Selasa, 17 September 2013

Yulia Nur Shofiani KPI 1C Tugas 2 Emile Durkheim

The Rule Of Sociological Methode

Di Dalam buku ini menyatakan ada lima aturan fundamental metode durkheim, yaitu:

1. Mendefinisikan objek yang dikaji secara objektif
Dalam metode ini yang menjadi sasaran adalah sebuah peristiwa
sosial yang bisa diamati di luar kesadaran individu. Definisi tidak boleh mengandung prasangka terlepas dari apapun yang kira-kira akan menjadi kesimpulan studi.
2. Memilih satu atau beberapa kriteria yang objektif
Durkheim mempelajari berbagai bentuk solidaritas sosial yang
berbeda-beda dari sudut hukum. Ia berusaha mencari penyebab tindakan bunuh diri dengan menggunakan angka kematian akibat bunuh diri. Namun masih harus lebih banyak diperhatikan tentang kriteria-kriteria dalam mengajukan analisis tersebut.
3. Menjelaskan kenormalan patologi
Ada beberapa situasi yang bersifat kebetulan dan sementara yang
bisa mengacaukan keteraturan peristiwa. Jadi kita harus bisa membedakan situasi-situasi normal yang menjadi dasar kesimpulan teoritis.
4. Menjelaskan masalah sosial secara "sosial"
Sebuah peristiwa sosial tidak hanya bisa dijelaskan lewat keinginan
individual yang sadar, namun juga melalui peristiwa atau tindakan sosial sebelumnya.
5. Mempergunakan metode komperatif secara sistematis
Inilah semua hal yang telah kita singgung di atas. Hanya
komparativisme terhadap ruang dan waktu yang memungkinkan hal ini berakhir dengan suatu demonstrasi sosiologis.


Sucide

Pada puncak analisisnya Durkheim mencari sebuah hukum
sosiologi yang menjadi point umum semua kesimpulan parsial yang terlihat tidak memiliki kaitan. Akhirnya Durkheim mengerahkan segala kemampuannya untuk mengajukan hukum umum yang cukup dahsyat, yaitu bahwa: "bunuh diri bervariasi menurut terbaliknya tingkat integrasi kelompok social dimana individu menjadi anggotanya"
Formula yang diungkapkan dalam Les Regles de la Methode
sociologique yang diterapkan Emile Durkheim dalam studinya tentang bunuh diri (1897) adalah: "Fenomena-fenomena sosial merupakan benda dan harus diperlakukan sebagaimana benda".

Ada 3 jenis bunuh diri menurut Emile Durkheim:

1. Bunuh diri egoistis

Agama, keluarga, dan masyarakat politik sama-sama merupakan kelompok sosial yang mendefinisikan identitas si individ. Ketika ia melemah atau terputus, individu akan kehilangan tempat bernaung dan mundur ke arah dirinya sendiri, yaitu kepada egonya. Dari sinilah asalnya istilah yang agak sesuai denganistilah yang dipakai biasanya yaitu "bunuh diri egoitis"

2. Bunuh diri altruistis
Sebaliknya jika integrasi sosial terlalu kuat dan individu teralu terkungkung, maka bisa saja menghasilkan "alturisme intens" yang menyebabkan orang melakukan bunuh diri.

3. Bunuh diri anomik
Dalam proses sosialisasi ternyata integrasi sosial bisa menunjukan adanya defisiensi lewat akses kekurangannya, maka hal yang sama juga terjadi bagi peraturan sosial yakni ketika dominasi intelektual atau moral kelompok melemah, individu akan menghadapi sendiri keinginan dan nafsunya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini