Risca Puspadelima_Metodologi Penelitian Dakwah_Tugas 1
Nama : Risca Puspadelima
NIM : 11140530000008
Jurusan: Manajemen Dakwah 4A
METODOLOGI PENELITIAN DAKWAH
Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data. Penelitian itu sendiri setidaknya untuk menguji teori, membantah teori dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penelitian ilmiah yang bersifat praktis.[1] Menurut (Woody, 1927) penelitian merupakan sebuah metode untuk menemuka kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking).[2]
Penelitian adalah tiap usaha untuk mencari pengetahuan (ilmiah) baru menurut prosedur yang sistematis dan terkontrol melalui data empiris (pengalaman), yang artinya dapat beberapa kali diuji dengan hasil yang sama. Kata "baru" disini bukan hanya berarti sesuatu yang tadinya sama sekali tidak ada lalu menjadi ada, tetapi juga perbaikan atau perkembangan dari suatu pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Dengan demikian penelitian tersebut bersifat objektif.[3]
Dakwah ditinjau dari segi bahasa "Da'wah" berarti panggilan, seruan atau ajakan. Sedangkan bentuk kata kerja (fi'il)nya berarti memanggil, menyeru atau mengajak (Da'a, Yad'u, Da'watan).[4] Ada banyak sekali pendapat dari para ahli mengenai definisi dari dakwah itu sendiri sehingga dapat disimpulkan bahwa dakwah menjadikan perilaku Muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia, yang dalam prosesnya melibatkan unsur: da'i, mad'u, maaddah, thoriqoh dan washilah dalam mencapai maqashid (tujuan) dakwah yang melekat dengan tujuan Islam yaitu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[5]
Dakwah dalam implementasinya merupakan kerja dan karya besar manusia baik secara personal maupun kelompok yang dipersembahkan untuk Tuhan dan sesamanya adalah kerja sadar dalam rangka menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan, menyuburkan persamaan dan mencapai kebahagiaan atas dasar ridha Allah SWT. Dengan demikian, baik secara teologis maupun sosiologis dakwah akan tetap ada selama umat manusia masih ada dan selama Islam masih menjadi agama manusia.[6]
Metode merupakan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu tujuan.[7] Penelitian (research atau riset) diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi di alam yang hanya memerlukan pengungkapannya.[8] Metode Penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian yang dilakukan itu memiliki kegunaan serta tujuan tertentu yang diantaranya ialah bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan.[9]
Jenis-jenis penelitian secara umum dapat dibagi atas dua jenis yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar atau murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitan terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.[10]
Jenis-jenis Metode Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan penelitian terdiri dari Penelitian dasar, penelitian terapan dan Penelitian Pengembangan. Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian yaitu Penelitian eksperimen, penelitian survey, penelitian naturalistik.[11]
Jenis analisis penelitian dibagi menjadi dua, ada Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif. Penelitian Kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Lebih menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti. Sedangkan Penelitian Kuantitatif merupakan metode untuk meguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.[12]
[1] Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si., Metodologi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), Hal 2.
[2] Moh. Nazir. Ph.D., Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Hal 13.
[3] Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta, Granit, 2010), Hal 2.
[4] Drs. Wahidin Saputra, M.A., Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Hal 1.
[5] Ibid., Hal. 2-3.
[6] Drs. Enjang AS, M.Ag., M.Si., Aliyudin, S.Ag., M.Ag., Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), Hal 1.
[7] Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M., Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2011), Hal 22.
[8] Dr. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hal 1.
[9] http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/definisi-metode-penelitian.html (diunggah pada hari Minggu, 06 Maret 2016 jam 20.00 WIB)
[10] Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Hal 26.
[11] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014) Hal 5.
[12] Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M., op.cit., Hal 33&38.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar