Selasa, 17 September 2013

Nurdin Araniri_Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) III_ Tugas Kedua_Struktur Sosial Perkotaan

Nama                          : Nurdin Araniri

NIM                            : 1112054000010

Jurusan/semseter       : Pengembangan Masarakat Islam / III

1.      Struktur Sosial

Secara umum Pengertian Struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, di dalam struktur sosial  tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku. Struktur Sosial merupakan bangunan/jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.

Pengertian struktur sosail menurut para ahli:

v  Emile Durkhiem

Emile Durkheim berpandangan bahwa struktur sosial itu terdiri dari norma-norma dan nilai-nilai dan melalui sosialisasi kita mempelajari defenisi-defenisi normatif ini, hanya melalui proses ini yang membuat anggota-anggota masyarakat menjalankan kehidupan sosial mereka.

Bagi Durkheim walaupun kita mungkin menganggap dapat memilih perilaku tertentu untuk berinteraksi dengan orang lain, dalam realitasnya pilihan sebenarnya sudah disediakan oleh sistem nilai dan sistem norma untuk kita.

Durkheim mengungkapkan bahwa pencapaian kehidupan sosial manusia dan eksistensi keteraturan sosial dalam masyarakat yang disebut Solidaritas Sosial, dimantapkan oleh sosialisasi, yang melalui proses tersebut manusia secara kolektif belajar standar-standar atau aturan-aturan perilaku. Hal ini kemudian disebut oleh Durkheim dengan Fakta Sosial.

v  Talcott Parsont

Menurut Talcott Parsons, struktur sosial adalah keterkaitan antar manusia. Struktur sosial mengatur sistem kepribadiaan, dan kepribadian mengatur organisme.

Asumsi dasar Talcott Parsons adalah Teori Fungsionalisme Struktural, yaitu bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan tertentu yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat adalah merupakan kumpulan sistem-sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan.

Teori Fungsionalisme Struktural yang mempunyai latar belakang kelahiran dengan mengasumsikan adanya kesamaan antara kehidupan organisme biologis dengan struktur sosial dan berpandangan tentang adanya keteraturan dan keseimbangan dalam masyarakat tersebut dikembangkan dan dipopulerkan oleh Talcott Parsons.

v  Niklas Luhmann

Struktur sosial berkembang untuk menjadikan komunikasi yang mustahil (improbable) menjadi lebih mungkin (probable). Misalnya, mengatakan "selamat siang" kepada orang tertentu pada waktu tertentu adalah tidak mungkin, tetapi struktur sosial membuat salam menjadi normatif pada lingkungan tertentu, memberi kita sejumlah cara terbatas yang dapat diterima untuk memberi salam kepada orang-orang, dan memastikan bahwa pihak yang disapa akan memahami ucapan salam dengan cara yang hampir sama dengan yang dimaksudkan oleh si pemberi  salam.

Luhmann berusaha menunjukkan bahwa observasi atas masyarakat tidaklah arbitrer karena "ada kondisi struktural untuk representasi yang masuk akal, dan ada tren historis dalam evolusi semantik yang sangat membatasi luasnya variasi. Teori sosiologi mampu mengenali koneksi-koneksi dari jenis korelasi antara struktur sosial dan semantik" (1997). Studi Luhmann merekonstruksi penggunaan historis dan makna istilah itu dalam kaitannya dengan perubahan struktur sosial, mengambil semantik sebagai sebuah ekspresi dari interpretasi struktur sosial. Jadi, cara yang tepat untuk mengamati masyarakat secara sosiologis adalah investigasi perubahan semantik dalam relasinya dengan struktur sosial yang berubah. Luhmann telah berusaha keras menjelaskan perkembangan, misalnya, semantik moralitas, individualitas, hukum, pengetahuan, puisi, dan cinta. Metode ini adalah bagian dari sosiologi pengetahuan dan dapat dipakai dalam tugas umum pengembangan teori tentang masyarakat.

v  Anthony Giddens

Strukturasi memandang pentingnya praktik sosial baik dalam aksi maupun struktur kehidupan masyarakat. Struk­turasi mengacu pada "suatu cara dimana struktur sosial (social structure) diproduksi, direproduksi, dan diubah di dalam dan melalui praktik". Pengertian strukturasi dikaitkan dengan konsep dualitas struk­tur, dimana struktur-struktur diproduksi dan direproduksi baik oleh tindakan-tindakan manusia maupun melalui me­dium tindakan sosial.

 

2.      Struktur Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan yang mana kita ketahui itu selalu identik dengan sifat yang individual, matrealistis, penuh kemewahan,di kelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik yang besar. Asumsi kita tentang kota adalah tempat kesuksesan seseorang.

Masyarakat  perkotaan lebih dipahami sebagai kehidupan komunitas yang memiliki sifat kehidupan dan ciri-ciri kehidupannya berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Dalam struktur masyarakat perkotaan yang sering sekali nampak adalah heterogenitas dalam ciri-ciri sosial, psikologis, agama, dan kepercayaan, adat istiadat dan perilakunya. Dengan demikian struktur masyarakat perkotaan sering mengalami interseksi sosial, mobilitas sosial, dan dinamika sosial. Lapisan sosialnya lebih didominasi oleh perbedaan status dan peranan di dalam struktur masyarakatnya. Di dalam struktur masyarakat modern lebih menghargai prestasi daripada keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini