Senin, 20 Oktober 2014

Gilang Sakti/1112051000161/tugas3/KPI_5 (posting ulang)

Tugas Ke-3

Gilang Sakti Perdana

KPI V D/ 1112051000161

 

A.    Definisi Filsafat

Kata filsafat berasal dari "philosophia" (bahasa Yunani), yang artinya "mencintai kebijkasanaan". Sedangkan dalam bahasa inggris disebut denga istilah "philosophy", dan dalam bahasa arab disebut dengan istilah "falsafah", yang biasa diterjemahkan dengan "cinta kearifan".

Menurut Rene Descartes (1596-1950), filsafat sebagai kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.  Sedangkan menurut Al-Kindi ( 801-873), al-kindi adalah seorang muslim pertama, menurutnya filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu dalam batas-bats kemampuan manusia, karena tujuan para filosof dalam berteori adalah mencari kebenaran, maka dalam praktiknyapun harus menyesuaikan dengan kebenaran pula.

 

B.     Unsur-unsur Filsafat

1)      Ontologi

Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Dengan demikian Ontologi adalah hakikat yang Ada (being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran.

 

2)   Epistemologi

Epistemologi juga sering disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme, yang artinya pengetahuan, dan logos yang artinya ilmu atau teori. Jadi epestemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal-usul dan mula atau sumber, struktur, metode, dan syahnya pengetahuan

 

3)   Aksiologi

Istilah aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai, dan logos yang berarti ilmu atau teori. Jadi aksiologi adalah "teori tentang nilai". Nilai yang dimaksud adalah   sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai

 

C.    Metode Filsafat

Ada tiga metode yang digunakan untuk memecahkan problema-problema filsafat, yaitu:

1)      Metode Deduktif : Suatu metode berpikir di mana suatu kesimpulan ditarik dari prinsip-prinsip umum dan kemudian diterapkan  kepada sesuatu yang bersifat khusus. Contoh:

Semua manusia adalah fana (Prinsip umum)

Semua raja adalah manusia (Peristiwa khusus)

Karena itu semua raja adalah fana (Kesimpulan)

2)      Metode Induksi : Suatu metode berpikir di mana suatu kesimpulan ditarik dari suatu prinsip khusus kemudian diterapkan kepada sesuatu yang bersifat umum. Contoh:

Amir adalah manusia (Prinsip khusus)

Ia (Si Amir) akan mati (Peristiwa yang bersifat umum)

Seluruh manusia akan mati (Kesimpulan)

3)       Metode Dialektik : Suatu cara berpikir di mana suatu kesimpulan diperoleh melalui tiga jenjang penalaran; tesis, antitetis dan sintesis. Metode ini berusaha untuk mengembangkan suatu contoh argumen yang didalamnya terjalin implikasi bermacam-macam proses (sikap) yang saling mempengaruhi. Argumen tersebut akan menunjukkan bahwa tiap proses tidak menyajikan pemahaman yang sempurna tentang kebenaran. Dengan demikian, timbulah pandangan dan alternatif yang baru. Pada setiap tahap dari dialektik ini kita memasuki lebih dalam kepada problema asli, dan dengan demikian ada kemungkinan untuk lebih mendekati kebenaran

 

D.    Hakikat Filsafat

Hakikat adalah realitas; realitas adalah ke-real-an; real artinya kenyataan yang sebenarnya; jadi, hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya, keadaan sebenarnya sesuatu, bukan keadaan sementara atau keadaan yang menipu, bukan keadaan yang berubah. Hakikat merupakan suatu prinsip yang menyatakan "sesuatu" adalah "sesuatu" itu adanya. Filsafat adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu. "Ada" (being) merupakan imllikasi dasar. Jadi, segala sesuatu yang mempunyai kualitas tertentu pasti adalah "ada"Hakikat permasalahan filsafat meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Filsafat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, suatu bentuk pengetahuan.

2)      Obyek pengetahuan kita ialah: Semua yang ada.

3)      Dunia tempat manusia hidup dapat dipersoalkan pula.

4)      Apakah sebenarnya pada hakikatnya manusia itu.

 

 

 

Sumber :

Drs. A. Susanto, M. Pdi. "Filsafat Ilmu". (PT. Bumi Akrasa : Jakarta)

Prof. Dr. Juhaya S. Praja, Aliran-aliran Filsafat & Etika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini