Selasa, 22 September 2015

Risna Siti Rahmah_Studi Kasus Kota_Tugas2Soskot

Sejarah (Sebuah) Kota: Studi Kasus Kota

"Kota Sukabumi"

 

Selayang Pandang

Kota Sukabumi adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Sebelum mengetahui bagaimana kota Sukabumi dibangun, terlebih dahulu kita mengetahui selayang pandang Kota Sukabumi. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106o 45' 55'' Bujur Timur dan 106o 45' 10'' Bujur Timur, 6o 49' 29'' Lintang Selatan dan 6o 50' 44'' Lintang Selatan. Terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m diatas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29oC yang berjarak 120 Km dari Ibukota Negara (Jakarta) dan 96 Km dari Ibukota Propinsi (Bandung). Dengan luas wilayah 4.800,231 Ha. Memiliki penduduk sampai akhir Tahun 2002 tercatat 269.142 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 50 jiwa/Km2 yang tersebar.

Wilayah Kota Sukabumi seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi yakni: di Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Sebelah Barat dengan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Sebelah Timur dengan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

 

Sejarah

Membahas tentang sejarah sangat erat kaitannya dengan bagaimana sebuah kota dibangun. Jika berbicara mengenai sejarah bagaimana Kota Sukabumi dibangun, tentu saja banyak cerita yang begitu panjang dari asal-usul Kota Sukabumi dibangun. Secara singkat cikal bakal Kota ini adalah beberapa kampung seperti Cikole dan Paroeng Seah. Hingga seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole. Sedangkan nama Kota Sukabumi berasal dari bahasa sunda, yaitu Suka-bumen. Menurut keterangan mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman, mereka yang datang kesini tidak ingin pindah lagi karena suka atau senag bumen-bumen atau bertempat tinggal di daerah ini.

Pada tahun 1914 Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Sukabumi "Burgerlijjk Bestuur" dengan status "Gemeenteraad Van Sukabumi" dengan alasan bahwa di Kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian Selatan yang harus mendapatkan pelayanan yang istimewa.

 Sejak ditetapkannya Sukabumi menjadi Daerah Otonom pada bulan Mei 1926, maka resmi diangkat "Burgemeester" yaitu: Mr. GF.Rambonnet. Pada masa inilah dibangun sarana dan prasarana penting seperti Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, Gereja dan Pembangkit Listrik.

 

Studi Kasus (Perspektif Konstruktivis)

Setelah mengetahui selayang pandang dan sejarah singkat dari Kota Sukabumi, tentu ada beberapa persoalan, perkembangan, serta kemajuan di Kota tersebut. Hal ini berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, mengapa kota tersebut penting saat ini, apa yang membuat kota tersebut bertahan, dan Bagaimana pemimpin kota mengelola kota. Selain itu tentu saja ada peran atau tokoh yang mempelopori, menginisiasi, serta mendinamisasi dari semua perkembangan dan kemajuan Kota Sukabumi.

Berhubungan dengan peran atau tokoh yang mempelopori, hal ini lebih dikenal sebagai teori konstruktivis. Konstruksi sosial merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Peter L.Berger dan Thomas Luckman. Dalam menjelaskan paradigma konstruktivis, realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Individu adalah manusia yang bebas yang melakukan hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah korban fakta sosial, namun sebagai media produksi sekaligus reproduksi yang kreatif dalam mengkonstruksi dunia sosialnya (Basrowi dan Sukidin, 2002 : 194).

Mengapa Kota Sukabumi penting saat ini ? Kota Sukabumi penting saat ini karena Kota Sukabumi mengalami kemajuan dan perkembangan yang cukup pesat dari berbagai bidang. Baik dalam bidang kehidupan dan ekonomi, maupun dalam bidang sosial budaya dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut, seperti ditandaskan Wakil Walikota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, S.Ag., M.M.Pd., secara langsung telah berdampak pada kebutuhan penataan ruang wilayah, yang lebih akomodatif dan responsif, terhadap dinamika warga masyarakat perkotaan, terutama dari sisi pengembangan struktur dan pola ruang.

Tantangan bagi Kota Sukabumi diprediksi akan semakin berat dan kompleks, seiring dengan peningkatan infrastruktur transportasi yang sedang dibangun saat ini, yakni Jalan Tol Bocimi (Bogor – Ciawi – Sukabumi). Namun, disamping itu mengapa kota ini penting saat ini karena pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi berdampak positif terhadap iklim investasi di Kota Sukabumi. Meskipun realisasi pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Sukabumi kemungkinan dilaksanakan pada 2017, dari sekarang sudah banyak calon investor berencana berinvestasi di wilayah Kota Sukabumi. Tidak menutup kemungkinan ke depan akan mempermudah untuk menarik para pengusaha berinvestasi di Kota Sukabumi.

Apa yang membuat Kota Sukabumi bertahan ? Kota Sukabumi bisa bertahan tentu saja karena visi dan misi yang dimiliki oleh Kota Sukabumi. Selain itu usaha dan kinerja dari para pemimpin daerah beserta jajarannya. Mulai dari pemerintahan yang pertama hingga pemerintah saat ini. Yang lebih membuat Kota Sukabumi bisa bertahan tentu saja karena peran serta seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Sukabumi.

Sering dijumpai beberapa Walikota yang pernah menjabat meraih penghargaan, karena prestasi yang diraih oleh Kota Sukabumi. Seperti H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH., M. Si. Berkat inovasinya itulah ia kerap dianugrahi berbagai macam penghargaan, salah satunya adalah Satya Lancana Wirakarya dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu Walikota yang sekarang menjabat periode 2013-12018, H. Mohamad Muraz, SH., M.M. beserta wakilnya H. Achmad Fahmi, S.Ag., M. Mpd. yang akan mengambil langkah dan kebijakan, khususnya dalam menghadapi MEA.

Lalu bagaimana pemerintah mengelola Kota. Walikota Sukabumi H. Mohamad Muraz, SH., M.M. menandaskan , mengelola Pemerintahan Daerah Kota Sukabumi, kendati dengan luas wilayah yang relatif kecil dan jumlah penduduk yang lebih sedikit, namun kompleksitas permasalahan yang dihadapi tidak kalah pelik dan rumit.

Secara umum, permasalahan yang dihadapi di Kota Sukabumi, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga masalah utama. Antara lain masalah pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dari identifikasi masalah yang dihadapi tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi berupaya optimal, terutama dalam mencari jalan keluarnya yang terbaik, melalui rumusan Visi Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2005-2025, yakni Terwujudnya Kota Sukabumi, Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Perdagangan di Jawa Barat, Berlandaskan Iman dan Taqwa.

Pendekatan yang pertama, senantiasa berorientasi pada pelayanan publik. Sedangkan pendekatan yang kedua, yakni berorientasi pada hukum dan aturan yang berlaku. Di dalam Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan secara jelas, bahwa Negara Indonesia berdasar pada hukum atau rechsstaat, tidak berdasar pada kekuasaan belaka atau machsstaat. Pada implementasinya, prinsip ini menjadi ruh dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Sebagai konsekuensi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, seluruh aparatur pemerintahan tidak boleh berdasarkan pada kemauan pribadi, akan tetapi harus berdasarkan pada aturan dan panduan yang memayunginya. Dalam konteks birokrasi modern terutama pada satuan-satuan kerja yang langsung melayani masyarakat, mensyaratkan adanya SOP (Standar Operating Procedur) yang diatur secara jelas dan terukur.

 

DAFTAR BACAAN

Sukabumikota.go.id (Website Resmi Pemerintah Kota Sukabumi)

Redaktur. 2015. Mengelola Pemerintahan Kota Sukabumi, (Online), (http://sukabumikota.go.id/post/14052015-mengelola-pemerintahan-daerah-kota-sukabumi-.html. diakses 14 Mei 2015).

SKPD Kota sukabumi. 2015. Kota Sukabumi Senantiasa Mengalami Kemajuan dalam Segala Bidang, (Online), (http://sukabumikota.go.id/post/25082015-kota-sukabumi-senantiasa-mengalami-kemajuan-yang-cukup-pesat-dalam-berbagai-bidang-.html. diakses 25 Agustus 2015).

SKPD Kota Sukabumi. 2015. Pemerintah Kota sukabumi Akan Segera Mengambil Langkah dan Kebijakan, (Online), (http://sukabumikota.go.id/post/13092015-pemerintah-kota-sukabumi-akan-segera-mengambil-langkah-dan-kebijakan-.html. diakses 13 September 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini