Emile Durkheim
1. Suicide (Bunuh Diri)
Durkheim sampai pada puncak analisisnya drngan mencari sebuah hukum sosiologi yang menjadi poin umum semua kesimpulan parsial yang terlihat tidak memiliki kaitan.Selanjutnya ia memahami bahwa keluarga,agama,dan masyarakat politik sama –sama merupakan kelompok sosial yang mendefinisikan identitas individu ,dan ketika kelompok itu terlalu lemah ,maka individu akan kehilangan tanda pengenalnya.Akhirnya Durkheim mengerahkan segala kemampuannya untuk mengajukan hukum umum yang cukup dahsyat,yaitu bahwa: bunuh diri bervariasi menurut trbaliknya tingkat integritas kelompok sosial di mana individu menjadi anggotanya.
Teori bunuh diri Durkhrim bisa dilihat lebih jelas jika kita mencermati hubungan jenis-jenis bunuh diridengan dua fakta sosial utamanya integritas dan regulasi.Integrasi merujuk pada kuat tidaknya keterikatan dengan masyarakat.Regulasi merujuk pada tingkat paksaan eksternal dirasakan individu. Menurut Durkheim,dua arus sosial ituadalah variabel yang saling berkaitan dan angka bunuh diri akan meningkat ketika salah satu arus menurun dan yang lain meningkat.Ada empat jenis bunuh diri,yaitu:
A. Bunuh Diri Egoistis
Tingginya angka bunuh diri egoidtid dapat ditentukan dalam masyarakat atau kelompok dimana individu tidak berinteraksi dengan baik dalam unit sosial yang luas.Lemahnya integrasi ini melahirkan perasaan bahwa individu bukan bagian dari masayarakat dan masyarakat bukan pula bagian dari individu.Durkheim percaya bahwa bagian paling baik dari manusia moralitas,nilai,dan tujuan kita berasal dari masyarakat.
B. Bunuh Diri Altruistis
Bunuh diri Altruistis terjadi ketika integritas sosial sangat kuat.Dapat dikatakan individu terpaksa melakukan bunuh diri.Salah satu contoh paling tepat adalah bunuh diri massal dari pengikut Pendeta Jim Jones di Jonestwon.Guyana ,pada tahub 1978.Mereka memperoleh racun secara sembunyi-sembunyi lalu menenggaknya kemudian diikuti oleh anak-anak mereka.Mereka terang-terangan melakukan bunuh diri karna memiliki integritas yang sangat erat dalam sebuah kelompok sebagai pengukit fanatik jones.
C. Bunuh Diri Anomik
Bunuh diri anomik terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat terganggu.Gangguan itu akan membuat individu merasa tidak puas karena lemahnya kontrol terhadap nafsu mereka,yang akan bebas berkeliaran dalam ras yang tidak pernh puas terhadap kesenangan.
D. Bunuh Diri Fatalitis
Persoalan yang tidak terlalu banyak dibahas Durkheim adalah tipe bunuh diri fatalisti.Dia hanya membahas dalam suatu catatan kaki dalam suicide (Besnard 1993).Bunuh diri fatalistis terjadi ketika regulasi meningkat.Conton dari bunuh diri ini adalah budak yang menghabisi hidupnya karena putus asa karena regulasi yang menekan tindakannya.Regulasi tekanan yang terlalu banyak akan melepaskan arus kesedihan,yang pada gilirannya,menyebabkan peningkatan angka bunuh diri fatalistis.
2. The Rule Of Sosiologiycal methode (Peraturan Metode Sosiologi)
Setidak-tidaknya ada lima aturan funda mental dalam metode durkheim,yaitu:
A. Mendefinisikan objek yang dikaji secara objektif
Disini yang menjadi sasaran adalah sebuah peristiwa sosial yang bisa diamati diluar kesadaran individu.Definisi tidak boleh mengandung prasangka terlepas dari apapunyang kira-kira akan menjadi kesimpulan studi.Contohnya,sebagai mahasiswa jurusan pendidikan,Surkheim berminat pada tujuan yang definitif:
"Pendidikan adalah tindakan yang dilaksanakan oleh generasi-generasi dewasa kepada generasi yang belum dewasa dalam kehidupan sosial.Pendidikan bertujuan untuk membangkitkan danmengembangkan sejumlah kondisi fisik,intelektual dan moral pada anak seperti yang dituntut masyarakat politik terhadap si anakn dalam keseluruhan dan milieu sosial yang diperuntukannya.
B. Memilih salah satu atau beberapa kriteria yang objektif
Dengan demikian dalam bukun pertamanya (De la division du travail social atau pembagian kerja secara sosial) Durkheim mempelajari berbagai bentuk solidaritas sosial uang berbeda-beda dari sudut huku.Begitu pula ia berusaha mencari penyebab tindakan bunuh diri dengan mempergunakan angka kematian akibat bunuh diri.Namun,masih harus lebih banyak diperhatikan tentang kriteria-kriteria dalam mengajukan analisis tersebut.
C. Menjelaskan Kenormalan Patologi
Ada nenerapa situasi yang bersifat kenetulan dan sementara yang bisa mengacaukan keteraturan peristiwa.Jadi kita harus bisa membedakan situasi-situasi normal yang menjadi dasar kesimpulan-kesimpulan teoritis.Dapat kita bandingkan pemikiran dengan metode ideal tipikan dari Max Weber.Yang riil selalu terlihat orisinal dalam kompleksitasnya,namun bisa pula kita mencaru struktur dari ciri khas yang menonjol ini.
D. Menjelaskan masalh sosial secara "sosial"
Sebuah peristiwa sosial tidak hanya bisa dijelaskan lewat keinginan individual yang sadar,namun juga melalui peristiwa atau tindakan sosial sebelumnya.Setiap tindakan kolektif mempunyai satu signifikansi dalam sebuah sistem interaksi dan sejarah.Inilah yang disebut metode fungsionalis.
E. Mempergunakan Metode Komparatif Secara Sistematis
Inilah semua hal yang telah kita singgung diatas.Hanya komparativisme terhadap ruang dan waktu yang memungkinkan hal ini berakhir dengan suatu demosntrasi sosiologis.
Sumber : George Ritzer (Douglas J. Goodman),Teori sosiologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar