Selasa, 29 Maret 2016

Arief, Rizky_Problematika Remaja Masjid Jami Nurul Huda_Tugas 4

Arief, Rizky_Problematika Remaja Masjid Jami Nurul Huda_Tugas 4

Nama   : Arief Wibawa Mukti (11140530000009)

              Rizky Nur Fajrianto   (11140530000021)

Kelas   : Manajemen Dakwah 4A

 

Masjid jami Nurul Huda terletak di jalan Setia 1 kelurahan Jaticempaka, kecamatan Pondok Gede , kota Bekasi. Masjid ini berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat yang mayoritas muslim dan juga masyarakatnya bisa dibilang cukup religious. Sepanjang jalan Setia 1 hanya terdapat satu masjid, yaitu masjid jami Nurul Huda. Maka masjid ini pun mampu menampung kurang lebih 500 jamaah dengan dua lantai. Bahkan dalam melaksanakan acara atau sholat id, pingggir jalan pun digunakan untuk sholat karena tidak mampu menampung jamaah.

Sebuah masjid yang memiliki jamaah yang banyak tentu juga harus mampu memiliki kepenguruan yang baik. Namun, di masjid jami nurul huda ini, system kepengurusannya bisa dibilang tertutup. Menurut tokoh masyarakat yang berada disekitar lingkungan masjid, "kepengurusan masjid yang sekarang kurang demokratis, karena sudah hampir 7 tahun tidak ada regenerasinnya". Dahulu sebelum kepengurusan yang saat ini, masjid jami nurul huda memiliki remaja masjid yang diberi nama "Reindra".  Saat itu mereka terdiri dari para remaja yang lahir pada tahun 1980an atau disebut dengan generasi 80an.

Banyak kegiatan yang dilakukan oelh mereka, seperti pengajian rutin, Peringatan Hari Besar Isalm (PHBI), study tour dan juga bakti social. Itu berlangsung ketika masih dibawah pengurus masjid periode sebelumnya. "kami pada saat itu masih sangat bersemangat untuk memakmurkan dan memajukan musholla yang saat itu juga sedang proses untuk dirubah menjadi sebuah masjid". Tutur Ali Mustofa selaku remaja masjid generasi 80an. Namun, seiring berjalannya waktu semangat itu sudah luntur lantaran terjadi konflik internal.

Hingga saat ini remaja masjid menjadi tidak aktif, yang seharusnya remaja generasi 90an lah yang memegang kepengurusan remaja masjid jami nurul huda. Namun, kondisi remaja di sekitar masjid jami nurul huda saat ini sudah berbeda. Ada beberapa factor yang menjadi penyebab para remaja yang saat ini berada di lingkungan masjid jami nurul huda tidak aktif dalam kegiatan di masjid. Seperti tidak bisanya mereka mengatur waktu untuk berkumpul di masjid. Mayoritas mereka saat ini sudah bekerja, kuliah dan ada yang sudah berkeluarga.

Kami berkesempatan untuk mewawancarai salah satu pengurus masjid jami nurul huda yang juga sebagai ketua RT setempat. Yaitu bapak Kuspriyono Hadi. Beliau juga merasakan keprihatinan yang besar akan peran para remaja yang berada disekitar. Tidak sedikit remaja yang bersikap acuh terhadap kegiatan yang berada di masjid jami nurul huda. Kurangnya kesadaran akan pemahaman keislaman dikalangan remaja bisa menjadi salah satu penyebab sikap acuhnya mereka terhadap masjid. Menurut bapak RT Kuspri, seharusnya para orang tua atau pengurus masjid mampu merangkul para remaja ini untuk kembali aktif dalam remaja masjid. Karena sudah terlalu lama tidak muncul remaja yang islami ditengah-tengah lingkungan masjid jami nurul huda.

Setelah beberapa menit kami berbincang dengan bapak ketua RT, kami menghampiri salah satu remaja disekitar masjid jami nurul huda yang saat ini berkuliah di fakultas hokum disalah satu universitas swasta yang bernama Nugroho. menurutnya, para remaja disini bukannya tidak ingin aktif dari kegiatan yang ada di masjid jami nurul huda. Tetapi karena para remaja merasa tidak diberi kesempatan untuk berkembang di masjid jami nurul huda. Para remaja disekitar masjid jami nurul huda ini memang tidak menguasai ilmu agama sepenuhnya, itupun karena kegiatan yang ada di masjid jami nurul huda tidak melibatkan  para remaja.

Kemudian, kami mencoba berbincang dengan narasumber yang berkuliah dijurusan sosiologi yang bernama Annisa. Menurutnya, problematika remaja disekitar lingkungan masjid jami nurul huda ini memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Karena dari sudut pandang remaja mereka salah. Sebab mereka tidak menyadari bahwa sebagai laki-laki muslim itu wajib memakmurkan masjid. Sebagai remaja juga mereka seharusnya dapat menjadi penggerak untuk mengatasi problematika yang juga terdapat dikepengurusan masjid jami nurul huda saat ini. Kesalahan yang terjadi pada remaja masjid generasi 80an janganlah berlarut-larut yang membuat para remaja generasi 90an ini tidak dapat membangitkan kembali remaja masjid jami nurul huda. Semoga para remaja dengan pengurus masjid jami nurul huda ini dapat berkolaborasi dan berkoordinasi dalam memakmurkan masjid serta mensyiarkan agama Islam di lingkungan masjid jami nurul huda ini.

Demikianlah hasil social maping kami dengan mewawancarai 4 narasumber. Mereka terdiri dari salah satu pengurus masjid jami nurul huda, remaja masjid generasi 80an, remaja disekitar masjid jami nurul huda, dan mahasiswi dari jurusan sosiologi. Semoga apa yang dengan hasil social maping ini, problematika remaja masjid jami nurul huda dapat terselesaikan lebih cepat. Dan semoga pengurus masjid jami nurul huda ini mampu merangkul kembali para remaja agar bersama-sama beringian mensyiarkan agama Islam di lingkungan masjid jami nurul huda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini