Senin, 20 Oktober 2014

tugas-4 Etika dan Filsafat Komunikasi

 
Nama : Wiji Lestari
Nim   : 1112051000093
Kelas : KPI 5C                           
                                               Filsafat Komunikasi
Filsafat berasal  dari  bahasa  Yunani,  philosophia.  Philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu timbul usaha untuk mencapai yang dicintai atau diinginkan itu. Sophia artinya kebijaksanaan, kepandaian, atau pengertian yang mendalam. Secara sederhana, menurut arti harfiahnya, filsafat boleh diartikan: cinta kepada kebijaksanaan.
Menurut  Aristoteles  (384 SM - 322SM) :  Filsafat  adalah  ilmu  pengetahuan  yang  meliputi  kebenaran,  yang  di dalamnya  terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
Al-Farabi , filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud  yang  bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris disebut communication berasal dari bahasa Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama berarti "sama" maknanya. Antara pemberi pesan (komunikator)  dan penerima pesan  (komunikan) pada akhirnya mempunyai persamaan makna. Berkomunikasi berarti mempunyai tujuan yang sama.
Menurut harold Laswell   : "komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan "siapa", "mengatakan apa", "dengan saluran apa", "kepada siapa" dan dengan akibat atau hasil apa" (Who? Says what? In which channel?to whom? Whit what effect?). 
Proses komunikasi dapat dilihat dalam dua prespektif besar, yaitu perspektif psikologis dan mekanis. Prespektif psikologis dalam proses komunikasi hendak memperlihatkan bahwa komunikasi adalah aktivitas psikologi sosial yang melibatkan komunikator, komunikan, isi pesan, lambang, sifat hubungan, prersepsi, proses decoding, dan encoding. Perspektif mekanis memperlihatkan bahwa proses komunikasi adalah aktivitas mekanik yang dilakukan oleh komunikator, yang sangat bersifat situsional dan kontekstual.
Bidang komunikasi meliputi komunikasi sosial , organisasional, bisnis, politik, internasional, komunikasi antar budaya, pembangunan, tradisional dan lain-lain.


Menurut Prof. Onong Unchjana (2003: 321), filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan konprehensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik dan metode-metodenya.
Richard L. Laningan secara khusus membahas analisis filosofis atas proses komunikasi. Filsafat dalam disiplin ilmu komunikasi biasanya meletakkan titik refleksinya pada pertanyaan-pertanyaan :  Apa yang kamu ketahui? (masalah ontologi atau metafisika),  Bagaimana aku mengetahuinya? (masalah epistemologi), Apakah aku yakin? (masalah aksiologi),  Apakah aku benar? (masalah logika).
 
Referensi  
Mufid, Muhammad,  Etika Dan Filsafat Komunikasi,  Kencana Prenada Media Group: Jakarta, 2010.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini