Senin, 20 Oktober 2014

Tugas 4_ Wita Eka Sucita (1112051000126) KPI 5E

Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia adalah komunikasi. Manusia diciptakan untuk bersama-sama melalui interaksi dengan sesamanya. Dengan komunikasi yang baik, interaksi yang terjadi semakin lancar dan dapat membangun hubungan yang baik. Pada dasarnya kehidupan manusia dalam melakukan interaksi sesamanya selalu berkomunikasi, karena segala aspek dalam aktivitas kehidupannya ada hubungannya dengan komunikasi, bahkan beberapa pakar memperlakukan komunikasi sebagai sentral, sementara yang lain melihat sebagai pelengkap, namun komunikasi perlu disana.
Adapaun kata komunikasi dalam buku Filsafat dan Etika Komunikasi, Kismiyati El Karimah dan Uud Wahyudi "komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin, communis yang berarti sama. Istilah pertama communis paling sering disebut sebagai asal-usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip, sehingga komunikasi disebut sebagai proses sharing di antara pihak-pihak yang melakukan aktivitas komunikasi tersebut" (27:2010). Menurut Lewis, komunikasi adalah proses yang menunjukan bahwa seseorang mengarungi ketidakpastian mengenai penyimpangan dengan mendeteksi isyarat yang diberikan padanya agar menjadi relevan terhadap penyimpangan tersebut (Lewis,1963).
Ilmu komunikasi adalah suatu ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan ini pesannya kepada manusia lain (Hoeta Soehoet). Menurut Berger dan Chaffe dalam bukunya Handbook of Communication Science, ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem, tanda, dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem dan lambang-lambang.
Para ahli sepakat bahwa landasan ilmu komunikasi yang pertama adalah filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan logos dari teori Aristoteles dan Plato. Filsafat jika merujuk eksistensinya dalam berinteraksi, dan karena itu teori-teori komunikasi yang banyak dipengaruhi bidang filsafat yaitu tentang retorika, yang diperkenalkan oleh Aristoteles dianggap identik dengan ilmu komunikasi. Bahkan dalam merujuk pengelompokan group and public communication, Griffin melihat kontribusi pada teori; The Rhetoric (Aristoteles), Dramatism (Burke), dan Narrative Paradigm (Fisher).
Filsafat komunikasi adalah "Disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fudamental,metodologis, sistematis, analisis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi. Filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman (verstehen) seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan dengan metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya (Onong U. Effendy). Menurut Richard Lanigan, filsafat komunikasi adalah upaya menjawab pertanyaan: (1) apa yang kamu ketahui?, (2) bagaimana aku mengetahuinya?, (3) apakah aku yakin?, (4) apakah aku benar?.
Referensi:
Aang Ridwan, Filsafat Komunikasi, Bandung: Pustaka Setia, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini