Senin, 14 Maret 2016

Mulya Abdullah_Sejarah Majlis Ta'lim Nurul Musthofa_Tugas 2

Nama   : Mulya Abdullah                   
Kelas   : Manajemen Dakwah 4 A
NIM    : 11140530000023
 
            Majlis Nurul Musthofa didirikan oleh Al-Habib Hasan bin Ja'far Assegaf pada tahun 1996. Didirikan pertama kali di kota Bogor tepatnya di rumah ibunda beliau di dekat kramat empang Bogor. Dilaksanakan pada malam minggu. Di dalam nya dibacakan Maulid Simthud Duror karangan Habib Ali bin Muhammad bin Husein AlHabsyi. Setelah membaca maulid dibacakan kitab-kitab para alim ulama terdahulu. Selesai majlis Habib Hasan mengajak rombongan ziarah kepada Habib Abdullah bin Muhsin AlAtthas atau yang sering disebut Habib Kramat Empang Bogor. Minggu pagi nya Habib Hasan mengajak para jamaah nya pergi ke Majlis Habib Ali bin Abdurrahman AlHabsyi di Kwitang, Jakarta Pusat.
            Semenjak itu mulai lah Habib Hasan berdakwah di Jakarta. Awal-awal mulai masuk di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Awal nya majlis ini bernama Majlis Al-Irfan. Habib hanya mengajarkan membaca Ratibul Atthas. Dan majlis ini berdakwah dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya mulai ada undangan dari musholla dan masjid yang ingin mengundang majlis Al-Irfan. Secara bertahap jamaah terus berjamaah mulai dari 15 orang sampai 200 orang. Setelah itu masuk lah Habib ke daerah Cilandak bahkan sampai ke daerah Kampung Pulo, Kalibata.
            Pada tahun 1998 warga Jakarta sedang krisis moneter. Dimana-mana ada penjarahan. Di waktu itu moral warga Indonesia sedang rusak. Mulai disitu lah gerak para alim ulama. Disinilah mulai gerak Majlis ini untuk meredam kerusakan itu. Mulai lah Majlis ini kembali membaca maulid Simthud Duror. Mulai banyak berdatangan para habaib ke Majlis Nurul Musthofa.
            Pada tahun 2000 datanglah ke Majlis Nurul Musthofa Habib Anis bin Alwi AlHabsyi dari kota Solo. Disinilah Habib Anis memberikan ijazah kepada Habib Hasan berupa Maulid Simthud Duror. Karena Habib Anis ini termasuk salah satu cucu dari pengarang maulid Simthud Duror. Beliau juga memberikan nama majlis ini dengan nama An-Nur.
            Berikutnya datang ke Majlis ini Habib Umar bin Muhammad bin Salim Bin Hafidz waktu berada di Masjid Baiturrohman, Cilandak. Beliau memberikan ijazah maulid yang beliau karang yakni maulid Adhiyaul Lami' dan memberikan sebuah nama untuk majlis ini yakni Al-Musthofa. Lalu Habib Hasan bingung karena diberikan dua nama yang sangat indah untuk majlis ini dari orang-orang mulia. Lalu Habib Hasan datang kepada Sayyidil Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Bukit Duri atas kebingungan nya tersebut. Lalu jawaban dari Sayyidil Walid adalah gabungkan saja kedua nama tersebut menjadi NURUL MUSTHOFA (Cahaya Pilihan). Setelah nama majlis ini diganti menjadi Nurul Musthofa mulai banyak para habaib dari luar negeri yang datang ke majlis ini yakni  Habib Salim Asyathiri, Munsid Alhabsyi, Habib Umar Jaelani dan masih banyak lagi.
            Habib sangat mengetahui medan dakwah yang berada di Jakarta ini. Disini Habib tau bahwa orang Jakarta ini sudah lelah akan persaingan diantaranya persaingan ekonomi, persaingan ekonomi, lelah bekerja, lelah sekolah dan lain-lainnya. Disini Habib melihat peluang dakwah bahwa masyarakat Jakarta membutuhkan sebuah ketenangan dan pencerahan. Disini Habib menggunakan media seni yakni hadroh. Habib menggunakan media ini mengikuti jalan nya para wali songo. Dimana para wali songo ini berdakwah menggunakan seni seperti gamelan, wayang dan lain-lainnya. Disisi lain Habib juga melihat tempat yang di dakwahi nya misalnya daerah A senangnya khusyuk, daerah B senang dengan lelucon tetapi dimasukan ilmu didalam leluconnya.
            Di Jakarta ini banyak orang-orang dari daerah lain baik dari Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulai Papua dan dari daerah-daerah lainnya. "Kesuksesan dakwah Habib Hasan di Jakarta ini sangat luar biasa karena dapat diterima oleh banyak suku"ungkap Ustadz Muhyidin salah satu pengajar di Majlis Nurul Musthofa.
            Banyak yang bertanya kenapa Habib Hasan memilih berdakwah pada malam minggu?malam yang dimana banyak orang melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti pacaran dan bermaksiat. Banyak orang yang membenci ketika majlis ini dibuka pada malam minggu. Akhirnya Habib menggunakan metode konvoi agar menarik banyak massa. Cara yang laen Habib menggunakan cara pemasangan umbul-umbul, baliho, dan proyektor ketika majlis berlangsung.
            Pada tahun 2010 Majlis Nurul Musthofa sedang diuji oleh Allah SWT. Banyak tuduhan yang tidak enak yang diberikan orang yang tidak bertanggung jawab kepada Majlis Nurul Musthofa. Selama setahun Majlis Nurul Musthofa diuji oleh Allah SWT. Setelah ujian tersebut dilewati jamaah bahkan semakin banyak sampai 25 ribu jamaah setiap malam minggu nya.
            Pada tahun berikutnya mulai Nurul Musthofa melebarkan sayapnya dengan membuka cabang. Pada malam selasa berada di sekitaran Jakarta selatan yang dipimpin adik pertama beliau yakni Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf. Pada malam Rabu di daerah Jakarta Timur dipimpin adik ketiga beliau Habib Ghasim Syami bin Ja'far Assegaf. Malam Kamis di daerah tangerang dan sekitarnya dipimpin Habib Abdullah. Malam Jum'at di daerah Depok, Cibinong, Bogor dan sekitarnya dipimpin oleh adik kedua beliau Habib Musthofa bin Ja'far Assegaf. Malam Sabtu di daerah Ciganjur, Lenteng Agung, Jagakarsa dan sekitarnya dipimpin oleh Habib Abdullah. Dan Majlis Akbar malam minggu di daerah JABODETABEK dipimpin langsung oleh Habib Hasan bin Ja'far Assegaf dan didampingi oleh ketiga adik beliau.
Salah satu pesan Habib Hasan adalah jangan sampai redup ajaran Rasulullah SAW dizaman ini agar masih banyak orang yang berdzikir kepada Allah SWT dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan harapan kita tidak bisa merubah zaman yang sangat luar biasa nya zaman sekarang tapi setidak nya kita bisa menahan bala nya Allah SWT jangan sampai turun di kota Jakarta ini.
Jadi perjalanan Majlis Nurul Musthofa ini bertahap awal dari rumah ke rumah, masjid ke masjid, lapangan kelapangan, sampe sekarang dari jalan ke jalan.
( Sumber dari Ustadz Muhyidin salah satu pengajar di Majlis Nurul Musthofa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini