Senin, 14 Maret 2016

Taqiullah_Metodologi Penelitian Dakwah_Tugas 1

Nama               : Taqiullah

NIM                : 11140530000025

Jurusan            : MD 4/A

            Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.[1] Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Mc Millan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu : (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan meriview, (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.[2]

Dalam bahasa Al-qur'an, dakwah terambil dari kata دعوة   - يدعو - دعا , yang secara lughowi (etimologi) memiliki kesamaan makna dengan kata Al Nida yang berarti menyeru atau memanggil. Kata ini dan derivasinya menurut informasi yang diperoleh dari peneliti Al-qur'an kenamaan Muhammad Fu'ad 'Abd. Al-Baqy terulang sebanyak 215 kali.[3] Adapun dari tinjauan aspek terminologis, pakar dakwah Syekh Ali Mahfuz mengartikan dakwah dengan mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk Allah SWT, menyeru mereka kepada kebiasaan yang baik dan melarang mereka dari kebiasaan buruk supaya mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.[4]

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diprhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.[5] Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamatai oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.[6]

Adapun jenis-jenis penelitian sebagai berikut :

 

A.    Jenis penelitian berdasarkan pendekatan :

Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif.[7]

B.     Jenis penelitian menurut penggunaannya :

Penelitian Dasar atau Murni (pure research) dan Penelitian Terapan (applied research).[8]

C.     Jenis penelitian menurut metodenya :

Penelitian Historis, Penelitian Folosofis, Penelitian Observasional, Penelitian Eksperimental.[9]

D.    Jenis penelitian menurut sifat permasalahannya :

Penelitian Historis, Penelitian Deskriptif, Penelitian Perkembangan, Penelitian Kasus dan penelitian Lapangan, Penelitian Korelasional, Penelitian Kausal-Komparatif, Penelitian eksperimen, Penelitian Tindakan.[10]

Kemudian jenis-jenis analisis data penelitian kualitatif (Spradley, 1980), terbagi menjadi empat macam, yaitu :

1.      Analisis Domain (Domain Analysis)

Memperoleh gambarn yang umum dan meyeluruh daro objek atau penelitian atau situasi sosial.

 

2.      Analisis Taksonomi (Taxonomic Analysis)

Domain yang terpilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya, dilakukan dengan observasi terfokus.

 

3.      Analisis Komponensial (Componential Analysis)

Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancar terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan (contras question).

 

4.      Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Theme)

Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema atau judul penelitian.[11]



[1] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. Ke-9, hal. 5.

[2] Ibid.

[3] Lihat Muhammad SAW Fu'ad Abd. Al-Baqi, Mu'jam Mufahras Li Alfaz al-Qur'an al-Karim, (Beiurit : Dar al-Fikr, 2000) hal. 330-333.

[4] Lihat M. Ali Mahfudz, Hidayat al-Mursyidin Ila Turuq al-Wa'zi wa al-Khitabah, (beurit : Dar al Ma'rifah, tt), hal. 17.

[5] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), Cet. Ke-13, hal. 2.

[6] Ibid.

[7] Nana Syaodih Sukmadinata, op. Cit., hal. 12.

[8] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2014), Cet. Ke-  9, hal. 6.

[9] Ibid.

[10] Ibid., hal. 7.

[11] Sugiyono, op. Cit., hal. 255.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini