Senin, 14 Maret 2016

Muhamad Faiz Al Maki_Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah_Tugas 2

Nama               : Muhamad Faiz Al maki
NIM                : 11140530000020
Jurusan            : MD 4/A
 
Pondok pesantren salafiyah Al- Istiqlaliyah, berdiri sejak tahun 1957, didirikan oleh seorang ulama besar di wilayah kabupaten Tangerang. KH. Dimiyati (almarhum) merupakan seorang ulama yang karismatik pada jamannya dan berdakwah dengan mendirikan tempat pendidikan non formal pesantren salafiyah al istiqlaliyah yang berlatar belakang salafi dan saat ini dilanjutkan oleh putra beliau, KH. Uci Turtusi atau hangat di sapa Abah Uci sejak sepeninggalan Almarhum bapaknya di awal tahun 2001.
Pondok pesantren salafiyah al-istiqlaliyah bertempat di kampung cilongok, desa sukamantri, kecamatan pasar kemis, kabupaten Tangerang, provinsi Banten. Dan saat ini ponpes Al-istiqqlaliyah memiliki santri ±400 yang berasal dari berbagai daerah di Banten, seperti Serang, Legok, Cikupa dan sebagainya bahkan ada juga santri yang berasal dari luar tanah Jawa untuk menuntut ilmu di Ponpes Al-istiqlaliyah.
Pondok pesantren Al-Istiqlaliyah ini masih menjaga tradisi metode kurikulum yang pertama di gagas langsung oleh pendiri awal ponpes Al-istiqlaliyah KH Dimiyati (almarhum) yaitu metode salafi, yang mana metode ini terbagi menjadi dua macam, ada metode sorogan, yaitu santri yang membaca kitab kuning dan kiayinya yang mengawasi dan mendidik. Dan metode bandungan, yaitu kiayinya yang membacakan dan menjelaskan kitab kuning dan santrinya mencatat dan menulis apa yang di jelaskan kiayi. Tidak ada sistem penerimaan santri, dalam artian penerimaan santri terbuka untuk semua kalangan usia dari mulai anak- anak hingga dewasa. Administrasipun tidak dibebankan kepada para santri yang menuntut ilmu di pesantren ini, mereka hanya diminta iuran listrik Rp. 5.000,- per-bulan.
Dalam perkembangannya ponpes Al-istiqlaliyah, seiring bertambahnya santri dari berbagai daerah, maka pengelola ponpes sering merenovasi dan menambah lokal kobong (kamar pesantren) yang biasanya kobongnya ini terbuat dari kayu dan bilik dan di lakukan dengan gotong royong oleh semua santri dengan biaya dari para donatur dan wali santri, inilah salah satu ciri khas santri salafi yang mana dalam kegiatannya di pesantren selain menuntut ilmu mereka juga berkhidmad atau mengabdi kepada kiayi dan dewan gurunya.
Kurikulum pendidikan yang ada di pesantren salafiyah ini tidak mengikat dan bukan dalam bentuk materi pelajaran, melainkan didasarkan pada kajian kitab kuning (kutub at-turots) serta dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu bahasa (nahwu shorof), fiqh, akhlaq, tasawwuf, tafsir, hadits dan ulumul Qur'an dengan kitab kitab seperti Shahih Muslim, Dzam'ul Jawami, Jauharul Maknun, Fathul Mu'in, Kifayatul Akhyar, Alfiyah, Tafsir Jalalain, dan lain sebagainya, semuanya disampaikan dalam metode pengajaran sorogan dan bandungan.
kegiatan bagi santri di Pesantren Al-Istiqlaliyah juga dimulai sejak subuh dengan sholat berjamaah. Sehabis jamaah subuh dilanjutkan dengan pengajian kitab kuning di majelis hingga menjelang pukul 07.00. Selanjutnya para santri memasak untuk sarapan pagi. Pada pukul 08.00, kegiatan pengajian dilanjutkan sampai pukul 10.00. setelah itu, santri diberikan waktu untuk beristirahat di kobong dan pekarangan pesantren. Pada pukul 14.00 pengajian dilanjutkan kembali sampai masuk waktu ashar dan berjamaah. Setelah ashar pengajian disambung kembali sampai pukul 17.30. Setelah maghrib, giliran pengajian al-Qur'an dilaksanakan. Kemudian setelah isya', para santri belajar kembali selama 90 menit sebelum kembali ke kamar masing- masing untuk istirahat. Kegiatan mereka begitu padat dan berlangsung secara terus-menerus selama satu minggu, kecuali pada hari ahad pagi, karena waktunya digunakan untuk pelaksanaan majelis akbar yang diikuti oleh masyarakat luas.
Selain kegiatan rutinitas seperti di atas, para santri ponpes Al-istiqlaliyah juga mempunyai kegiatan insidental seperti perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, Isro' dan Mi'raj, Qubroan dan lainnya. Ponpes Al-istiqlaliyah juga mempunyai kegiatan-kegiatan yang menonjol seperti peringatan Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, pengajian rutin ahad pagi, pengajian kitab kuning malam jum'at dan malam selasa.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini