Luthfi Achmad Alfarisi
1112051000073
KPI 5C
FILSAFAT KOMUNIKASI
Filsafat dalam bahasa inggris yaitu Philosophy, adapun dalam bahasa Yunani Yunani yaitu Philosophia, yang berarti " cinta kepada pengetahuan " dan terdiri dari dua kata philo dan sophia; Philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu; sophia artinya kebijakan yang berarti pandai, Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut "philosopos atau Filusuf" dalam bahasa arab "falsafah". Cinta kepada pengetahuan adalah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai jalan hidupnya, dengan katan lain orang yang mengabdikan dirinya untuk pengetahuan.
Komunikasi tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia sehari - hari, karena komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian dan penerimaan lambing-lambang (pesan) yang mengandung arti atau makna antara komunikator dan komunikannya agar terwujudnya kesamaan makna dan kebersamaan. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Dengan adanya komunikasi berarti adanya interaksi antar manusia. Interaksi terjadi pabila ada dua orang yang melakukan aksi dan interaksi. Kemudian Filsafat komunikasi menurut Onong Ucahana Efendy adalah uatu disiplin ilmu yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis,kritis, dan holistik tentang teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensinya.Lalu menurut Richard Lanigan, Filsafat komunikasi adalah upaya menjawab pertanyaan:Apa yang aku ketahui Bagaimana aku mengetahuinya ,Apakah aku yakin, Apakah aku benar. Filsafat komunikasi merupakan suatu studi
dengan objek formal filsafat, sedangkan objek materialnya adalah komunikasi, yang tak lain adalah "pernyataan antar manusia baik secara langsung maupun tidak langsung". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi merupakan kajian reflektif secara mendalam hingga menyentuh hal-hal esensial, berbagai fenomena dalam proses komunikasi, baik itu unsur komunikasi, prinsip komunikasi hingga model-model komunikasi. Pada hakikatnya komunikasi menjadi suatu kajian yang penting, mengingat berbagal permasalahan sering muncul dalam proses komunikasi antar manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi itu erat kaitannya dengan kodrat manusia yang menjadi makhluk sosial, dimana tiap dari individu manusia membutuhkan keberadaan orang lain dan hidup bersama orang lain dalam sosialitasnya. Perbedaan adalah satu hal yang tidak dapat dielakkan, sehingga diperlukan suatu komunikasi untuk menyamakan persepsi, pengertian dan pemahaman antara
satu orang dengan orang lain. Dapatlah disimpulkan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mutlak bagi keberlangsungan proses sosialisasi manusia. Hakikat komunikasi tidak lain adalah proses pernyataan dan pemaknaan antar manusia. Peryataan tersebut baik berupa pikiran dan perasaan yang kemudian dikomunikasikan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
Para ahli sepakat bahwa landasan dari ilmu komunikasi yang pertama adalah filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari ethos, pathos, dan logos berdasarkan teori Aristoteles dan Plato. Ethos merupakan komponen filsafat yang mengajarkan ilmuwan tentang pentingnya rambu-rambu normatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi hubungan antara ilmu dan masyarakat. Pathos merupakan komponen filsafat yang menyangkut aspek emosi atau rasa yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang senantiasa mencintai keindahan, penghargaan, yang dengan ini manusia berpeluang untuk melakukan improvisasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Logos merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan pada pemikiran yang bersifat nalar dan rasional, yang dicirikan oleh argument-argumen yang logis. Manusia sebagai mahluk sosial akan selalu berhubungan dengan manusia lain melalui komunikasi.
Retorika sebagai ilmu mengenai pernyataan antar manusia diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles. Gagasan awal mengenai pernyataan antarmanusia dinyatakan dalam model sederhana, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Perkembangan selanjutnya menjadi ilmu komunikasi dengan model yang lebih rumit, ada komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek. Istilah komunikasi berasal dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam arti maknanya. Berkomunikasi berarti mempunyai tujuan untuk punya arti yang sama. Kajian komunikasi dari sudut pandang filsafat ilmu komunikasi dimaksudkan agar pemahaman terhadap proses komunikasi bersifat radikal atau mendalam, sistematis dan menyeluruh. Kajian ini dimaksudkan untuk mendapatkan esensi atau hakikat komunikasi. Pernyataan ini adalah pesan. Sebelum pesan sampai pada khalayak atau penerima pesan, haruslah dilakukan pertimbangan. Mempelajari komunikasi sebagai ilmu akan menjadi dasar bagi seseorang untuk memahami
komunikasi dari tinjauan filsafati. Mengerti filsafat ilmu komunikasi akan mempermudah seseorang dalam menyusun pikirannya sebagai isi pesan komunikasi. Isi pesan yang tersusun secara logis, etis dan estetis merupakan usaha agar proses komunikasi efektif.
SUMBER :
Effendy., Onong Uchjana, 2000, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar