Senin, 14 Maret 2016

Eva Lutfia_Subjek Dakwah Bpk. Hasanudin, S.Pdi_Tugas 2

Oleh    : Eva Lutfia

NIM    : 11140530000045

Jurusan: Manajemen Dakwah – 4B


Metodologi Penelitian Dakwah
Sekilas tentang Bpk. Hasanudin, S.Pdi


Pelaku/Aktor Keagamaan (subjek) yang akan saya tulis pada tugas penelitian ini adalah Guru Agama.  Dan saya sempat menanyakan kepada orang yang pernah diajarkan oleh beliau, apakah ia dapat saya jadikan subyek untuk tugas saya? Ini jawaban dari 5 narasumber saya:

Pertama: "Ya, beliau pantas ko kenapa ngga? Tutur katanya juga baik dan baca Al-Qur'annya juga fasih"

Kedua: "Iya pantas Va, cara mengajarnya juga bagus dan ngga ngebosenin, orangnya juga sederhana, apa adanya"

Ketiga: "Beliau bisa dijadikan subjek dakwah kamu, karna beliau dalam mengajar mudah dimengerti dan pendekatan terhadap muridnya cukup baik"

Keempat: "Menurut saya beliau pantas karna kepribadian dan cara mengajar beliau bisa kita contoh"

Kelima: "Menurut saya beliau itu sesosok guru yang memiiki kepandaian dalam soal Agama, terutama soal tafsir menafsir Al-Qur'an maupun hadits.

Setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya saya memilih beliau sebagai seorang yang saya anggap pantas untuk dijadikan panutan. Beliau merupakan salah satu guru yang pernah mengajar saya selama 3 tahun di Madrasah Aliyah Negeri 11 Jakarta, beliau asli Makassar, berikut sedikit biodata dirinya:

Nama                             : Hasanudin, S.Pdi

Tempat, tanggal lahir     : Sumatera, 08 – 02 – 1964

Mengajar                        : Kitab Kuning dan Tafsir

Tempat tinggal               : Sawangan, Depok

Beliau memiliki satu orang istri dan dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Sampai saat ini beliau masih aktif mengajar di MAN 11 Jakarta, beliau merupakan sosok yang sederhana, berkepribadian baik, humoris dan tidak mudah marah. Selain menjadi guru Agama, beliau juga menjadi guru ngaji privat salah satunya ia pernah mengajar ngaji artis cantik Alice Norin dan juga wakil presiden Bpk. Jusuf Kalla.

Ada kata-kata beliau yang sampai sekarang saya ingat, yaitu "Kita itu adalah apa yang kita pikirkan". Beliau pernah bercerita bahwa ia jarang sekali membawa uang saat mengajar, ia tidak memikirkan akan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada dirinya, misalnya kalau kita tidak membawa uang takutnya nanti dijalan ban motor bocor dsb. Karna itu beliau berkata seperti itu karna beliau tidak mau berfikir tentang apa yang semestinya tidak terjadi pada diri kita. Itu merupakan kata-kata yang sangat membuat saya terkesan dan ingat kepada beliau sampai sekarang.

Selain itu, kata-kata yang saya ingat saat beliau menjadi PA (Pengawas Akademik) kelas 11 Agama ialah "Kita cerdas bersama Al-Qur'an". Begitu cintanya beliau terhadap Al-Qur'an dan ingin membuat anak muridnya untuk selalu membaca dan mengingat Al-Qur'an. Beliau juga sedang tahfiz menghafal hafal 30 Juz Al-Qur'an saat saya masih diajarkan oleh beliau dan mungkin masih sampai sekarang.

Sampai sekarang beliau masih aktif mengajar privat ngaji dan juga sering dipanggil job untuk berceramah/khutbah acara pengajian, pernikahan dan khutbah Jum'at. Beliau mengakui bahwa dirinya memang tidak bisa kalau hanya berdiam diri di rumah, harus ada kegiatan yang beliau kerjakan/lakukan, maka dari itu beliau sabtu/minggu pun kadang-kadang tidak ada di rumah bila kita ingin menjumpainya.

Alasan beliau mengapa ia lebih memilih menjadi guru Agama dibanding guru-guru umum lainnya, karna memang dari kecil ia sudah ditanamkan nilai-nilai islami dengan dimasukkannya ke MI/Mts/MAN, selain itu menurutnya ini memang sudah kehendak Allah SWT. Menurutnya mengajar merupakan suatu hal yang menyenangkan, karna selain kita bisa membagi ilmu, kita juga bisa berbagi pengalaman dan lain sebagainya.

Beliau juga mengatakan bahwa kita sebagai murid harus peka terhadap sesama, karna kepekaan sosial penting ditanamkan semenjak kecil pada anak, agar kelak ia menjadi manusia dewasa yang peka dengan lingkungan sekitarnya. Bukan malah acuh terhadap sesama, karna Allah tidak menyukai akan hal tersebut. Beliau juga selalu mengingatkan bahwa terhadap yang lebih tua/dewasa kita yang lebih kecil/muda harus menghormati dan saling mengingatkan akan kebaikan.

Saat saya masih sekolah di MAN 11 Jakarta, beliau juga sering mengisi kegiatan muhadoroh. Menurutnya berdakwah merupakan wajib bagi seluruh muslim, baik melalui perkataan, perbuatan dan tulisan. Tidak ada batasan umur dalam berdakwah menurutnya, asalkan itu merupakan ajakan kepada amar ma'ruf nahi munkar. Menurutnya ajakan dakwah juga bisa kita lakukan disocial media karna memang itu merupakan hal yang paling mudah sekaligus sering dijumpai pada anak-anak remaja zaman sekarang ini dengan berbagai kecanggihannya.

Beliau juga sangat disiplin saat suara adzan dzuhur tiba, ia tidak pernah lupa untuk menggerakkan murid-muridnya untuk segera bergegas pergi ke masjid untuk shalat dzuhur berjamaah. Tidak sedikit murid-murid yang senang dengan cara ia mengajar serta mendidik dalam lingkungan sekolah, karna beliau mengatakan bahwa kalian semua adalah "Agent of Changes". Perubahan yang tentu harus kepada kebaikan, bukan sebaliknya kepada kedzaliman.

Mungkin itu yang membuat saya akhirnya tertarik untuk menjadikan beliau sebagai bahan tugas saya yang memang menurut saya dan teman-teman beliau pantas, dari semua tentang beliau tersebut dari yang saya tahu saya lihat dan saya rasakan. Mungkin masih ada hal-hal yang patut/dapat kita jadikan contoh pada beliau yang saya belum ketahui dan semoga menjadi pelajar untuk saya khususnya dan umumnya untuk kita semua. Demikian tugas penelitian kali ini yang dapat saya buat, kurang dan lebihnya mohon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini