyerah dan meninggalkan Bogor. Mulainya Inggris datang dan menguasai Bogor dibawah pimpinan Gubernur Jendral Raffles yang merenovasi halaman Istana Bogor menjadi Kebun Raya. Raffles juga merupakan orang yang pertama kali menemukan keberadaan Bunga Bangkai saat melakukan ekspedisi bersama dengan penduduk lokal Bogor. Sebelumnya pada saat pemerintahan Jepang, wilayah Bogor mengalami keterpurukan namun, semua itu kembali setelah jepang ditaklukan oleh Belanda dan mulailah dilakukan pembangunan. Seiring dengan berkembangnya jaman dan kemerdekaan Indonesia berhasil direbut kembali, wilayah Bogor mulai ditata dan ditetapkan wilayah administratifnya hingga kini.

Mengapa kota tersebut penting saat ini?

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang dekat dengan ibukota Indonesia yaitu Jakarta. Hal ini berdampak pada perkembangan pesat yang juga terjadi di Kota Bogor, khususnya pembangunan. Pembangunan pesat terjadi di Kota Bogor di segala sektor termasuk kawasan industri, Central Bussines District (CBD), perumahan, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota.

Teknologi akan membantu pemerintah daerah memperbaiki layanan publik. Langkah yang telah ditempuh pemeritahan kota Bogor sepanjang 2015. Kota Bogor telah menjalin kerja sama dengan IPB dalam emission project untuk menginstal detektor level polusi dikawasan perkotaan dan perumahan. Selain itu, kerja sama dengan IPB juga dilakukan untuk mendeteksi kondisi pohon di Kota Bogor berupa KTPnisasi pohon untuk mencegah pohon tumbang yang dapat memakan korban.

Langkah lain yang dilakukan Kota Bogor tahun ini termasuk menerapkan water census system. Inovasi ini berfungsi untuk memonitor level air di beberapa lokasi yang berpotensi berpotensi menimbulkan banjir. Yang tidak kalah penting, saat ini pun Kota Bogor mengambil kebijakan smart lighting system untuk penerangan jalan umum (PJU). Manfaatnya, program ini bisa mengurangi konsumsi energi dengan masa pakai lebih lama.

Inovasi yang memanfaatkan penggunaan teknologi ini, dibarengi dengan penyempurnaan baik dari segi SDM maupun responsifnya. Sehingga keberhasilan dari tiap program bisa teratur. Terutama untuk Bogor Green Room (BGR) yang baru diluncurkan 7 april 2015 lalu serta media aspirasi warga lewat jalur call center maupun twitter.

Apa yang membuat kota tersebut bertahan?

Kota Bogor mempunyai misi yang mampu mewujudkan pembangunan 2015-2019, ditempuh melalui enam misi pembangunan sebagai berikut:

1.      Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi dan komunikasi

Kota yang cerdas direpresentasikan oleh iklim lingkungan belajar yang tumbuh di tengah masyarakat. Hal ini diharapkan semakin berkembang dengan ketersediaan berbagai fasilitas yang mendorong kemudahan masyarakat untuk mengangkses pengetahuan, utamanya lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakat dapat mengakses informasi yang luas dan mendorong terjadinya proses pengambilan keputusan publik yang cerdas. Penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik dilakukan dengan basis Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi. Sistem Informasi Manajemen itu sekaligus menjadi decision support system sehingga proses pengambilan keputusan publik dapat dilakukan secara cerdas pula.

2.      Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur

Kota yang sehat mencerminkan masyarakat dengan kemudahan terhadap akses layanan kesehatan. Layanan kesehatan yang memadai kemudian diimbangi pula oleh kesadaran masyarakat dalam berperilaku sehat, mulai dari lingkungan rumah tangga sampai lingkungan perkotaan. Masyarakat yang sehat mendorong masyarakat yang lebih produktif sehingga masyarakat dapat memperoleh kesempatan berkarya secara maksimal. Kesempatan untuk berkarya inilah yang menjadi kunci menuju kemakmuran. Selain itu, ketersediaan barang-barang konsumsi yang terjangkau menjadi penunjang bagi kemakmuran sebuah kota.

3.      Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan

Wawasan lingkungan bukan hanya menjadi upaya namun juga menjadi budaya bagi setiap elemen masyarakat. Penerapan green city, rendah karbon, ramah lingkungan, penanganan sampah, diinternalisasikan sebagai gaya hidup. Kota yang berwawasan lingkungan didukung pula oleh peraturan-peraturan dan kebijakan yang menjamin upaya pelestarian dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan kota.

4.      Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorentasi pada kepariwisataan dan ekonomi kreatif

Masyarakat dengan individu-individu yang kreatif dapat menumbuhkan industri kreatif, yang pada akhirnya dapat bersinergi dalam mendukung tumbuhnya industri pariwisata. Masyarakat tersebut dapat tumbuh ditengah-tengah karakter kota yang kuat. Hal tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga upaya mendesain kota harus dilakukan secara komprehensif untuk seluruh sudut kota. Lanskap kota yang berbudaya menguatkan citra kota yang kemudian menjadi aset dan juga identitas kota. Hal tersebut diikuti dengan berkembangnya proses-proses kreatif sehingga industri-industri kreatif dapat terus tumbuh.

5.      Mewujudkan pemerintah yang bersih dan transparan

Pemerintah yang bersih merupakan pemerintah yang dapat menjamin tidak adanya praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dalam perjalanan roda pemerintahan. Reformasi birokasi menjadi syarat dalam menjalankan roda pemerintahan. Pemerintah aktif membuka diri bagi masyarakat dan juga membuka peluang-peluang kerjasama dengan berbagai pihak. Pemenuhan hak masyarakat akan informasi publik menjadi bagian dari upaya transparansi. Selanjutnya sinergitas dilakukan guna menyatukan berbagai potensi dan stabilitas kebijakan demi kemajuan pembangunan kota.

6.      Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat madani.

Peran moral agama dan kemanusiaan bukan hanya menjadi hal yang tumbuh dan mempengaruhi ranah individual saja, namun dapat menjadi nafas penggerak pembangunan kota. Kota berkembang dimana masyarakat hidup rukun dan damai. Setiap warga, kelompok, atau lembaga menjadi agen pembawa kedamaian dan penyadaran bagi sesama untuk menerapkan nilai moral, agama, dan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana pemimpin kota mengelola kota?

Masalah sampah menjadi program prioritas Pemkot Bogor yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJN) 2015-2019. Selain untuk menciptakan Bogor yang bersih juga untuk meraih Adipura. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memiliki 11 Bank Sampah, dan 12 tempat pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat.

Program Bank Sampah ini menjadi salah satu solusi mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA dan juga meminimalisir anggaran yang dikeluarkan untuk membuang sampah di TPA. Partisipasi Bank Sampah dan pengolahan 3R dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA sebesar 13%. Program ini untuk mendukung program pemerintah pusat yang menginginkan Indonesia bebas sampah pada 2020. Untuk itu, pihak DKP Kota Bogor nantinya bakal membuat Bank Sampah di tiap RW. Saat ini sudah ada 41 Bank Sampah yang di bangun. Jumlah itu akan bertambah karena DKP sendiri tahun 2015 akan menambah bank sampah lagi di kelurahan yang masih belum memiliki.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Thalla M, Kuliah Sosiologi Kota, Fakultas Social Politik, Universitas Hasanuddin,1972

                                                                                                                                                           

Azhari."sejarah asal-usul terbentuknya Kota Bogor". 22 september 2015. http://cekiwir.com/sejarah-asal-usul-terbentuknya-kota-bogor/

haryudi."Jalankan RPJN, Pemkot Bogor Juga Kejar Adipura".22 September 2015. http://metro.sindonews.com/read/1010222/171/jalankan-rpjn-pemkot-bogor-juga-kejar-adipura-1433762939

"visi dan misi pemerintah Kota Bogor". 22 September 2015. http://new.kotabogor.go.id/index.php/page/detail/2/visi-dan-misi#.VgI1Jo798_4

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini