FILSAFAT KOMUNIKASI
Komunikasi menurut harold Laswell bahwa "komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan "siapa", "mengatakan apa", "dengan saluran apa", "kepada siapa" dan dengan akibat atau hasil apa" (Who? Says what? In which channel?to whom? Whit what effect?). Komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia. Dari manusia kepada manusia bahwa manusia dalam komunikasi itu penting . dalam komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, yakni komunikator, pesan dan pernyataan, dan komunikan. Dua dari tiga komponen itu, yakni komunikator dan komunikan adalah manusia dengan segala kompleksitas kejiwaannya.
Sedangkan, definisi Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnyaa, sifatnya, tatananya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya (O.Uchajana: 2003). Artinya Menurut Prof. Onong Uchjana Effendi (2003:321), filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, dan komprehensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodenya.
Dalam komunikasi dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu yang pertama perspektif psikologis dan yang kedua perspektif mekanis. Prespektif psikologis dalam proses komunikasi hendak memperlihatkan bahwa komunikasi adalah aktivitas psikologi sosial yang melibatkan komunikator, komunikan, isi pesan, lambang, sifat hubungan, presepsi, proses decoding, dan enconding. Prespektif mekanis memperlihatkan bahwa proses komunikasi adalah aktivitas mekanik yang dilakukan oleh komunikator, yang sangat bersifat situasional dan kontekstual.
Proses komunikasi yang begitu kompleks dan juga tidak sederhana tersebut, refleksi komunikasi diperlukan untuk mendapatkan prespektif yang lebih luas dan komprehensif. Refleksi proses komunikasi tersebut sering dimasukkan dalam disiplin filsafat komunikasi.
Bidang komunikasi, meliputi komunikasi sosial, organisosial, bisnis, politik, internasional, dan komunikasi antar budaya, pembangunan, tradisional dan lain-lain.
· Pemikiran Richard L. Laningan
Richard L. Laningan secara khusus membahas analisis filosofis atas proses komunikasi. Filsafat dalam disiplin ilmu komunikasi biasanya meletakkan titik refleksinya pada pertanyaan-pertanyaan :
Ø Apa yang kamu ketahui? (masalah ontologi atau metafisika)
Ø Bagaimana aku mengetahuinya? (masalah epistemologi)
Ø Apakah aku yakin? (masalah aksiologi)
Ø Apakah aku benar? (masalah logika).
· Pemikiran Whitney R. Mundt
Whitney R. Mundt tidak memperhitungkan filsafat komunikasi sebagai filsafat yang sebenarnya. Filsafat komunikasi menampilkan kekuatan media dan prinsip-fungsi media berikut hubungannya dengan negara. Mundt dalam filsafatnya menyatakan penjelasan keterpautan pemerintah dengan jurnalistik dimana keseimbangan kekuatan selalu bergeser (Onong: 2003).
Menurut Mundt, pers terbagi menjadi lima, yakni :
1. Otoriter, yaitu sistem pers dimana ada sensor dan lisensi dari pemerintah. Pemerintah menekan kritik sehingga kekuasaan terpelihara.
2. Sosial-otoriter, yaitu pers dimiliki oleh pemerintah atau partai pemerintah untuk melengkapi pers guna mencapai tujuan ekonomi nasional dan tujuan filsafati.
3. Libetarian, yaitu ketiadaan pengawasan pemerintah (kecuali undang-undang tentang fitnah dan cabul), untuk menjaminberkembangnya gagasan secara bebas (free market place of ideas)
4. Sosial-Libetarian, yaitu pengawasan pemerintah secar minimal untuk menyumbat saluran-saluran komunikasi dan untuk menjamin semangat operasional dari filsafat libetarian.
5. Sosial-sentralis, yaitu kepemilikan pemerintah atau lembaga umum dengan saluran komunikasn terbatas untuk menjamin semangat operasional dari filsafat libetarian.
Daftar Pustaka :
Mufid Muhammad, Etika dan Filsafat Komunikasi, Jakarta: Kencana: 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar