Senin, 17 Maret 2014

Rizka Arfeinia Tugas ke-2 Kebuntuan Ilmu Ekonomi-

Kebuntuan Ilmu Ekonomi
Tugas ke-2
Oleh: Rizka Arfeinia
Pengembangan Masyarakat Islam - VI
            Ilmu ekonomi saat ini ditandai dengan pendekatan reduksionis dan terpecah-pecah yang merupakan symbol bagi kebanyakan ilmu-ilmu sosial. Para ahli ekonomi biasanya gagal mengetahui bahwa ekonomi hanyalah satu aspek dari suatu keseluruhan susunan ekologis dan sosial suatu sistem hidup yang terdiri dari manusia dalam interaksi yang terus menerus satu sama lain dan dengan sumber daya alamnya yang sebagian besar diantaranya berupa organisme hidup. Kesalahan mendasar ilmu-ilmu sosial adalah membagi-bagi susunan ini menjadi potongan-potonganyang dianggap mandiri dan dihadapi dalam bidang akademik yang terpisah.
Dengan demikian ilmuan politik cenderung mengabaikan kekuatan-kekuatan mendasar, sementara ahli ekonomi gagal menyatukan realitas sosial dan politik ke dalam model-model mereka. Pendekatan-pendekatan yang terpecah-pecah ini juga tercermin dalam pemerintahan, dalam pemisahan anatara kebijakan-kebijakan sosial dan ekonomi dan terutama di Amerika Serikat.
            Pemecahan dan pembagilam ilmuan ekonomi telah dicatat dan kritik sepanjang sejarah modernnya. Tetapi pada saat yang sama para ahli ekonomi yang kritis tersebut yang bermaksud mempelajari fenomena ekonomi sebagaimana adanya yang terlingkupi didalam masyarakat dan ekosistem dan yang menolak sudut pandang ekonomi yang sempit terpaksa menempatkan dirinya di luar ekonomi dan demikian menyelamatkan persaudaraan ekonomi dari persoalan yang dimunculkan oleh para kritisi. Misalnya Max Weber kritisi kapitalisme abad kesembilan belas, biasanya di anggap sebagai seorang sejarawan ekonomi. John Kenneth Galbraith dan Robort Heilbroner sering dianggap sebagai sosiologi dan Kenneth Boulding dikatakan sebagai seorang filosuf. Sebaliknya Karl Marx tidak mau disebut ahli ekonomi dan memandang dirinya sebagai seorang kritisi sosial, yang menegaskan bahwa ahli ekonomi hanya sekedar pembela bagi  tatanan kapitalis yang ada. Sebenernya, istilah sosialis semula hanya menggambarkan orang-orang yang tidak menerima pandangan dunia ekonomi.
            Evolusi suatu masyarakat, termasuk evolusi sistem ekonominya terkait erat dengan perubahan-perubahan di dalam sistem nilai yang mendasari semua manifestasinya. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman oleh masyarakat akan menentukan nilai pandang dunia, lembaga keagamaan, perusahaan dan teknologi ilmiah, dan pengaturan-pengaturan politik dan ekonomi masyarakat itu. Sekali perangkat nilai dan tujuan kolektif telah terungkapkan dan dikodifikasikan perangkat tersebut akan menjadi kerangka persepsi, wawasan, dan pilihan-pilihan untuk inovasi dan adaptasi sosial masyarakat itu. Pada waktu sistem nilai budaya berubah seringkali sebagai tanggapan terhadap tantangan-tantangan lingkungan pola-pola evolusi budaya yang baru pun akan muncul.
            Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai disiplin yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi kekayaan. Ilmu ini mencoba menentukan apa yang beharga pada suatu waktu tertentu dengan mempelajari nilai tukar relatif dari barang dan jasa. Oleh karena itu, ilmu ekonomi adalah ilmu yang paling bergantung pada nilai dan paling normative di antara ilmu-ilmu sosial lainnya. Model dan teorinya akan selalu didasarkan atas sistem nilai tertentu pada pandangan tentang hakikat manusia tertentu. Pada seperangkat asumsi yang oleh E.F. Schumacher disebut “meta-ekonomi” karena hampir tidak pernah dimasukkan secara eksplisit di dalam pemikiran ekonomi kotemporer. Kebanyakan gerakan sosialis dan revoluqsioner menunjukkan suatu bias pria yang  melingkupi, yang mendukung revolusi social yang meninggalkan kepemimpinan dan pengendalian kaum pria secara esensial tak tersentuh. Teori ini diberi nama "Mercantilisme".
            Para praktisi dari teori ini tidak menyebut dirinya ahli ekonomi melainkan politisi, administrator dan perdagangan. Mereka menerapkan pengertian ekonomi kuno-dalam arti mengelola rumah tangga pada Negara sebagian rumah tangga penguasa. Dan istilah ini tetap di gunakan hingga abad kedua puluh ketika istilah itu kemudian diganti oleh istilah modern ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi modern sebenarnya sudah berusia lebih dari tiga tahun. Ilmu itu didirikan pada abad ketujuh belas oleh Sir William Petty. Professor antomi di Oxford Professor music di londen dan dokter angkatan darat oliver Cromwell. Kawan-kawannya antara lain adalah chiptoper Wren Arsitek berbagai bangunan yang menandai kota London. Dan Isaac Newton.karya Petty Political Arithmetick tampak banyak terpengaruhi oleh newton dan Descartes.
            Untuk perdagangan internasional Smith mengembangkan doktrin manfaat perbandingan yang menyatakan bahwa setiap bangsa harus istimewa dalam jenis-jenis produksi tertentu yang hasilnya adalah pembagian kerja internasional dan perdagangan bebas. Model perdagangan bebas internasional ini masih menyadari banyak pemikiran sekarang ini tentang ekonomi global dan kini menghasilkan perangkat biaya social lingkungannya yang tersendiri. Salah satu konsekuensi yang paling penting dari perubahan-perubahan nilai pada akhir abad pertengahan itu munculnya kapitalisme pada abad ke enam belas dan ketujuh belas.
            Periode ekonomi politik klasik dikukuhkan pada tahun 1776 ketika Adam Smith menerbitkan An Inquiry Into The Nature And Cause of The Wealth of Nations. Smith seorang filosuf skotlandia dan David Hume adalah orang yang paling berpengaruh di antarav semua ahli ekonomi. Karyanya The Wealth Of Nations merupakan risalah lengkap pertama ilmu ekonomi dan disebut dalam hasil ultimanya. Seperti halnya ahli ekonomi klasik besar, Adam Smith bukanlah seorang spesialis melainkan seorang pemikir imajinatif yang luas dengan banyak kawasan yang segar. Dia siap menyelidiki bagaimana kekayaan suatu bangsa ditingkatkan dan didistribusikan tema dasar ilmu ekonomi modern. Smith menyinggung konsep pertumbuhan structural sosial dan ekonomi semacam monopoli ketika dia mencela orang-orang yang berada dalam perdagangan yang sama yang bersekongkol untuk menaikkan harga tiruan, tetapi dia tidak melihat implikasi luas dari praktik-praktik semacam itu. Pertumbuhan struktur-struktur ini, dan khusunya struktur kelas menjadi tema sentral dalam analisis ekonomi Marx. Adam Smith membenarkan keuntungan kapitalis dengan lebih banyak mesin dan pabrik untuk kebaikan umum.
            Sebagian besar dari ilmu ekonomi mate,atis itu dicurahkan untuk meneliti “mekanisme pasar” dengan bentuan kurva-kurva untuk permintaan dan persediaan yang selalu di ungkapkan sebagai fungsi-fungsi harga dan didasarkan atas berbagai asumsi tentang perilaku ekonomi, banyak diantaranya yang sangat tidak realistic untuk konteks dunia sekarang, Misalnya, kompetisi penuh di dalam pasar bebas, sebagaimana telah di dalilkan oleh Adam Smith.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini